Klaim segelintir orang yang telah ditampilkan media di layar kaca dari kalangan “ulama-ulama” TV, dan orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai analis politik dan cendikiawan “Bahwa revolusi Arab telah membuktikan kegagalan manhaj Al-Qaeda dalam perubahan dan Al-Qaeda pihak yang paling merugi dari revolusi Arab!”.
Maka kemudian apa yang membenarkan klaim-klaim ini yang selalu diulang-ulang, padahal mereka tidak memiliki keberanian sebelum terjadinya revolusi-revolusi pada tahun 2011 untuk mengkritik pemerintahan-pemerintahan Arab apalagi menyerukan revolusi dan menumbangan pemerintahan.
Kalau kita kembali kepada sejarah satu setengah tahun saja dari sekarang pasti kita akan mendapatkan dengan yakin bahwa Al-Qaeda adalah satu-satunya jama’ah yang menyerukan pemberontakan kepada para penguasa, jama’ah-jama’ah yang lain dan begitu pula mayoritas ulama umat, mereka melarang memberontak dan menghitungnya sebagai maksiat dan dosa besar dan bahkan sebagai fitnah terbesar. Akan tetapi Al-Qaeda tetap teguh terhadap seruannya dan bekerja keras dalam perjuangannya dalam merealisasikan sampai menjadi kenyataan yang disaksikan dunia seluruhnya, maka revolusi ini adalah upaya realisasi hukum syariat yang telah disepakati oleh para ulama’ dan Al-Qaeda menyerukan –tidak seperti jama’ah-jama’ah yang ada- untuk melaksanakan hukum ini
Pemikiran Al-Qaeda Tersebar Di Revolusi Arab Dan Barat Pihak Yang Paling Merugi
Al-Qaeda bukan kelompok yang paling kuat secara sempurna hari ini, dia adalah kelompok yang akan dan senantiasa selalu menyerukan kaum Muslimin untuk bangkit memberontak kepada para thoghut maka bangkitnya pemberontakan rakyat pada hari ini pada dasarnya adalah realisasi dari seruan Al-Qaeda.
Pihak paling merugi dari revolusi ini adalah pihak barat yang telah menyesatkan rakyat Arab dengan bantuan para pegawainya yang ikhlas, maka revolusi ini telah membalikkan mayoritas peta strategi barat yang telah berhasil menundukkan masyarakat Islam melalui ‘politik ketergantungan’ pemerintahannya, rakyat yang merdeka ini sekarang lebih dekat dengan pemikiran Al-Qaeda daripada waktu dulu
Islamiyun adalah kelompok yang diuntungkan dengan ‘musim semi Arab’ (Arab Springs) ini, barat dan murtaddun berusaha dengan segala cara dan jalan menguasai revolusi ini dan mengarahkan dengan jalan menanam fitnah diantara pemuda Islam dan menciptakan perpecahan dan perselisihan diantara mereka, usaha yang giat dan bahaya ini begitu besar kedudukannya, sehingga beberapa orang mulai mendengung-dengungkan bahwa revolusi ini buatan barat, mereka lupa-atau pura-pura lupa- bahwa alam semesta ini, Tuhan Yang Esa, yang mengatur urusan alam semesta dari sisi-Nya, Dia-lah yang melakukaan dan memilih, dan barat tidak memiliki sifat ini atau kekhususan yang dimiliki Tuhan Yang Esa inilah yang diingkari oleh mereka-mereka yang justru malah menyandarkannya kepada barat, mereka menyakini bahwa tidak akan terjadi sesuatu kecuali sesuai dengan keinginan barat!!
Revolusi ini bangkit tidak ada kaitan dengan barat, justru revolusi ini telah membuat kaget semua pihak, ini adalah reaksi terhadap kedzoliman yang dipaksakan, penindasan yang terus menerus dalam beberapa dekade, ini adalah hasil dari kesadaran yang bangkit karenanya pemuda terbaik Islam untuk menyampaikan kepada generasi ini, masalah ini tidak murni karena kebetulan, dan bukan karena kesalahan sejarah akan tetapi masalah ini adalah hasil perbuatan, kesungguhan dan pengorbanan yang banyak, yang besar, yang agung dalam waktu yang lama bahkan berabad-abad.
Perbedaan antara Al-Qaeda dan selainnya, dengan kelompok-kelompok dan jama’ah-jama’ah Islamiyah : Al-Qaeda menganggap bahwa sebaik-baik jalan untuk memperjuangkan agama Islam hari ini adalah metode syar’i yang dicontoh pada Jihad Fie Sabilillah dengan makna khusus, sementara selainnya melihat harus diakhirkan-atau ditinggalkan- jihadnya dan komit dengan aktifitas politik atau dakwah atau tarbiyah.
Revolusi Arab telah menetapkan bahwa jihad adalah jawaban yang paling tepat untuk menjawab masalah umat akan tetapi barat salibis dan si tukang makar yahudi dan begitu juga media pro-barat, mereka berusaha dengan segala jalan merusakan pemikiran ini dan mengalihkan pandangan kaum Muslimin darinya dengan segala cara dan jalan.
Barat Pasca Revolusi Di Antara Jepitan Tang
Maka mereka hari ini diantara keberhasilan revolusi-revolusi ini yang akan mewujudkan kemerdekaan masyarakat Islam yang tidak diragukan bahwa ini adalah kerugian terbesar bagi pemerintahan barat yang telah bekerja selama tiga dekade menanamkan mental kalah dan perbudakan di dalam tubuh umat Islam atau menciptakan makar terhadap revolusi-revolusi ini dan mereka berusaha agar revolusi ini tidak berhasil malah justru menciptakan gantinya: jihad dan bergabung dengan kafilah Mujahidin.
Maka mereka diantara menegakkan pemerintahan islam -sekuler demokrasi- yang akan merealisasikan kemerdekaan bagi masyarakat Islam dan lepasnya kekangan terhadap dakwah ilallah terhadap personal masyarakat islam, atau mereka akan perangi revolusi-revolusi ini dan melemparkan para pemuda kepangkuan Al-Qaeda.
Ini adalah situasi yang rumit dan berbahaya dan inilah yang membuat pihak barat saat ini pusing, saya tidak ingin memastikan bahwa tahun-tahun ke depan mata mereka dapat terpejam dan tertidur, tahun-tahun ke depan adalah tahun-tahun kritis dalam sejarah dunia, dan diantara nikmat terbesar dari revolusi Arab adalah eksisnya Al-Qaeda, kalaulah bukan karena Al-Qaeda maka barat pasti akan masuk untuk mengamankan para thogut atau mereka akan masuk dengan strategi yang lebih besar dan jelas pada revolusi dengan tujuan menjatuhkannya dan memecahkannya.
Maka eksisnya Al-Qaeda membuat barat pusing dan membuat mereka menghitung seribu kali peta strategi mereka. Mereka tidak ingin revolusi menjadi sebab para pemuda Muslim menjadi para jihadis yang akan mengokohkan kemaslahatan Al-Qaeda, maka pada hakikatnya Al-Qaeda adalah mimpi buruk politik bagi barat yang kemudian akan menjadi mimpi buruk militer.
Dan revolusi ini merupakan nikmat terbesar bagi umat Islam dan bagi siapa saja yang menganalisa kemajuan pemberontakan negara-negara Islam untuk mengetahui bahwa Al-Qaeda hari ini pihak yang diuntungkan revolusi, bukan sebaliknya sebagaimana yang disangkakan sebagian orang atau sebagaimana yang diinginkan media barat dalam menggambarkan kaum Muslimin.
Sikap Para Komandan Mujahidin : Mendukung Dan Mengokohkan Revolusi Arab
Berlalu tahun pertama dari awal-awal revolusi Arab yang diikuti secara domino dan saling berkaitan satu dan yang lainnya dengan metode yang sama, aliran jihadi berpartisipasi seluruhnya, sebagai motivator dan penyemangat, pendukung dan pemberi nasehat, dan bahkan berpartisipasi dengan kekuatan dalam aksi damai sebagaimana pula dalam perlawanan bersenjata sebagai bagian dari gerakan perlawanan rakyat, dengan anggapan menumbangkan para thogut adalah kewajiban syar’i dan tidak ada kemungkinan untuk berpaling darinya atau meremehkannya selama wadah dan sebab-sebabnya terpenuhi.
Dan para pemimpin Al-Qaeda senantiasa menyerukan untuk menumbangkan rezim boneka selama belasan tahun lamanya. Apakah mereka akan menunda memberikan kontribusi setelah kebangkitan umat dari ketertidurannya?
Kebangkitan Timur Awalnya Dari Damaskus
Pada 28-7-2011, Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri menyampaikan khutbah yang berhubungan dengan Revolusi Suriah, pada khutbah tersebut beliau membongkar makar-makar keji Amerika dallam menolak revolusi.
Syaikh Azh-Zhawahiri berkata: Wahai Ahror Syam dan para Mujahidinnya, saya tahu bahwa kalian tidak akan tertipu dengan makar-makar hegemoni global dan tipu daya pasukan salib terbaru, Amerika yang berkerjasama dengan Bassar Asad sepanjang masa jabatannya.
Amerika mengklaim pada hari ini dia berdiri bersama mereka, tatkala kekuatan hegemoni global melihat bumi bergoncang karena gempa kemarahan kalian, dan setelah goncangan itu meluluh-lantakan Tunisia dan Mesir dengan hilangnya dua pegawainya, maka hari ini Washington berusaha untuk menegakkan posisi Asad yang telah menjaga perbatasan persatuan zionis dengan ikhlas secara teratur, sementara pemerintahan yang lain yaitu pemerintahan yang mengekor Amerika mencerai beraikan revolusi dan jihad kalian dan menjaga kemaslahatan Israel dan menyerahkan umat atas nama kebebasan.
Al-Qaeda Menyerukan Revolusioner Libya Untuk Berpartisipasi Dalam Pembentukan Negara Libya Yang Baru
Pada 3-10-2011, Syaikh Abu Mus’ab Abdul-Wadud, Amir organisasi Al-Qaeda di negeri-negeri Barat Islam (AQIM) menyerukan revolusioner Libya untuk berpartisipasi dalam pembentukan negara yang baru dan membentuk dasar-dasarnya.
Syaikh Abdul-Wadud menegaskan setelah mengucapkan ucapan selamat kepada anak keturunan Umar Mukhtar atas kemenangan mereka, pentingnya untuk menegaskan aturan hukum di Libya dengan sejelas-jelasnya kepada rakyat Muslim Libya asli yang lurus, menyatakan dengan tegas tidak samar-samar bahwa syariah Islam adalah satu-satunya referensi hukum, tidak berhak bagi anggota revolusi luar dan dalam negeri untuk menawar keputusan ini dan melahirkan hipotesa yang menggantikannya.
Beliau menyerukan rakyat Libya Muslim untuk menjaga dengan benar pengawalan revolusi dan memperingatkan dengan keras dari makelar yang mencuri kemenangan dan revolusi mereka yaitu dari para pendukung negara-negara kafir dan murtad, begitu juga dari pihak-pihak asing ‘putra-putra Prancis’ dan kafir barat, semoga Allah mengalahkan mereka.
Tidak pantas saudara-saudara kita di Libya memalingkan revolusi yang nyata ini dari membangun dan mengelola negara yang baru dan membangun lembaga-lembaganya. Maka orang yang telah mengorbankan dirinya, mencemplungkan diri dalam bahaya, dan berkontribusi dengan seluruh apa saja yang dimilikinya untuk membebaskan Libya adalah orang yang lebih dapat dipercayai dan diamanahi untuk masa depan Libya.
Maka rakyat Libya mesti lebih waspada lagi dan sadar dan jangan mau tunduk yang justru hanya akan diperas, harusnya idependen dengan ketetapannya dan terhindar dari kekuasaan asing, tidak tunduk pada perintah jahat Amerika dan NATO dan beberapa negara Arab murtad yang ingin melelehkan revolusi rakyat yang jujur.
Al-Qaeda : Pemerintah Rezim Al-Jazair Menutup Perbatasan Untuk Mencegah Kemenangan Revolusi Libya
Syaikh Abu Mush’ab Abdul-Wadud menganggap kemenangan revolusi Libya adalah kemenangan rakyat Al-Jazair Muslim yang mana para pemudanya dan para laki-lakinya selalu mencari kesempatan yang tepat untuk melakukan revolusi sempurna atas para jendral pengkhianat untuk menjatuhkan pemerintahan thogut yang dzolim dan korup yang berlumuran darah ratusan ribu Muslim Al-Jazair.
Beliau mengatakan : “Rakyat Al-Jazair Muslim bersimpati dari hari pertama revolusi rakyat Libya, sangat ingin membantu rakyat Libya semenjak detik pertama revolusi, tetapi rezim jahat yang lalim semenjak awal bergegas menutup perbatasan untuk mencegah warga Al-Jazair menolong saudara mereka dan menutup pertolongan bantuan apapun bagi warga Libya dengan segala cara, persis seratus persen seperti yang dilakukan rezim jahat Mubarok ketika memutuskan untuk embargo Gazza agar dapat menghalangi bantuan kaum Muslimin buat saudara mereka rakyat Palistina, beragamnya para thogut juga para pengkhianat dan pegawai barat menjadi satu paket, sementara perbedaan perbatasan, pelecehan dan masalah keadilan menjadi satu paket yang lain.
Syaikh Adz-Dzowahiri : “Tumbangnya Rezim Arab Merupakan Kekalahan Baru Amerika”
Pada khutbahnya tanggal 12-10-2011, “Dan Kekalahan Amerika Berkelanjutan”, Doktor Aiman Adz-Dzowahiri mengatakan : “Segala puji bagi Allah yang membentangkan umur kita sampai menyaksikan peristiwa besar dan kejadian-kejadian luar biasa, kita melihat dengan mata kepala kita tumbangnya thogut-thoghut fasik, fajir dan dzolim, istana mereka berjatuhan, kalah telak dengan kekalahan tuan mereka Amerika si simbol kejahatan dalam sejarah manusia.
Mujahidin telah menyerang Amerika tepat di dalam negerinya pada serangan terbesar setelah ”Pearl Harbor”, kemudian Amerika diserang di-Iraq dan terpaksa harus angkat kaki, kemudian diserang di-Tunisia dan hilang ‘pegawainya’ di sana, kemudian diserang di-Mesir dan hilang ‘pegawai terbesarnya’ di sana, kemudian diserang di-Afghanistan dan mulai mau angkat kaki dari sana, kemudian diserang di Libya dan hilang pegawainya yang telah menyertainya dalam memerangi Islam dengan nama terorisme yang mana dia telah menyerahkan kepada Amerika apa saja yang dia miliki berupa peralatan senjata nuklir, maka kami mengucapkan selamat bagi rakyat Libya Muslim, Mujahidnya, Murobitnya, dan bahkan kami mengucapkan selamat bagi diri kami pula dan bagi setiap Muslim, bagi orang mulia yang merdeka dan bagi setiap orang-orang lemah di dunia ini, dengan telah dihancurkannya thogut ganas, zindiq, rusak lagi merusak setelah berkuasa lebih dari empat puluh tahun dengan kebengisan dan kedzoliman, kesewenang-wenangan dan korup, dan menumpas habis gerakan Islam.
Al-Qaeda Memperingatkan Pencurian Nato Atas Revolusi Libya
Syaikh Azh-Zhawahiriy mengarahkan nasehatnya kepada rakyat Libya : “Wahai keluarga kami di Libya, kalian telah mengambil kemenangan ini dengan sungguh-sungguh dengan mengorbankan darah kalian, maka jangan pernah kalian izinkan siapapun merampasnya dari kalian, disana ada beberapa makelar yang menunggu-nunggu untuk merampasnya dari kalian kemenangan ini atau sebagian kemenangan ini, dan bos dari para makelar tersebut adalah geng “NATO barat”
NATO yang membunuh saudara kalian di Afghanistan dan Iraq, menyiksa mereka di penjara-penjara rahasia mereka dan di Guantanamo, dan membantu berkuasanya zionis bejat atas saudara-saudara kalian di sekitaran Baitul Maqdis, mencuri kekayaan alam umat kalian di bawah ancaman perang dan pesawat tempur mereka.
NATO ini, permintaan awalnya yang akan dia minta dari kalian adalah agar kalian melepaskan Islam kalian, kemudian dia akan meminta kalian agar kalian tidak berhukum kepada syariah dan agar kalian mematuhi pemikirannya, undang-undang politik dan kebijakan luar negeri, pembuatan hukum, media, pendidikan dan seluruh aspek kehidupan.
Para pemimpin barat telah menyatakan kalau mereka harus membersihkan barisan revolusioner dari kalangan ekstrimis dan militan dan jika barat berbicara tentang ektrimis dan militan maka ketahuilah bahwa yang mereka bicarakan adalah orang yang terhormat agamanya, merdeka, yang membela agama mereka, kesucian mereka, keluarga mereka dan negeri mereka.
Pesan Al-Qaeda Buat Rakyat Suriah : Jangan Kalian Andalkan Barat Dan Jangan Pula Kalian Andalkan Arab, Akan Tetapi Andalkanlah Allah, Dan Bersandarlah Pada-Nya
Syaikh Dr Aiman Azh-Zhawahiri berkata dalam pesannya kepada rakyat Suriah : “Terus Ke Depan Wahai Singa Syam”, bahwa mereka tidak harus bergantung pada Barat atau Amerika maupun pemerintah Arab dan Turki.
Beliau menambahkan : “Janganlah kalian mengandalkan Barat dan Turki yang telah berinteraksi dan saling memahami dan bekerjasama dengan rezim ini selama beberapa dekade, tetapi mereka mulai meninggalkannya ketika mereka melihatnnya sempoyongan, tetapi bergantung pada Allah saja, pada pengorbanan, ketabahan dan ketegaran kalian.
Semua pihak ini tidak ingin Suriah Muslim, merdeka, idependen, kuat yang berjihad melawan Israel, tetapi mereka ingin Suriah yang ‘tergantung’, lemah, terpisah dari agama, warisan, sejarah dan kemuliaannya, mereka ingin Suriah mengakui eksistensi Israel, dan selalu konsisten dan tunduk pada kedzoliman dunia internasional, yang mereka sebut legitimasi internasional.
Wahai saudara-saudara kami di Suriah, janganlah kalian bersedih dan berduka, dan bergembiralah, sebuah rezim rusak, korup lagi busuk sudah mulai sempoyongan, dan mencapai titik masa habis, lanjutkanlah perlawanan kalian dan amarah kalian, dan janganlah kalian menerima kecuali pemerintahan yang mulia, independen berhukum dengan hukum Islam, dan membersihkan negara dari kerusakan, dan mengatasi musuh umat.
Azh-Zhawahiri Menyerukan Bangsa Arab Dan Kaum Muslimin Untuk Membantu Saudara-Saudara Mereka Di Suriah
Azh-Zhawahriy mengatakan : “Saya menyemangati bagi setiap Muslim dan setiap orang mulia dan merdeka di Turki, Irak, Yordania, Libanon, untuk datang membantu saudara-saudaranya di Suriah dengan semua yang dia miliki, dirinya dan kekayaannya, perkataan, ide dan informasinya.
Rezim boneka ini berbahaya atas umat Islam seluruhnya, dialah rezim yang memerangi Islam dan kaum Muslimin selama beberapa dekade ini di dalam dan luar negeri Suriah, rezim yang menyerang kesucian kaum muslimin, jiwa, harta, kehormatan dan martabat mereka, dan yang menahan pemuda umat di penjara-penjara mereka, mengazab dan membunuh mereka, dan dialah rezim yang menjaga perbatasan Israel hampir empat puluh tahun lamanya, dan dialah rezim yang berpartisipasi dengan Amerika dalam perang terhadap Islam atas nama terorisme, dan dialah rezim yang telah menumpahkan darah kaum Muslimin dalam pembantaian yang mengerikan di Hama, Homs, Jisr Asy-Syughur dan Dar’a selama beberapa dekade berturut-turut, dan dialah rezim yang memasukkan sekelompok pencuri dan pencopet, yang menjarah kekayaan Suriah dan hasil alamnya dengan besi dan api. ”
Wallahu’alam bis showab!