Oleh: Kyai Arkanuddin Masruri
("Bapaknya orang Yahudi adalah Setan, seorang pembohong besar " - John 8:44)
Bagian Ketiga
www.bloodforoil.org
Proses Dajjal Tingkat Pertama
Injil Matius 24: 1-5 menyatakan adanya
Bait Allah di Yerusalem yang sejak tahun 20 sampai tahun 63 selesai
dibangun oeh raja boneka Herodes Agung dengan indah dan megah berseni
bangunan Yunani, tetapi oleh Nabi Isa al-Masih diramalkan akan cepat
hancur. Memang sejarah menunjukkan kehancurannya terjadi pada tahun 70
oleh tentara Romawi di bawah pimpinan panglima Titus.
Ketika Bait itu sedang dibangun, para
murid Al-Masih tertegun oleh ramalan akan kehancurannya sehingga
bertanyalah: apakah yang menjadi tanda kemusnahannya itu, yang dijawab
oleh Al-Masih demikian:
"Ingatlah baik-baik, jangan barang
seorang menyesatkan kamu. Karena banyak orang akan datang dengan namaku,
katanya: aku inilah Kristus maka mereka itu menyesatkan banyak orang."
(Mat. 24: 4-5)
Agar mudah dihitung berapa banyak
tanda-tanda Kristus Palsu alias Dajjal, baiklah di sini dibuatkan urutan
hitungan satu persatu tanda-tanda itu dan dari sabda Al-Masih itu dapat
ditarik dua buah tanda, ialah:
Tanda pertama: waktu sebelum hancurnya Bait Allah di Yerusalem sudah mulai muncul Dajjal, mungkin perintisnya atau berapa perseorangan;
Tanda kedua: Nama Kristus (Al-Masih) yang dikaitkan dan menjadi dalih, sebagai identitas.
Jadi kita tinggal mencari orang yang
sebelum tahun 70 muncul yang suka menonjolkan nama Kristus yang
dipertuhan. Memitoskan Kristus sebutan Tuhan sesungguhnya ditegur oleh
Yesus (Nabi Isa) sendiri agar semata-mata mematuhi mengamalkan kehendak
Allah yang nyata, demikian sabdanya:
"Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru
aku: Tuhan, Tuhan, akan masuk ke kerajaan surga; hanyalah orang yang
melakukan kehendak Bapaku [Allah] yang di surga. "(Mat. 7: 21)
Lagi Matius 4: 10
“Nyahlah engkau dari sini, hai lblis karena telah tersurat: Hendaklah menyembah Allah, Tuhanmu, dan beribadah hanya kepada-Nya."
Hal ini dapat menjadi peringatan bagi
kaum Kristen, yang mempertuhan Kristus. Mungkin mereka yang bersikap
progresif, adalah yang dapat memperhatikan nasihat Al-Masih ini.
Tentang Dajjal pertama itu telah pula
dijelaskan oleh Yohanes dalam surat kirimannya yang pertama, tersebut
dalam I Yahya 2: 18-19:
"Hai anak-anakku, akhir zaman telah
sampai; dan sebagaimana yang sudah kamu dengar bahwa Dajjal akan datang
kelak maka sekarang ini pun ada banyak Dajjal; dengan jalan itu kita
mengetahui bahwa inilah akhir zaman. Maka orang-orang itu sudah keluar
dari kita, tetapi mereka itu bukannya asal daripada kita karena jikalau
mereka itu daripada kita asalnya, tak dapat tiada bertekunlah mereka itu
beserta kita; tetapi mereka itu sudah keluar pergi keluar, supaya nyata
bahwa orang-orang itu bukan semuanya daripada kita asalnya."
Tulisan Yohanes tersebut menunjukkan
bahwa ia sudah tua hingga menyebut "anak-anakku" pada orang sebayanya.
Perkataan: "akhir zaman" diperuntukkan bagi bani Israil, jelasnya: ialah
bangsa Yahudi yang dimulai dengan kemusnahan lambang Yahudi, Bait
Allah, yang ada pada selanjutnya adalah dominasi Dajjal, sampai
kedatangan Nabi besar, yang disebut Anak Manusia, sesuai keterangan
Yesus tentang akan perginya yang disusul oleh keadaan Yerusalem sunyi
senyap, sampai tibanya Anak Manusia, yang akan membawa berkah, bacalah
Matius 23: 38-39, demikian:
"Sesungguhnya rumahmu kelak tertinggal
sunyi senyap. Karena aku berkata kepadamu; bahwa daripada masa ini tiada
kamu melihat aku sehingga kamu berkata: Mubaraklah la yang datang
dengan nama Allah."
Dari surat kiriman Yohanes tersebut (I
Yahya 2: 19 ) kita memperoleh tambahan tanda-tanda dengan urutan angka
tanda-tanda demikian:
Tanda ketiga: asal dari rumpun Bani Israil, lalu keluar.
Tanda Keempat: ajarannya tidak
bersumber dari murid-murid Yesus karena telah disebutkan: bukannya asal
dari kita … dan bukan semuanya daripada kita asalnya.”
Tanda kelima: suka bergerak di
luar Bani Israil dan mengutamakan lingkungan orangorang kafir, sesuai
pernyataan Yohanes: tiada mau bertekun beserta kita."
Inilah proses Dajjal tahap permulaan, semasa dengan para murid Yesus dan sebelum hancurnya Bait Allah Yerusalem.
Lalu siapakah orang yang mempunyai tanda
1 sampai 5 itu? Sejarah gereja tidak dapatlah melupakan nama Paulus
yang telah berani menyalahkan Petrus sebagai ketua para murid Al-Masih.
Bersama-sama murid-murid itu di muka umum Kepas alias Petrus ditegur oleh Paulus di antaranya berbunyi demikian: ( Galatia 2: 11 -16)
"Tatkala Kepas itu tiba di Antiochia, lalu aku melawan dia di hadapan orang, sebab ia berdiri di atas yang salah."
Dalam peristiwa ini Yakobus yang
mengepalai Bait Allah dan Barnabas, bekas pengantar Paulus, juga
dikecamnya. Hal ini telah pula diakui oleh tafsir Katholik sendiri
tersebut dalam bukunya: injil tahun 1965, h. 525 demikian:
"Paulus menimbulkan pertentangan hebat
terhadapnya dari pihak orang Yahudi dan juga dari saudara-saudara Yahudi
(murid-murid Yesus) yang masih teguh berpegang pada hukum dan tradisi
Yahudi."
Semua ahli teologi di Eropa tahu bahwa
semua murid Kristus dan Kristus sendiri masih patuh mengamalkan hukum
Taurat, baik teolog yang konservatif, maupun yang progresif, apalagi
yang radikal! Dr. Allard Pierson (radikal) mengutip dari F C. Baur,
seorang tokoh teolog yang merintis Perguruan Tinggi Theologia di Jerman
(1792-1860) dalam bukunya: Das Christentumder 3 ersten Jahrh h. 80
tentang pembalasan kecaman Petrus terhadap Paulus ketika Petrus menyurat
kepada Yakobus yang sedang menjabat Imam besar di Yerusalem, demikian
kata-katanya:
"Sebab dari orang-orang kafir (heiden =
penyembah dewadewa) telah menolak ajaran hukum Taurat, yang saya
lakukan dan menerima ajaran tanpa hukum dan tak berharga dari orang yang
bermusuhan, ialah Paulus. Pada masa hidupnya sudah beberapa orang
mencoba mengubah arahanku dengan keterangan-keterangan yang licik yang
berlawanan dengan hukum syariat." Selanjutnya dikatakan bahwa Simon
Magus guru gnostik (klenik, yang dimaksud: Paulus) mendatangi
orang-orang kafir sebagai wakil Paulus bahwa Petrus datang di belakang
Paulus dan mengikutinya sebagai cahaya dalam kegelapan, keilmuan dalam
kegelapan, pengetahuan dalam kebodohan, obat bagi penyakit.
Akhirnya Petrus membalas secara tegas sekali pada Paulus: "Dapatkah seorang diangkat menjadi guru dengan penglihatan khayal (visiun)? Dan jika kamu berkata bahwa hal ini dapat terjadi sebab apakah Sang Guru (Almasih) setahun tetap bergaul dengan orang-orang melek yang
tidak berkhayal? Bagaimanakah kita dapat percaya kepadamu bahwa beliau
pernah memperlihatkan diri kepadamu? Bagaimanakah beliau dapat
memperlihatkan diri kepadamu, sedang kamu mengikuti pikiran yang
berlawanan dengan ajarannya? Jika kamu dijadikannya rasul, sudahlah,
tuturkanlah ajarannya, tirukanlah ucapannya, cintalah pada
murid-muridnya dan janganlah melawanku yang sudah bergaul dengan beliau.
Sebab kamu bertindak melawanku yang menjadi batu yang kokoh, fondasi
bagi jamaah."
Demikian terjemahan dari kutipan manuskrip Homilien 2, 17 dan Hom. 17, 19 yang dimuat dalam karangannya berjudul: Het Roomsch Katholicisme,
tahun 1868, h. 139. Jadi cukup jelaslah adanya pertentangan yang saling
menyalahkan. Petrus dengan rekan-rekan murid Al-Masih sebagai satu
pihak, sedang pihak lain adalah Paulus sendiri yang seterusnya malahan
mendapatkan pengikut-pengikut yang berupa agama Kristen. Sebab apakah
Paulus sampai memberanikan diri mengatakan diri sebagai rasul Kristus
dengan dalih wangsit: sering bertemu Kristus dalam bayangan? Dari
kebudayaan Helenisme (Yunani Kuno) terdapat tiga aliran yang
masing-masing berbecla prinsipnya, ialah: stoicisme atau singkatnya:
stoa, yang beraliran Pantheisme yang suka mengatakan extasenya atau trance
(wangsit), kedua: epikurisme yang beraliran atheis. Yang ketiga adalah
skeptisisme sebagai penengah, paham mistiknya Paulus berupa
Kristosentris, hingga ia berkata:
Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. " (2 Korintus 13: 3 clan Galatica 2: 20)
Maka tidak aneh bila komentar dari pihak Katholik mengakui Paulus demikian:
"Tetapi bakat Paulus mendobrak warisan
tradisional yang terbatas itu (syariat Taurat). Melalui saluran-saluran
yang bagi kita kurang lebih ketinggalan zaman, Paulus mengalirkan suatu
pengajaran yang mendalam.
Memang Paulus adalah seorang Yahudi,
tetapi seorang Yahudi yang memiliki bagian kebudayaan Yunani cukup
besar. Ini mungkin mulai diperolehnya semasa mudanya di Tarsus dan
kemudian diperkaya karena Paulus sering berjumpa dengan dunia
Yunani-Romawi. Pengaruh dari kebudayaan Yunani itu tecermin baik dalam
alam pikiran Paulus maupun dalam bahasa serta gaya bahasanya.
Adakalanya Paulus mengutip penulis-penulis Yunani." (Kitab Suci Perjanjian Baru, tahun1974, h. 340)
Henry H. HaIley menulis dalam: Penuntun ke dalam Perjanjian Baru, (h. 103):
"Tak berkelebihanlah bila dikatakan
bahwa si orang Yahudi yang kecil inilah yang telah mengkristenkan
kerajaan Roma. Dialah orang yang teragung dari segala abad."
Demikianlah keberanian Paulus yang
dipuji oleh gereja. Akan tetapi bagi mereka yang patuh pada kemurnian
ajaran nabinabi utusan Tuhan bahkan sebaliknya tambah takut akan risiko
yang berupa dosa besar.
Masalah pro dan kontra atau memuji-muji
dan memaki-maki adalah di mana-mana sudah lazim. Hanya di sini
diperkenalkan cara pengungkapan ayat-ayat yang pemecahannya harus
memenuhi syarat-syarat objektif dan riil, meskipun masalahnya selalu
berkisar masalah spirituil.
Sekarang tibalah Urutan untuk
mencocokkan tanda-tanda tersebut di atas yang tampaknya Paulus
menunjukkan peranannya hingga mempermudah menemukan jawabannya, ialah:
Pertama: Paulus memang hidup
sebaya dengan murid-murid Al-Masih, sesudah Al- Masih tidak
memperlihatkan diri dalam masyarakat, sebelum hancurnya Bait Allah
karena matinya dipenggal kepala oleh tentara Romawi di Roma pada tahun
67;
Kedua: Ajaran Paulus berfokus pada Kristus, ialah orientasinya serba Kristo- sentris;
Ketiga: Paulus adalah keturunan
Israil dari suku Bunyamin yang gemar berperang. Pendeta Henry H. Halley
dalam bukunya: Penuntun ke dalam Perjanjian Baru, tahun 1963 menyatakan
demikian pada halaman 77 dalam menanggapi ayat surah Rum 11: 1;
Keempat: Ajaran Paulus yang
serba memitoskan dan mempertuhan Kristus sebagai putra dan sebagai
makrifat dan hikmat. Ia berkata: "di dalam Kristus itu ada segala
perhimpunan hikmat dan - makrifat terkandung" (Kolose 2:8). Sebelum
tahun Masehi di Yunani dan sekitarnya sudah sering diucapkan orang
sebagai kata mentereng ialah: makrifat (gnosis) dan hikmat (sophias)
dari kebudayaan Yunani sebagai filsafat mistik stoa. Aliran stoa ini
pada abad pertama berpusat di tiga kota : Roma, Iskandaria dan Tarsus,
kota kelahiran Paulus.
Tentang keputraan Kristus atau Allah pernah ditulis oleh Pendeta Dr. C. Groenen OFM dalam majalah Katholik: Penabur, tertanggal 16 Maret 1969 demikian:
"Ada ahli Katholik yang berkata bahwa
gagasan tentang seorang putra Allah yang kekal sebenarnya hasil pikiran
Yunani Dan bukan ajaran Injil."
Dengan demikian peranan Paulus yang
sering mengaku sebagui rasul bagi orang kafir bisa mencukupi jawaban
lima tanda yang telah disinyalir dalam kitab Pejanjian Baru, ialah oleh
Almasih dan muridnya bernama Yohanes, Yesus Al-masih menyatakan ramalan
akan munculnya Kristus Palsu yang permulaan itu disebutkan dalam injil
Matius 24: 1-5 demikian:
1. Maka keluarlah Yesus dari dalam Bait Allah, lalu pergi. Datanglah murid-muridnya menunjukkan kepadanya bangunan Bait Allah;
2. Maka ia menyahut serta berkata kepada
mereka itu: “Bukankah kamu tampak sekalian ini?. Dengan sesungguhnya
aku berkata kepadamu: tiadakah akan tinggal tersusun disini sebuah batu
di atas yang lain, yang tidak akan dirombak kelak.”
3. Tatkala ia duduk di atas bukit Zaitun
maka murid-murid itu datang kepadanya serta berkata: “Nyatakanlah
kiranya kepada kami masa manakah perkara ini berlaku kelak dan apakah
alamat kedatanganmu dan kesudahan alam ini”.
4. Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu: “Ingatlah baik-baik, jangan barang seorang menyesatkan kamu”.
5. Karena banyak orang akan datang dengan namaku, katanya: “Aku inilah Kristus” maka mereka itu menyesatkan banyak orang.
Ayat Matius tersebut selanjutnya
menyatakan akan timbul banyak peperangan, perlawanan antara
bangsa-bangsa, penganiayaan-penganiayaan, timbul banyak nabi-nabi.
Apakah gerangan yang menimbulkan
keberanian seseorang Yahudi mengubah haluannya untuk meninggalkan
lingkungan umat agamanya, lalu memilih pihak bangsa atau golongan lain,
hal ini disebabkan antara lain:
a. situasi umat agama yang tampak jorok akibat penjajahan dan pendidikan yang eksklusif;
b. tidak memahami aspirasi hukum syariat yang diamalkan;
c. perbandingan dengan filsafat bangsa lain, terutanna filsafat Yunani yang menarik pikiran;
d. dominasi penjajahan dan kebudayaan bangsa-bamgsa lain, terutama oleh Yunani dan Romawi.
Pada abad-abad sekitar abad Masehi
pertama pengaruh kedua bangsa, Yunani dan Romawi, nyata-nyata melekat
banyak cendikiawan hingga seorang filosof Yahudi bernama Philo yang
telah banyak membuat tafsiran-tafsiran abstrak terhadap hukum-hukum
syariat, benar-benar mengakibatkan generasi selanjutnya, terutama oleh
murid-muridnya meninggalkan ibadah-ibadah syariat. Dikatakan oleh para
teolog bahwa Paulus tidak sedikit mengutip ajarannya dan
mengkonsentrasikan kepada pribadi Kristus.
Tokoh utama yang membawakan kemasyhuran
wibavva Yunani adalah raja Iskandar (Alexander) Agung, karena telah
berhasil meluaskan daerah jajahannya mulai negeri Yunani (Eropa). Mesir
(Afrika) dan Persia ( Asia ) sampai sebagian dari India dan mulailah
proses kebuduyaan Hellenisme. Iskandar adalah murid seorang filosof
terkenal Aristoteles yang tulisannya benar-benar luas pengaruhnya.
Sayang sekali dari segi yang negatif ternyata Aristoteles adalah
pencipta ambisi hegemoni Barat atas dunia Timur, demikian wejangannya
ditulis dalam buku: Leven en Denken in de Klassieke Wereld, thn. 64, h. 387:
"Pada abad IV SM Aristoteles menyatakan
keunggulan bangsa Yunani yang diambilnya sebagai dalil dari sebab iklim
dan ia menasihati muridnya, Iskandar agar memperlakukan bangsa-bangsa
Timur sebagai musuh dan budak-budak sesuai alamnya."
Seterusnya aliran mistik dari hellenisme
yang disebut stoicisme, pada zaman kekuasaan Romawi yang pada abad-abad
pertama dipimpin oleh raja-raja yang kejam, mendapatkan pengikut tidak
sedikit dalam kalangan para pejabat sebagai tempat pelarian yang
dianggap paling fleksibel. Oleh Algemeene Nederlandsche Encyclopedie, th. 1868 ditulis demikian:
"Het Stoicismus is een der
merkwaardigste verschijnselen op het zedelijk gebied, en heeft met de
leer van Epicurus den grootsten invloed van alle vijsgeerige stelsels
uitgeoefend; zij hebben de beschaafden onder de Grieken en Romeinen
onder zich verdeeld. Vooral onder de laatsten maakte het Stoicismus,
hoewel eenigszins gewijzigd, veel opgang, het was de toevlucht der
ernstigen en vrijheidlievenden onder hen tegen toenemend zedebederf en
de bloodige dwingelandij der caesars "
Artinya:
"Aliran Stoicisme merupakan gejala yang paling menarik dalam peradaban dan bersama-sama ajaran Epikurus (ateis) mendapatkan
pengaruh yang terbesar di antara semua ajaran-ajaran filsafat. Para
cendekiawan bangsa Yunani dan Romawi ada di bawah pengaruhnya. Terutama
yang terakhir (Romawi) telah membuat banyak kemajuan, meskipun agak
mengubah; aliran itu menjadi tempat pelarian bagi para penderita dan
para pencinta bebas terhadap kebejatan moral yang semakin meningkat dan
perkosaan-perkosaan berdarah dari para kaisar."
Palsu dan peringatan untuk penyelamatan
diri, lalu selanjutnya ayat-ayat menerangkan tingkat-tingkat proses
Dajjal seterusnya. Demikian ayat-ayat Matius 24: 6-22:
6. Maka kamu akan mendengar dari hal
peperangan dan kabar peperangan; ingatlah janganlah kamu terkejut karena
tak dapat tiada segala perkara ini akan berlaku, tetapi itu pun belum
sampai kepada kesudahan itu;
7. Karena bangsa akan berbangkit melawan
bangsa dan kerajaan melawan kerajaan; maka akan terjadi bala kelaparan
dan gempa bumi di sana sini.
(Komentar: ayat 6 menyatakan perang
antara kaum Zelot, pemberontak Yahudi melawan penjajahan Romawi maka
terjadi kehancuran Bait Allah oleh tentaranya Titus pada tahun 70.
Ayat 7: Bangsa melawan bangsa merupakan
perlawanan antara bangsa-bangsa Romawi terhadap bangsa Gotha, Alleman,
Brit, Persi, akhirnya serbuan bangsa Vandal di Roma pada tahun 455.
Gempa bumi terjadi pada tanggal 13 Desember tahun 115 di Antiochia);
8. Tetapi semuanya itu hanya permulaan sengsara;
9. Pada masa itu kamu akan diserahkan
orang akan disengsarakan dan kamu akan dibunuh orang; dan kamu akan
dibenci oleh segala bangsa sebab namaku.
(Sejarah menunjukkan bahwa murid-murid
Al-Masih dan semua yang berbau bangsa Yahudi apalagi yang patuh pada
syariat Taurat, terus menerus menjadi sasaran kekejaman dan pembunuhan
di antaranya Petrus, ketua murid-murid dan Paulus tertangkap dibunuh di
Roma. Kekejaman sejak Nero dan Decius menyebabkan banyak kemurtadan dan
bangkai-bangkai suci hingga tidak aneh bila berkembang biak
aliran-aliran klenik nabi palsu)
10. Dan kemudian banyaklah orang menaruh
syak, lalu seorang akan menyerahkan seorang yang lain, dan seorong akan
membenci seorang yang lain;
11. Maka banyak nabi palsu kelak dan akan menyesatkan beberapa banyak orang;
12. Semakin bertambah dosa maka kasih orang banyak tawarlah kelak'
13. Tetapi barang siapa yang bertekun sampai keakhir, ialah akan diselamatkan;
14. Maka Injil Kerajaan ini akan
dimasyhurkan di seluruh dunia ini akan menjadi suatu kesaksian bagi
segala bangsa; kemudian barulah tiba kesudahan itu.
(komentar: jelaslah bahwa sinyalemen
Dajjal perlu disiarkan dan diperhatikan kegawatannya sebab akan menyeret
banyak manusia menjadi pembebek dan orang-orang taklukan)
15. Sebab itu apabila karnu melihat
kebencian yang mendatangkan kebinasaan itu terdiri di tempat kudus,
seperti yang disabdakan oleh Nabi Daniel (siapa yang membaca, camkanlah
hal itu, Daniel 9: 26 , 27 (komentar: inilah peristiwa Bait Allah
dihancurkan pada tahun 70)
Semua yang ada dalam ayat itu telah terjadi dalam sejarah teologi disebut: diaspora artinya
orang-orang Yahudi di Palestina mengalami penghancuran total dan
menyebar kemana-mana yang dapat dicapainya, hal mana disinggung dalam
Qur'an ayat al-Isra': 7:
“Maka bila datang janji yang akhir
supaya mereka memburukkan muka mereka dan agar memasuki mesjid seperti
ketika memasukinya pertamakali dan agar mereka membinasakannya
sehebat-hebatnya sekuasa mereka.”
Demikian keganasan serbuan tentara
Romawi atas Palestina sebagaimana yang telah diramalkan pula oleh Nabi
Isa a.s. (Yahya 4: 2l).
“Percayalah kepadaku bahwa masanya akan
datang apabila kau akan menyembah Bapa (Allah) itu bukan di atas bukit
ini (Gerizim, yang menjadi pusat ibadah kaum Samaritan yang beribu kota
Samaria dan bukan pula di Yerusalem."
Buku karangan orang Yahudi Wondere Waarheid, 1926 oleh Lewis Browne membuat ilustrasi berupa: Pengusiran dahtr>
Baik ditambah lagi tentang kesengsaraan
Yahudi yang disebut oleh Nabi Isa sebagai anak buah kerajaan sedang
agama Allah yang benar sesuai ajaran dari Nabi Ibrahim, Ishak dan Ya'kub
diamalkan dengan tenangnya oleh umat-umat lain didunia, baik di Barat
maupun di Timur, ialah ajaran dari Anak Manusia, demikian Injil Matius
8: 11, 12:
"Dan lagi aku berkata kepadamu bahwa
banyaklah orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk bersama-sama
dengan Ibrahim dan Ishak dan Ya'kub dalam kerjaan surga.
Tetapi anak buah kerajaan itu akan dibuangkan ke dalam gelap yang diluar disanalah kelak tangisan dan gertak gigi.”
Demikianlah kutukan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dinyatakan dalam Bibel dan Qur'an pula dalam sejarah yang nyata, terutama dengan pengakuan pihak Yahudi sendiri.
Sesudah masa krisis itu, mulailah proses Dajjal tingkat kedua.