| Mera Naam Joker: Dajjal Dan Anak Manusia Menurut Injil part 3

Jumat, 15 Juni 2012

Dajjal Dan Anak Manusia Menurut Injil part 3

 Oleh: Kyai Arkanuddin Masruri
("Bapaknya orang Yahudi adalah Setan, seorang pembohong besar " - John 8:44) 
Bagian Ketiga
 
www.bloodforoil.org
Proses Dajjal Tingkat Pertama
Injil Matius 24: 1-5 menyatakan adanya Bait Allah di Yerusalem yang sejak tahun 20 sampai tahun 63 selesai dibangun oeh raja boneka Herodes Agung dengan indah dan megah berseni bangunan Yunani, tetapi oleh Nabi Isa al-Masih diramalkan akan cepat hancur. Memang sejarah menunjukkan kehancurannya terjadi pada tahun 70 oleh tentara Romawi di bawah pimpinan panglima Titus.
Ketika Bait itu sedang dibangun, para murid Al-Masih tertegun oleh ramalan akan kehancurannya sehingga bertanyalah: apakah yang menjadi tanda kemusnahannya itu, yang dijawab oleh Al-Masih demikian:
"Ingatlah baik-baik, jangan barang seorang menyesatkan kamu. Karena banyak orang akan datang dengan namaku, katanya: aku inilah Kristus maka mereka itu menyesatkan banyak orang." (Mat. 24: 4-5)
Agar mudah dihitung berapa banyak tanda-tanda Kristus Palsu alias Dajjal, baiklah di sini dibuatkan urutan hitungan satu persatu tanda-tanda itu dan dari sabda Al-Masih itu dapat ditarik dua buah tanda, ialah:
Tanda pertama: waktu sebelum hancurnya Bait Allah di Yerusalem sudah mulai muncul Dajjal, mungkin perintisnya atau berapa perseorangan;
Tanda kedua: Nama Kristus (Al-Masih) yang dikaitkan dan menjadi dalih, sebagai identitas.
Jadi kita tinggal mencari orang yang sebelum tahun 70 muncul yang suka menonjolkan nama Kristus yang dipertuhan. Memitoskan Kristus sebutan Tuhan sesungguhnya ditegur oleh Yesus (Nabi Isa) sendiri agar semata-mata mematuhi mengamalkan kehendak Allah yang nyata, demikian sabdanya:
"Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru aku: Tuhan, Tuhan, akan masuk ke kerajaan surga; hanyalah orang yang melakukan kehendak Bapaku [Allah] yang di surga. "(Mat. 7: 21)
Lagi Matius 4: 10
“Nyahlah engkau dari sini, hai lblis karena telah tersurat: Hendaklah menyembah Allah, Tuhanmu, dan beribadah hanya kepada-Nya."
Hal ini dapat menjadi peringatan bagi kaum Kristen, yang mempertuhan Kristus. Mungkin mereka yang bersikap progresif, adalah yang dapat memperhatikan nasihat Al-Masih ini.
Tentang Dajjal pertama itu telah pula dijelaskan oleh Yohanes dalam surat kirimannya yang pertama, tersebut dalam I Yahya 2: 18-19:
"Hai anak-anakku, akhir zaman telah sampai; dan sebagaimana yang sudah kamu dengar bahwa Dajjal akan datang kelak maka sekarang ini pun ada banyak Dajjal; dengan jalan itu kita mengetahui bahwa inilah akhir zaman. Maka orang-orang itu sudah keluar dari kita, tetapi mereka itu bukannya asal daripada kita karena jikalau mereka itu daripada kita asalnya, tak dapat tiada bertekunlah mereka itu beserta kita; tetapi mereka itu sudah keluar pergi keluar, supaya nyata bahwa orang-orang itu bukan semuanya daripada kita asalnya."
Tulisan Yohanes tersebut menunjukkan bahwa ia sudah tua hingga menyebut "anak-anakku" pada orang sebayanya. Perkataan: "akhir zaman" diperuntukkan bagi bani Israil, jelasnya: ialah bangsa Yahudi yang dimulai dengan kemusnahan lambang Yahudi, Bait Allah, yang ada pada selanjutnya adalah dominasi Dajjal, sampai kedatangan Nabi besar, yang disebut Anak Manusia, sesuai keterangan Yesus tentang akan perginya yang disusul oleh keadaan Yerusalem sunyi senyap, sampai tibanya Anak Manusia, yang akan membawa berkah, bacalah Matius 23: 38-39, demikian:
"Sesungguhnya rumahmu kelak tertinggal sunyi senyap. Karena aku berkata kepadamu; bahwa daripada masa ini tiada kamu melihat aku sehingga kamu berkata: Mubaraklah la yang datang dengan nama Allah."
Dari surat kiriman Yohanes tersebut (I Yahya 2: 19 ) kita memperoleh tambahan tanda-tanda dengan urutan angka tanda-tanda demikian:
Tanda ketiga: asal dari rumpun Bani Israil, lalu keluar.
Tanda Keempat: ajarannya tidak bersumber dari murid-murid Yesus karena telah disebutkan: bukannya asal dari kita … dan bukan semuanya daripada kita asalnya.”
Tanda kelima: suka bergerak di luar Bani Israil dan mengutamakan lingkungan orang­orang kafir, sesuai pernyataan Yohanes: tiada mau bertekun beserta kita."
Inilah proses Dajjal tahap permulaan, semasa dengan para murid Yesus dan sebelum hancurnya Bait Allah Yerusalem.
Lalu siapakah orang yang mempunyai tanda 1 sampai 5 itu? Sejarah gereja tidak dapatlah melupakan nama Paulus yang telah berani menyalahkan Petrus sebagai ketua para murid Al-Masih.
Bersama-sama murid-murid itu di muka umum Kepas alias Petrus ditegur oleh Paulus di antaranya berbunyi demikian: ( Galatia 2: 11 -16)
"Tatkala Kepas itu tiba di Antiochia, lalu aku melawan dia di hadapan orang, sebab ia berdiri di atas yang salah."
Dalam peristiwa ini Yakobus yang mengepalai Bait Allah dan Barnabas, bekas pengantar Paulus, juga dikecamnya. Hal ini telah pula diakui oleh tafsir Katholik sendiri tersebut dalam bukunya: injil tahun 1965, h. 525 demikian:
"Paulus menimbulkan pertentangan hebat terhadapnya dari pihak orang Yahudi dan juga dari saudara-saudara Yahudi (murid-murid Yesus) yang masih teguh berpegang pada hukum dan tradisi Yahudi."
Semua ahli teologi di Eropa tahu bahwa semua murid Kristus dan Kristus sendiri masih patuh mengamalkan hukum Taurat, baik teolog yang konservatif, maupun yang progresif, apalagi yang radikal! Dr. Allard Pierson (radikal) mengutip dari F C. Baur, seorang tokoh teolog yang merintis Perguruan Tinggi Theologia di Jerman (1792-1860) dalam bukunya: Das Christentumder 3 ersten Jahrh h. 80 tentang pembalasan kecaman Petrus terhadap Paulus ketika Petrus menyurat kepada Yakobus yang sedang menjabat Imam besar di Yerusalem, demikian kata-katanya:
"Sebab dari orang-orang kafir (heiden = penyembah dewa­dewa) telah menolak ajaran hukum Taurat, yang saya lakukan dan menerima ajaran tanpa hukum dan tak berharga dari orang yang bermusuhan, ialah Paulus. Pada masa hidupnya sudah beberapa orang mencoba mengubah arahanku dengan keterangan-keterangan yang licik yang berlawanan dengan hukum syariat." Selanjutnya dikatakan bahwa Simon Magus guru gnostik (klenik, yang dimaksud: Paulus) mendatangi orang-orang kafir sebagai wakil Paulus bahwa Petrus datang di belakang Paulus dan mengikutinya sebagai cahaya dalam kegelapan, keilmuan dalam kegelapan, pengetahuan dalam kebodohan, obat bagi penyakit.
Akhirnya Petrus membalas secara tegas sekali pada Paulus: "Dapatkah seorang diangkat menjadi guru dengan penglihatan khayal (visiun)? Dan jika kamu berkata bahwa hal ini dapat terjadi sebab apakah Sang Guru (Almasih) setahun tetap bergaul dengan orang-orang melek yang tidak berkhayal? Bagaimanakah kita dapat percaya kepadamu bahwa beliau pernah memperlihatkan diri kepadamu? Bagaimanakah beliau dapat memperlihatkan diri kepadamu, sedang kamu mengikuti pikiran yang berlawanan dengan ajarannya? Jika kamu dijadikannya rasul, sudahlah, tuturkanlah ajarannya, tirukanlah ucapannya, cintalah pada murid-muridnya dan janganlah melawanku yang sudah bergaul dengan beliau. Sebab kamu bertindak melawanku yang menjadi batu yang kokoh, fondasi bagi jamaah."
Demikian terjemahan dari kutipan manuskrip Homilien 2, 17 dan Hom. 17, 19 yang dimuat dalam karangannya berjudul: Het Roomsch Katholicisme, tahun 1868, h. 139. Jadi cukup jelaslah adanya pertentangan yang saling menyalahkan. Petrus dengan rekan-rekan murid Al-Masih sebagai satu pihak, sedang pihak lain adalah Paulus sendiri yang seterusnya malahan mendapatkan pengikut-pengikut yang berupa agama Kristen. Sebab apakah Paulus sampai memberanikan diri mengatakan diri sebagai rasul Kristus dengan dalih wangsit: sering bertemu Kristus dalam bayangan? Dari kebudayaan Helenisme (Yunani Kuno) terdapat tiga aliran yang masing-masing berbecla prinsipnya, ialah: stoicisme atau singkatnya: stoa, yang beraliran Pantheisme yang suka mengatakan extasenya atau trance (wangsit), kedua: epikurisme yang beraliran atheis. Yang ketiga adalah skeptisisme sebagai penengah, paham mistiknya Paulus berupa Kristosentris, hingga ia berkata:
Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. " (2 Korintus 13: 3 clan Galatica 2: 20)
Maka tidak aneh bila komentar dari pihak Katholik mengakui Paulus demikian:
"Tetapi bakat Paulus mendobrak warisan tradisional yang terbatas itu (syariat Taurat). Melalui saluran-saluran yang bagi kita kurang lebih ketinggalan zaman, Paulus mengalirkan suatu pengajaran yang mendalam.
Memang Paulus adalah seorang Yahudi, tetapi seorang Yahudi yang memiliki bagian kebudayaan Yunani cukup besar. Ini mungkin mulai diperolehnya semasa mudanya di Tarsus dan kemudian diperkaya karena Paulus sering berjumpa dengan dunia Yunani-Romawi. Pengaruh dari kebudayaan Yunani itu tecermin baik dalam alam pikiran Paulus maupun dalam bahasa serta gaya bahasanya.
Adakalanya Paulus mengutip penulis-penulis Yunani." (Kitab Suci Perjanjian Baru, tahun1974, h. 340)
Henry H. HaIley menulis dalam: Penuntun ke dalam Perjanjian Baru, (h. 103):
"Tak berkelebihanlah bila dikatakan bahwa si orang Yahudi yang kecil inilah yang telah mengkristenkan kerajaan Roma. Dialah orang yang teragung dari segala abad."
Demikianlah keberanian Paulus yang dipuji oleh gereja. Akan tetapi bagi mereka yang patuh pada kemurnian ajaran nabi­nabi utusan Tuhan bahkan sebaliknya tambah takut akan risiko yang berupa dosa besar.
Masalah pro dan kontra atau memuji-muji dan memaki-maki adalah di mana-mana sudah lazim. Hanya di sini diperkenalkan cara pengungkapan ayat-ayat yang pemecahannya harus memenuhi syarat-syarat objektif dan riil, meskipun masalahnya selalu berkisar masalah spirituil.
Sekarang tibalah Urutan untuk mencocokkan tanda-tanda tersebut di atas yang tampaknya Paulus menunjukkan peranannya hingga mempermudah menemukan jawabannya, ialah:
Pertama: Paulus memang hidup sebaya dengan murid-murid Al-Masih, sesudah Al- Masih tidak memperlihatkan diri dalam masyarakat, sebelum hancurnya Bait Allah karena matinya dipenggal kepala oleh tentara Romawi di Roma pada tahun 67;
Kedua: Ajaran Paulus berfokus pada Kristus, ialah orientasinya serba Kristo- sentris;
Ketiga: Paulus adalah keturunan Israil dari suku Bunyamin yang gemar berperang. Pendeta Henry H. Halley dalam bukunya: Penuntun ke dalam Perjanjian Baru, tahun 1963 menyatakan demikian pada halaman 77 dalam menanggapi ayat surah Rum 11: 1;
Keempat: Ajaran Paulus yang serba memitoskan dan mempertuhan Kristus sebagai putra dan sebagai makrifat dan hikmat. Ia berkata: "di dalam Kristus itu ada segala perhimpunan hikmat dan - makrifat terkandung" (Kolose 2:8). Sebelum tahun Masehi di Yunani dan sekitarnya sudah sering diucapkan orang sebagai kata mentereng ialah: makrifat (gnosis) dan hikmat (sophias) dari kebudayaan Yunani sebagai filsafat mistik stoa. Aliran stoa ini pada abad pertama berpusat di tiga kota : Roma, Iskandaria dan Tarsus, kota kelahiran Paulus.
Tentang keputraan Kristus atau Allah pernah ditulis oleh Pendeta Dr. C. Groenen OFM dalam majalah Katholik: Penabur, tertanggal 16 Maret 1969 demikian:
"Ada ahli Katholik yang berkata bahwa gagasan tentang seorang putra Allah yang kekal sebenarnya hasil pikiran Yunani Dan bukan ajaran Injil."
Dengan demikian peranan Paulus yang sering mengaku sebagui rasul bagi orang kafir bisa mencukupi jawaban lima tanda yang telah disinyalir dalam kitab Pejanjian Baru, ialah oleh Almasih dan muridnya bernama Yohanes, Yesus Al-masih menyatakan ramalan akan munculnya Kristus Palsu yang permulaan itu disebutkan dalam injil Matius 24: 1-5 demikian:
1. Maka keluarlah Yesus dari dalam Bait Allah, lalu pergi. Datanglah murid-muridnya menunjukkan kepadanya bangunan Bait Allah;
2. Maka ia menyahut serta berkata kepada mereka itu: “Bukankah kamu tampak sekalian ini?. Dengan sesungguhnya aku berkata kepadamu: tiadakah akan tinggal tersusun disini sebuah batu di atas yang lain, yang tidak akan dirombak kelak.” 
3. Tatkala ia duduk di atas bukit Zaitun maka murid-murid itu datang kepadanya serta berkata: “Nyatakanlah kiranya kepada kami masa manakah perkara ini berlaku kelak dan apakah alamat kedatanganmu dan kesudahan alam ini”.
4. Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu: “Ingatlah baik-baik, jangan barang seorang menyesatkan kamu”. 
5. Karena banyak orang akan datang dengan namaku, katanya: “Aku inilah Kristus” maka mereka itu menyesatkan banyak orang.
Ayat Matius tersebut selanjutnya menyatakan akan timbul banyak peperangan, perlawanan antara bangsa-bangsa, penganiayaan-penganiayaan, timbul banyak nabi-nabi.
Apakah gerangan yang menimbulkan keberanian seseorang Yahudi mengubah haluannya untuk meninggalkan lingkungan umat agamanya, lalu memilih pihak bangsa atau golongan lain, hal ini disebabkan antara lain:
a. situasi umat agama yang tampak jorok akibat penjajahan dan pendidikan yang eksklusif;
b. tidak memahami aspirasi hukum syariat yang diamalkan;
c. perbandingan dengan filsafat bangsa lain, terutanna filsafat Yunani yang menarik pikiran;
d. dominasi penjajahan dan kebudayaan bangsa-bamgsa lain, terutama oleh Yunani dan Romawi.
Pada abad-abad sekitar abad Masehi pertama pengaruh kedua bangsa, Yunani dan Romawi, nyata-nyata melekat banyak cendikiawan hingga seorang filosof Yahudi bernama Philo yang telah banyak membuat tafsiran-tafsiran abstrak terhadap hukum-hukum syariat, benar-benar mengakibatkan generasi selanjutnya, terutama oleh murid-muridnya meninggalkan ibadah-ibadah syariat. Dikatakan oleh para teolog bahwa Paulus tidak sedikit mengutip ajarannya dan mengkonsentrasikan kepada pribadi Kristus.
Tokoh utama yang membawakan kemasyhuran wibavva Yunani adalah raja Iskandar (Alexander) Agung, karena telah berhasil meluaskan daerah jajahannya mulai negeri Yunani (Eropa). Mesir (Afrika) dan Persia ( Asia ) sampai sebagian dari India dan mulailah proses kebuduyaan Hellenisme. Iskandar adalah murid seorang filosof terkenal Aristoteles yang tulisannya benar-benar luas pengaruhnya. Sayang sekali dari segi yang negatif ternyata Aristoteles adalah pencipta ambisi hegemoni Barat atas dunia Timur, demikian wejangannya ditulis dalam buku: Leven en Denken in de Klassieke Wereld, thn. 64, h. 387:
"Pada abad IV SM Aristoteles menyatakan keunggulan bangsa Yunani yang diambilnya sebagai dalil dari sebab iklim dan ia menasihati muridnya, Iskandar agar memperlakukan bangsa-bangsa Timur sebagai musuh dan budak-budak sesuai alamnya."
Seterusnya aliran mistik dari hellenisme yang disebut stoicisme, pada zaman kekuasaan Romawi yang pada abad-abad pertama dipimpin oleh raja-raja yang kejam, mendapatkan pengikut tidak sedikit dalam kalangan para pejabat sebagai tempat pelarian yang dianggap paling fleksibel. Oleh Algemeene Nederlandsche Encyclopedie, th. 1868 ditulis demikian:
"Het Stoicismus is een der merkwaardigste verschijnselen op het zedelijk gebied, en heeft met de leer van Epicurus den grootsten invloed van alle vijsgeerige stelsels uitgeoefend; zij hebben de beschaafden onder de Grieken en Romeinen onder zich verdeeld. Vooral onder de laatsten maakte het Stoicismus, hoewel eenigszins gewijzigd, veel opgang, het was de toevlucht der ernstigen en vrijheidlievenden onder hen tegen toenemend zedebederf en de bloodige dwingelandij der caesars "
Artinya:
"Aliran Stoicisme merupakan gejala yang paling menarik dalam peradaban dan bersama-sama ajaran Epikurus (ateis) mendapatkan pengaruh yang terbesar di antara semua ajaran-ajaran filsafat. Para cendekiawan bangsa Yunani dan Romawi ada di bawah pengaruhnya. Terutama yang terakhir (Romawi) telah membuat banyak kemajuan, meskipun agak mengubah; aliran itu menjadi tempat pelarian bagi para penderita dan para pencinta bebas terhadap kebejatan moral yang semakin meningkat dan perkosaan-perkosaan berdarah dari para kaisar."
Palsu dan peringatan untuk penyelamatan diri, lalu selanjutnya ayat-ayat menerangkan tingkat-tingkat proses Dajjal seterusnya. Demikian ayat-ayat Matius 24: 6-22:
6. Maka kamu akan mendengar dari hal peperangan dan kabar peperangan; ingatlah janganlah kamu terkejut karena tak dapat tiada segala perkara ini akan berlaku, tetapi itu pun belum sampai kepada kesudahan itu;
7. Karena bangsa akan berbangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan; maka akan terjadi bala kelaparan dan gempa bumi di sana sini.
(Komentar: ayat 6 menyatakan perang antara kaum Zelot, pemberontak Yahudi melawan penjajahan Romawi maka terjadi kehancuran Bait Allah oleh tentaranya Titus pada tahun 70.
Ayat 7: Bangsa melawan bangsa merupakan perlawanan antara bangsa-bangsa Romawi terhadap bangsa Gotha, Alleman, Brit, Persi, akhirnya serbuan bangsa Vandal di Roma pada tahun 455. Gempa bumi terjadi pada tanggal 13 Desember tahun 115 di Antiochia);
8. Tetapi semuanya itu hanya permulaan sengsara;
9. Pada masa itu kamu akan diserahkan orang akan disengsarakan dan kamu akan dibunuh orang; dan kamu akan dibenci oleh segala bangsa sebab namaku.
(Sejarah menunjukkan bahwa murid-murid Al-Masih dan semua yang berbau bangsa Yahudi apalagi yang patuh pada syariat Taurat, terus menerus menjadi sasaran kekejaman dan pembunuhan di antaranya Petrus, ketua murid-murid dan Paulus tertangkap dibunuh di Roma. Kekejaman sejak Nero dan Decius menyebabkan banyak kemurtadan dan bangkai-bangkai suci hingga tidak aneh bila berkembang biak aliran-aliran klenik nabi palsu)
10. Dan kemudian banyaklah orang menaruh syak, lalu seorang akan menyerahkan seorang yang lain, dan seorong akan membenci seorang yang lain;
11. Maka banyak nabi palsu kelak dan akan menyesatkan beberapa banyak orang;
12. Semakin bertambah dosa maka kasih orang banyak tawarlah kelak'
13. Tetapi barang siapa yang bertekun sampai keakhir, ialah akan diselamatkan;
14. Maka Injil Kerajaan ini akan dimasyhurkan di seluruh dunia ini akan menjadi suatu kesaksian bagi segala bangsa; kemudian barulah tiba kesudahan itu.
(komentar: jelaslah bahwa sinyalemen Dajjal perlu disiarkan dan diperhatikan kegawatannya sebab akan menyeret banyak manusia menjadi pembebek dan orang-­orang taklukan)
15. Sebab itu apabila karnu melihat kebencian yang mendatangkan kebinasaan itu terdiri di tempat kudus, seperti yang disabdakan oleh Nabi Daniel (siapa yang membaca, camkanlah hal itu, Daniel 9: 26 , 27 (komentar:  inilah peristiwa Bait Allah dihancurkan pada tahun 70)
Semua yang ada dalam ayat itu telah terjadi dalam sejarah teologi disebut: diaspora artinya orang-orang Yahudi di Palestina mengalami penghancuran total dan menyebar kemana-mana yang dapat dicapainya, hal mana disinggung dalam Qur'an ayat al-Isra': 7:
“Maka bila datang janji yang akhir supaya mereka memburukkan muka mereka dan agar memasuki mesjid seperti ketika memasukinya pertamakali dan agar mereka membinasakannya sehebat-hebatnya sekuasa mereka.”
Demikian keganasan serbuan tentara Romawi atas Palestina sebagaimana yang telah diramalkan pula oleh Nabi Isa a.s. (Yahya 4: 2l).
“Percayalah kepadaku bahwa masanya akan datang apabila kau akan menyembah Bapa (Allah) itu bukan di atas bukit ini (Gerizim, yang menjadi pusat ibadah kaum Samaritan yang beribu kota Samaria dan bukan pula di Yerusalem."
Buku karangan orang Yahudi Wondere Waarheid, 1926 oleh Lewis Browne membuat ilustrasi berupa: Pengusiran dahtr>
Baik ditambah lagi tentang kesengsaraan Yahudi yang disebut oleh Nabi Isa sebagai anak buah kerajaan sedang agama Allah yang benar sesuai ajaran dari Nabi Ibrahim, Ishak dan Ya'kub diamalkan dengan tenangnya oleh umat-umat lain didunia, baik di Barat maupun di Timur, ialah ajaran dari Anak Manusia, demikian Injil Matius 8: 11, 12:
"Dan lagi aku berkata kepadamu bahwa banyaklah orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk bersama-sama dengan Ibrahim dan Ishak dan Ya'kub dalam kerjaan surga.
Tetapi anak buah kerajaan itu akan dibuangkan ke dalam gelap yang diluar disanalah kelak tangisan dan gertak gigi.”
Demikianlah kutukan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dinyatakan dalam Bibel dan Qur'an pula dalam sejarah yang nyata, terutama dengan pengakuan pihak Yahudi sendiri.
Sesudah masa krisis itu, mulailah proses Dajjal tingkat kedua.
Comments
0 Comments