(Would the Illuminati Sacrifice Israel?)
oleh: Henry Makow Ph.D
Israel merupakan ciptaan Illuminati.
Sesungguhnya akankah mereka mempertimbangkan untuk menghancurkannya?
Apakah Israel benar-benar dalam bahaya yang mematikan pada tahun 1973?
Pada tanggal 6 Oktober 1973, Mesir dan Suriah melancarkan serangan yang terkoordinasi secara mendadak terhadap Israel.
Pertahanan Israel di Terusan Suez dan
Dataran Tinggi Golan kalah dalam jumlah dan kewalahan menghadapi tentara
gabungan Mesir dan Suriah. Banyak korban berjatuhan di pihak tentara
Israel dan waktu itu Israel mempertimbangkan opsi untuk menggunakan
senjata nuklir.
Apakah Benar-benar Israel dalam Bahaya yang Mematikan?
Israel merupakan tanah pribadi keluarga
Rothschilds - tentara pribadi, persenjataan nuklir dan dinas intelijen,
semuanya dalam satu kepemilikan keluarga Rothschild.
Jerusalem diperuntukkan menjadi pusat
keagamaan dan pemerintahan kafir Pemerintah Dunia Illuminati. Mereka
merancang dan membayar parlemen Israel (Knesset) dan Gedung Mahkamah Agung
yang baru bertemakan Masonik ditetapkan untuk menengahi perselisihan
global. Profil mereka terpampang di seluruh mata uang Israel.
Jika Israel benar-benar berada dalam
bahaya yang mematikan, maka hal tersebut akan sangat bertentangan dengan
keyakinan kami karena para bankir Rothschild secara diam-diam
mengendalikan berbagai peristiwa di dunia.
THE VINOGRADOV FILE
Sekitar dua bulan lalu, wartawan Israel yang berkantor di Moskow, Israel Shamir, menerima sebuah laporan rahasia setebal 20 halaman yang ditulis pada bulan Januari 1975 oleh Duta Besar Soviet untuk Kairo, Vladimir M.Vinogradov.
Menurut Vinogradov, seorang diplomat
veteran yang kemudian menjadi Menteri Luar Negeri Rusia, Perang Yom
Kippur merupakan sebuah konspirasi yang diorganisir oleh Henry Kissinger
yang bersekongkol dengan Anwar Sadat dan Golda Meir. Masing-masing
dengan motif:
1. Amerika Serikat akan menggantikan
Rusia di hati orang-orang Arab dengan menyelamatkan Mesir dari kekalahan
perang. Harga minyak akan melambung tinggi dan orang-orang Arab akan
menunjukkan apresiasi mereka dengan menerima dolar AS untuk hal
tersebut.
2. Golda Meir (Israel) bersedia
mengorbankan 2500 orang tentara Israel tewas dan 7500 orang lainnya
terluka dalam rangka memenuhi kewajibannya sebagai penyumbang terbesar
dalam perang tersebut. Amerika Serikat juga akan muncul sebagai
penyelamat Israel dan sebagai broker perdamaian yang ideal antara Israel
yang dihajar dengan Mesir yang telah dikembalikan kebanggaannya.
Tentara Suriah akan dihancurkan. Diperkirakan jumlah tentara Arab yang
tewas dan luka adalah 6 kali dari jumlah yang diderita Israel.
3. Anwar Sadat diisolasi di dalam negeri
dan wibawanya berada dalam titik nadir. Oleh karena itu Anwar Sadat
harus menentramkan bangsa Mesir dengan membalas kekalahan perang tahun
1967. Rupanya Anwar Sadat seorang aset CIA, ia tidak menyukai Uni Sovyet
dan menentang sosialisme.
Tanda-tanda Semuanya Sudah Ditentukan
1. Seperti Stalin pada malam Operasi
Barbarossa, Israel mengabaikan Mesir memperkuat pasukannya dan
mengabaikan peringatan bahwa akan segera terjadi invasi.
2. Setelah Israel memposisikan
tentaranya dengan jumlah yang besar sekali di tepi timur terusan Suez,
tentara Mesir tidak bergerak maju ke Sinai, dan tidak pula ada rencana
untuk melakukannya. Mereka hanya berhenti. Israel mampu memusatkan semua
kekuatan tentara mereka di Dataran Tinggi Golan dan mampu mengalahkan
Suriah. Namun Hafez al Assad mengetahui bahwa ia telah dikhianati oleh
sekutunya!
3. Ketika pasukan Israel mulai bergerak
ke selatan, Sadat menolak tawaran Yordania untuk menyerang di bagian
kekuatan sayap mereka.
4. Sadat memerintahkan membuat
jarak/celah 40 km yang dibiarkan oleh pasukan Mesir Kedua dan Ketiga.
Hal tersebut memungkinkan Jenderal Sharon menembus pertahanan Mesir,
kemudian berhasil menyeberangi Terusan Suez dan mengepung tentara Mesir.
5. Amerika Serikat menyelamatkan Israel
dengan mengangkut pasokan yang sangat dibutuhkan, dan "menyelamatkan"
Mesir dengan memerintahkan menghentikan kemajuan pasukan Israel ke
Kairo.
"Diraih melalui kebohongan dan
pengkhianatan, Perjanjian Perdamaian Camp David tetap mempertahankan
kepentingan Israel dan Amerika," demikian Shamir menyimpulkan.
"Nama Sadat dalam panteon pahlawan Mesir
aman sampai sekarang ... [Perang] ditutup dengan berakhirnya kehadiran
dan keunggulan Sovyet di dunia Arab .. Berkat pengambilalihan Amerika
atas Mesir, skema petrodollar dibentuk, dan nilai tukar dolar yang mulai
menurun pada tahun 1971 serta dihilangkan standarnya dengan emas –
pulih kembali dan kembali menjadi sebuah dunia yang penuh dengan
cadangan mata uang dan minyak dari Saudi serta dari Emirat yang dijual
dengan mata uang dolar yang menjadi jalur kehidupan baru bagi kerajaan
Amerika ".
Kesimpulan
Seperti perang Yom Kippur, sebagian
besar peperangan telah direncanakan sebelumnya. Hasilnya sudah
ditentukan sejak awal. Tentu saja, para peserta perang tidak mengetahui
rencana rahasia ini.
Jika terjadi perang dengan Iran, atau
terjadi bencana yang lebih besar, pengaturan akan dilakukan. Saya
berpendapat bahwa Israel tidak akan dihancurkan, tentunya bukan
Jerusalem.
Hal ini tidak berarti bahwa Israel tidak
akan dikejutkan dengan olok-olok mereka. Zionisme berhasil neyakinkan
orang-orang Yahudi bahwa keberadaan mereka berada di bawah ancaman yang
terus-menerus, seperti pada perang Yom Kippur 1973.