| Mera Naam Joker: 2012

Sabtu, 29 Desember 2012

Inilah Para Pembenci Islam dan Nabi Muhammad


Penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan muslim semakin gencar dilakukan oleh mereka tidak menyukai agama rahmatan lil'alamin ini. Banyak anti-Islam menyerang lewat hasil pemikiran tertuang dalam bentuk komik, gambar, novel, dan film.

Media ini dinilai lebih kuat menyampaikan pesan, Islam agama serupa kanker, pemuja kekerasan, serta pecinta seks dengan anak di bawah umur. Inilah para pembenci Islam menyebarkan kebencian pada Rasulullah lewat pendekatan media. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

1. Salman Rushdie

Ahmad Salman Rushdie penulis berdarah Inggris-India ini orang pertama menghina Islam dengan menerbitkan novel Ayat-Ayat Setan pada 1988. Novel menceritakan tokoh fiktif bernama Mahound, diduga Muhammad, menerima tiga Tuhan seperti ramalan Makkah. 

Menurut legenda, Mahound mengganti tulisan asli pada kitab suci dengan ayat-ayat setan. Dia mengaku mendapat bisikan dari malaikat Jibril serta iblis menggodanya.

Buku ini langsung dilarang beredar di negara mayoritas muslim yakni Indonesia, Singapura, Venezuela, Pakistan, Afrika Selatan, Sri Lanka, Kenya, Thailand, Tanzania, India, Sudan, dan Bangladesh.

Setahun kemudian setelah terbitnya buku itu, pemimpin Revolusi Iran Ayatullah Ruhallah Khomeini memberi fatwa disebarkan lewat radio Ibu Kota Teheran. Dia menawarkan hadiah bagi mereka mau membunuh Rushdie. Harga kepala penulis itu mencapai Rp 31,4 miliar. Pengarang buku Luka dan Api Kehidupan, dicetak dua tahun lalu itu harus hidup dalam kawalan polisi ketat selama tujuh tahun sebab fatwa ini.

2. Jyllands Posten

Surat kabar dari Denmark ini pertama kali memperlihatkan Muhammad SAW dalam wujud kartun 12 edisi dan mengundang reaksi keras umat Islam sejagat. Kartun kontroversial ini dimuat di harian itu pada 2005.

Kurt Westergaard adalah seorang kartunis yang menggambar kartun Bom di Surban. Kartun-kartun karya Westergaard tersebut dimuat di Jyllands-Posten, Politiken, dan Berlingske Tidende. 

Kedua peristiwa tersebut sama-sama menimbulkan kemarahan di seluruh dunia Islam. Kurt Westergaard, jadi sasaran pembunuhan.

Umat Islam menilai Jyllands Posten tidak mampu menggunakan hak mengeluarkan pendapat dengan baik. Pemuatan kartun ini membuat beberapa duta besar negara mayoritas muslim menyuruh duta besarnya untuk pulang, termasuk Libya, Arab Saudi, dan Suriah.

Jyllan Posten harus membayar mahal atas kartu menghina Nabi Muhammad SAW itu. Satu dari tiga kartunis tetap koran itu, Elliot mati terbunuh.

3. Geert Wilders

Greet Wilders, seorang anggota parlemen Belanda berketurunan Indonesia. 

Wilders mempunyai keyakinan Islam agama penyebar terorisme, antisemitisme, melakukan kekerasan pada perempuan, melakukan kekerasan pada kaum homoseksual dan Al-Quran memberi petunjuk bagi muslim untuk membenci mereka yang tidak sepaham.

Masih segar dalam ingatan Wilders menjadi sutradara film berjudul Fitnah disebarkan lewat situs berbagi video Liveleak pada 2008. 

Tayangan berdurasi 16 menit 48 detik ini memperlihatkan surat al-Anfal ayat 60, potongan klip media dan guntingan surat kabar memberitakan tindak kekerasan dilakukan kaum muslim. Surat ini diyakini salah satu perintah berperang bagi umat Islam.

4. Pastur Terry Jones

Nama pastor Terry Jones tiba-tiba mencuat dan menjadi pembicaraan publik. Sejak ia mencanangkan ide gilanya untuk melaksanakan pembakaran Al-Quran tepat hari peringatan 11 September. Siapa pastor konyol itu?

Seperti di lansir Islamtimes.org, Pastor dari gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, Amerika Serikat itu bersama pengikutnya akan memperingati peristiwa 9/11 dengan membakar Al-Quran mulai dari pukul 18.00 hingga 21.00 waktu setempat.

Jones adalah pastor yang memimpin sebuah gereja kecil di Florida, pengikutnya tidak lebih dari 50 orang. Namun aksi-aksinya kerap membuat dunia Islam murka. Kelompok Dove World Outreach Center didukung oleh Shannon Carson, seorang pemuka agama setempat yang juga membenci Islam. Carson menyebut Islam tidak lebih sebagai aliran sesat yang sedang menginvasi Amerika Serikat.

Jones gila, dikenal sebagai penulis buku yang sering menghujat Islam. Ia adalah penulis buku berjudul "Islam Is of The Devil". Buku itu mengungkap kebenciannya terhadap Islam. Ia menyebutkan bahwa kebenciannya itu bukan semata soal agama. Melainkan ia peduli terhadap masa depan generasi mendatang agar terhindar dari Islam. Ia menyebut Islam sebagai ancaman.

Jones bersama kelompoknya juga berusaha menarik simpati Muslim untuk beralih keyakinan. Di situsnya, ia bahkan terang-terangan berani mengajak perempuan muslim untuk pindah agama dengan iming-iming rumah dan makanan. Di situsnya, ia juga menulis sepuluh alasan untuk membakar Al Al-Quran.

Sebelum berkotbah di Florida, Jones dikenal sebagai misionaris di Jerman. Pada 2008, ia diusir oleh jemaat dari gereja yang ia dirikan sendiri karena dinilai terlalu radikal. Wakil Ketua Masyarakat Kristen Koln, Stephan Baar menyatakan Jones kerap berceramah dengan keras, bahkan dengan pemahaman fundamental mengenai Injil.

Selain dibenci banyak kalangan, Jones juga dibenci oleh anaknya sendiri, Emma Jones. Emma keluar dari gereja tersebut bahkan menuduh ayah dan ibu tirinya telah melecehkan dirinya secara keuangan dan mengeksploitasi dirinya sebagai buruh.

5. Sam Bacile

Mereka pembenci Islam dan Muhammad SAWNama aslinya Nakoula Basseley. Dia mempunyai darah Mesir-Amerika Serikat dan menetap di Kota Los Angeles, Negara Bagian California.

Bacile tampil menjadi pembenci Nabi Muhammad dan menjadi produser sekaligus sutradara film Innocence of Muslims. 

Dalam film ini digambarkan sosok Rasulullah penipu dan tukang merayu. Film ini berdurasi 14 menit dan disebar Bacile di situs berbagi video Youtube awal bulan ini. 

"Ini film politik. Amerika telah kehilangan banyak uang dalam perang Irak dan Afghanistan. Saya memerangi pemikiran. Buat saya, Islam itu kanker, titik," ujar Sam Bacile.

Film itu membuat seluruh umat Islam dunia marah besar. Unjuk rasa diadakan di tiap negara, bahkan menewaskan duta besar Amerika untuk Libya, John Christopher Stevens. Senin lalu, Bacile menyerahkan diri ke kantor polisi di Los Angeles. Dia diganjar hukuman penjara dan denda Rp 74,6 miliar.

6. Charlie Hebdo

Mereka pembenci Islam dan Muhammad SAW
Dalam situsnya, koran mingguan menyebut diri mereka sinis ini, bakal menerbitkan kembali kartun kontroversial tentang Nabi Muhammad SAW di tahun ini. 

Sebelumnya, pada 2006 surat kabar itu memuat kembali kartun Rasulullah ada di Jyllan Posten dan menggabungkannya dengan kreasi mereka.

Gambaran Muhammad SAW dalam kartun di Charlie Hebdo sangat menghina. Ada beberapa edisi memuat Rasul telanjang dan sedang melakukan hubungan intim bersama gadis-gadis. Ini mengundang protes keras dari masyarakat muslim dunia.

Niat mereka mengeluarkan kembali kartun Nabi di tahun ini membuat pemerintah Prancis menurunkan polisi antihuru-hara bersiaga depan kantor Charlie Hebdo.

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius sudah memerintahkan pengamanan terhadap kedutaan dan sekolah milik Prancis di seluruh dunia ditingkatkan. "Saya sudah perintahkan melakukan pengamanan lebih ketat atas gedung, kedutaan, konsulat, pusat kebudayaan, dan sekolah di negara-negara bisa menimbulkan masalah," kata dia seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (19/9).

Walau tidak setuju dengan pemuatan itu, Fabius tidak dapat melarang warga Prancis untuk berekspresi.


Read more: http://www.atjehcyber.net/2012/09/inilah-para-pembenci-islam-dan-nabi.html#ixzz2GSOcUwif

Dunia Menanti Kedatangan Imam Mahdi



Setelah Rasulullah SAW wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah/ Juni 632 M, muncul sebuah pengharapan di kalangan umat Islam akan kedatangan seorang ratu adil atau dikenal dengan Imam Mahdi. Keyakinan akan datangnya seorang juru penyelamat atau Imam Mahdi berakar kuat, baik di kalangan Sunni maupun Syiah.

Menurut Ensiklopedi Islam, Imam Mahdi adalah seorang juru selamat dia akhir zaman. Imam Mahdi diyakini sebagai seorang Muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah SWT untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.

‘’Istilah Imam Mahdi muncul dan berhubungan dengan aqidah mahdawiyyah,’’ tulis Ensiklopedi Islam. Yakni, keyakinan bahwa pada akhir zaman akan datang seorang juru selamat yang akan menyelamatkan kehidupan umat manusia di muka bumi dari ketidakadilan, kesengsaraan, dan kekejaman yang akan membawa pada kebahagian dan kedamaian.

John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford, mengungkapkan, Mahdi (orang yang diberi petunjuk ilahiah) merujuk pada figur eskatologis yang akan hadir untuk memimpin pada masa keadilan dan keyakinan sejati menjelang tibanya hari kiamat.

‘’Asal usul kata Mahdi tak ditemukan dalam Alquran, kaum Muslim awal menggunakan gelar kehormatan itu untuk Nabi SAW dan empat khalifah pertama,’’ ujar Esposito. Keyakinan umat Islam akan datangnya Imam Mahdi pada akhir zaman tak lepas dari keberadaan hadis Nabi SAW.

Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda; 
’’Dunia akan dipimpin oleh seseorang dari keluargaku. Namanya sama dengan namaku. Seandainya dunia ini hanya tinggal sehari saja, maka Allah akan panjangkan hari itu, sehingga ia akan memimpinnya.’’

Rasulullah juga bersabda; 
‘’Al-Mahdi berasal dari keturunanku. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan pemerataan sebagaimana telah dipenuhi oleh kezaliman dan dan ketidakadilan, ia akan berkuasa selama tujuh tahun.’’ (HR At-Tirmizi).

***

Menurut Ensiklopedi Islam, sebagian ulama menganggap hadis mengenai kedatangan Imam Mahdi itu bersifat mutawatir, karena diriwayatkan oleh banyak pihak, sehingga dipastikan hadis itu benar-benar berasal dari Nabi Muhammad SAW.

Lalu sejak kapan harapan akan munculnya harapan dan sosok yang diklaim sebagai Imam Mahdi itu muncul? Menurut Esposito begitu banyak pengklaim Imam Mahdi dalam sejarah peradaban Islam. Guru Besar Studi Islam pada Universitas Universitas Georgetown, Amerika Serikat (AS) itu mengungkapkan, istilah Imam Mahdi dikembangkan oleh kalangan Syiah untuk menjuluki Muhammad Ibnu Hanafiyah.

Putra Khalifah Ali yang mengorganisasikan sebuah revolusi pada 685 M itu sangat dihormati oleh pengikut Syiah. Muhammad Ibnu Hanafiyah, kata Esposito,dipandang sebagai ‘’orang yang mendapat petunjuk’’, tidak dianggap mati, tetapi diyakni tersembunyi.

‘’Dia diyakni memiliki pengetahuan esoteris yang diperlukan untuk membebaskan para pengkitnya dari penindasan dan untuk menegakkan masyarakat yang adil,’’ papar Esposito. Kaum Syiah juga menganggap Muhammad bin Hasan Al-Askari – Imam ke-12 – yang gaib pada tahun 878 M, dianggap sebagai Imam Mahdi.

Dalam perkembangan sejarah Islam, sosok yang mengaku dirinya sebagai Imam Mahdi tak terhitung jumlahnya. Pada setiap abad, selalu ada saja tokoh yang memiliki pengikut yang banyak sebagai seorang Imam Mahdi. Pada abad ke-10 M, misalnya, Khalifah Dinasti Fatimiyah yang pertama, Muhammad Ubaid Allah (wafat 934 M) mengaku sebagai Imam Mahdi.

‘’Dengan menampakkan diri di Jabal Massa yang terletak di wilayah Maghribi (Afrika Utara), dia mengaku sebagai keturunan dari anak perempuan Nabi SAW, Fatimah, dan sebagai saudara laki-laki dari Imam ke-12 yang tersembunyi,’’ ungkap Esposito.

***

Pada abad ke-12 M, pendiri gerakan reformasi Al-Muwahhidun, Muhammad Ibnu Tumart (wafat 1130 M), juga mengaku sebagai Imam Mahdi yang berasal dari keturunan Khalifah Ali. Memasuki abad ke-15, berbagai kelompok Islam mulai menghidupkan kembali harapan mereka akan masa depan yang lebih baik.

Di kota suci Makkah dan Madinah, papar Esposito, sejumlah ulama menulis pendapat mereka untuk mempertegas keyakinan umum akan kemunculan seorang mujaddid (pembaru) pada abad peralihan.

Bahkan, seorang ahli fikih Sunni terkemuka, Ibnu Al-Hajar Al-Maliki, menyatakan Imam Mahdi akan muncul pada milenium itu. Menurut Ibnu Al-Hajar, Imam Mahdi itu berasal dari keturunan Fatimah, putri Nabi. Namanya akan sama dengan nama Nabi, serta orangtuanya sesuai dengan nama orangtua Nabi.

Pada abad ke-15 M, di anak Benua India juga bermunculan tokoh yang mengaku sebagai Mahdi. Pada 1495 M, seorang tokoh bernama Sayyid Muhammad dari Jaunpur mengaku sebagai Imam Mahdi. Uniknya, ia mengaku sebagai Imam Mahdi saat berada di Makkah, sembari melaksanakan thawaf mengelilingi Ka’bah.

Saat kembali ke India, di Masjid Utama Taj khan Salar di Ahmebad, Sayyid Muhammad kembali mengumumkan klaimnya sebagai Imam Mahdi. Untuk memperkuat pengakuannya sebagai Mahdi, disebutkan pula bahwa nama kedua orangtuanya adalah Abdullah dan Aminah.

Esposito mencatat, datangnya abad ke-13 Hijriah (1785-1883) sempat memunculkan harapan besar dari kaum Muslim akan datangnya Imam Mahdi. Pada zaman itu, paling tidak ada tiga orang pemimpin gerakan reformasi di Afrika Barat yang mengaku sebagai Mahdi untuk memperkuat jihad yang mereka lakukan. Ketiganya adalah Syeik Usuman Dan Fodio dari Sakoto, Syekh Ahmadu Bari dari masina, dan Al-Hajj Umar Tal dari Kerajaan Tukolor.

Harapan akan datangnya Imam Mahdi dari Timur, kata Esposito, sempat menarik gelombang imigran Afrika Barat sampai ke Nil. Pada abad ke-19, lalu muncullah seorang yang mengaku Imam Mahdi di Sudan, bernama Mahdi Muhammad Ahmad dari Sudan.

Di Mesir juga sempat muncul beberapa tokoh yang mengaku sebagai Imam Mahdi. Para tokoh yang mengaku sebagai Mahdi itu menjadi pemimpin pemberontakan rakyat melawan penjajah Prancis. Bahkan, menjelang akhir abad ke-19 M, revolusi Mahdi melawan penjajah Eropa merebak di berbagai negara berpenduduk Islam, seperti India, Aljazair, Senegal, Ghana, dan Nigeria.


Read more: http://www.atjehcyber.net/2012/06/dunia-menanti-kedatangan-imam-mahdi.html#ixzz2GSLwKTtA

Neil Amstrong Berbohong soal Pendaratan Bulan?



ATJEHCYBER | Kematian Neil Armstrong pada Sabtu (25/8/2012) disambut duka oleh pihak keluarga dan rekan seperjuangannya seperti Buzz Aldrin. Di sisi lain, kematian astronot pertama yang mendarat di Bulan ini juga menyisakan pertanyaan. 

Pertanyaan terbesar adalah apakah benar Neil Armstrong mendarat di Bulan pada tahun 1969? Atau, apakah Badan Penerbangan dan Antariksa NASA serta Neil Armstrong sendiri hanya berbohong pada dunia? 

Pada 15 Februari 2001, Fox Television menyiarkan program "Conspiracy Theory : Did We Land on the Moon?" Menurut program itu, pendaratan di Bulan cuma hoax. Proses pendaratan direkam di studio oleh NASA. 

Ada beberapa bukti yang dianggap menunjukkan bahwa pendaratan cuma jadi-jadian, selain fakta bahwa saat itu Amerika Serikat tengah berusaha keras "bertarung" melawan Uni Soviet sebagai menjadi negara pertama yang mengangkasa.

Bukti pertama adalah soal foto astronot. Dalam acara tersebut, diungkapkan bahwa foto astronot seharusnya dilatari oleh bintang dan benda langit lain. Tapi, latar itu tak ada. 

Kedua adalah soal bendera Amerika Serikat yang berkibar. Diketahui, di Bulan tidak ada angin. Tanpa angin, seharusnya kibaran bendera itu tak ada. Demikian juga disiarkan pada program itu. 

Berkas:AldrinFlag1a.jpeg
Foto yang menunjukkan tangan Aldrin sedang memberi hormat 
terhadap bendera Amerika (terlihat ujung jarinya menyembul 
sedikit di depan helmnya)
foto yang menunjukan tangan Aldrin telah diturunkan. Sembulan 
di depan helm sudah tidak terlihat lagi.
Gambar animasi hasil gabungan dua foto, terlihat Aldrin dan arah 
pemotretan berubah namun posisi bendera dan kerutannya sama. 
Anehnya, bendera tetap tidak berkibar.

Teori konspirasi itu sempat membuat "panas". Buzz Aldrin, salah satu astronot yang terlibat misi Apollo 11 memukul wajah Bart Sibrel, pembuat film yang ditayangkan di Fox itu. Sibrel meminta Aldrin bersumpah di atas Alkitab bahwa ia pernah mendarat di Bulan.

Beberapa lama setelah program itu, Badan Penerbangan dan Antariksa NASA mengeluarkan pernyataan resmi di situs webnya. Intinya, NASA mengatakan bahwa pendaratan di Bulan benar adanya.

Dalam pernyataan bertajuk "The Great Moon Hoax" tanggal 23 Februari 2001, NASA menerangkan beberapa hal yang dipertanyakan dalam program Fox serta menyajikan bukti pendaratan di Bulan.

Soal tak adanya bintang, misalnya, NASA menyatakan bahwa hal yang sama pun bisa terjadi pada foto yang dibuat di Bumi. Kamera sulit mengabadikan spacesuit yang terang dan bintang yang relatif redup sekaligus dalam satu foto.

Tentang bendera, NASA menyatakan bahwa kibaran tak selalu diakibatkan oleh angin. Saat menancapkan bendera di tanah Bulan, astronot memutar tiangnya. Hal ini pasti akan mengakibatkan bendera berkibar.

NASA juga menyatakan bahwa para astronot tidak kembali ke Bumi dengan tangan kosong. Astronot membawa batuan Bulan yang bisa dibuktikan memiliki karakteristik berbeda dengan batuan Bumi.

Edwin Aldrin meninggalkan jejak kaki yang begitu sempurna seakan permukaan 
bulan memiliki debu tanah yang bercampur air. Apabila permukaan bulan 
kering, bagaimana mungkin Jejak itu terbentuk begitu sempurna, 
apalagi gravitasi bulan hanya 1/6 bumi.

Salah satu batuan bulan yang dinamai Big Mulley memiliki kawah-kawah kecil bekas tumbukan meteoroid. Ada juga bukti kimia pada batuan yang menunjukkan adanya reaksi zat pada batuan saat terpapar sinar kosmik. Ini tak terjadi di Bumi yang punya atmosfer.

NASA hingga saat itu terus menyajikan bukti-bukti lain. Contoh, wahana Lunar Reconaissance Orboitter yang kini mengorbit Bulan menyajikan adanya Lunar Modul (LM) serta alat pembantu dalam gelap, Passive Seismic Experiment Package (PSEP) dan Laser Ranging RetroReflector (LRRR), yang digunakan dalam misi Apollo.

Selain itu, ditunjukkan pula jejak sepanjang kurang lebih 50 meterdi West Crater, arah timur dari Lunar Modul. Jejak itu adalah perjalanan yang tak direncanakan dalam dua setengah jam akhir misi Apollo.

Nah, apakah NASA benar-benar mendarat di Bulan? Atau, NASA dan Neil Armstrong beserta rekannya hanya berbohong? Apakah benar teori konspirasi itu? Atau teori konspirasi itu sendiri yang justru merupakan konspirasi? Jawaban ada pada anda...

Read more: http://www.atjehcyber.net/2012/08/neil-amstrong-berbohong-soal-pendaratan.html#ixzz2GSKnB5fj