Populasi Muslim Dunia ( Part 1 ) : Hampir Seperempat Penduduk Dunia Adalah Muslim
Awal bulan Oktober ini, The Pew Forum on Religion & Public Life , sebuah lembaga riset dan survei terkemuka Amerika Serikat yang nonpartisan dan nonadvokasi , merilis laporan penelitiannya tentang Mapping the Global Muslim Populatian : A Report on the Size and Distribution of the World’s Muslim Population. Laporan ini merupakan sebuah studi demografis yang komprehensif dari 232 negara dan wilayah ( territory) selama tiga tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah 1,57 milyar penduduk Muslim di dunia saat ini, merepresentasikan 23 % dari penduduk dunia yang pada 2009 diperkirakan berjumlah sekitar 6,8 milyar. Dengan demikian, sekarang ini hampir satu dari setiap empat penduduk dunia beragama Islam atau hampir seperempat penduduk dunia adalah Muslim.
Dalam estimasi-estimasi sebelumnya, penduduk Muslim dunia diperkirapakn sekitar 1 sampai 1,8 milyar jiwa. Tetapi estimasi-estimasi ini lebih merupakan dugaan-dugaan tanpa sumber-sumber spesifik atau penjelasan tentang asal dan dan dasar estimasi.
Laporan ini berdasarkan penelitian yang melibatkan konsultan sekitar 50 demografer dan ahli sosial dari universitas dan pusat riset seluruh dunia. Para peneliti Pew Forum ini mengumpulkan dan menganalisis sekitar 1.500 sumber dan data kependudukan.
Populasi Muslim saat ini, 60 % lebih hidup di benua Asia, dan sekitar 20% di Timur Tengah dan Afrika Utara. Tapi, Timur Tengah dan kawasan Afrika Utara memiliki pesentase tertinggi dari negara-negara mayoritas penduduknya Muslim. Setengahnya lebih dari 20 negara dan wilayah di kawasan ini memiliki populasi sekitar 95 % atau lebih penduduknya Muslim.
Dua pertiga umat Muslim dunia tinggal di 10 negara. Dari kesepuluh negara ini, enam di Asia ( Indonesia, Pakistan, India, Bangladesh, Iran, dan Turki ), tiga di Afrika Utara ( Mesir, Algeria, dan Maroko ) dan satu negara di Sub-Sahara Afrika ( Nigeria ). Dari semua itu, Indonesia memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia, menurut estimasi berjumlah 202.867.000 jiwa, 88,2% dari seluruh penduduk negeri ini, atau 12,9% dari populasi Muslim dunia.
Pakistan , di urutan ke dua, berpenduduk 96,3% Muslim, yaitu 174.082.000 jiwa, atau 11,1% dari populasi Muslim dunia. Dan ke tiga, adalah India. Walaupun persentasenya hanya 13,4 % tapi jumlahnya ketiga terbesar dunia, yaitu 160.945.000 jiwa, atau 10,3% dari jumlah Muslim dunia.
Sementara itu, Bangladesh berpenduduk 145.312.000 Muslim, 89,6% dari keseluruhan penduduknya, atau 9,3% dari populasi Muslim dunia. Sedangkan dua negara Afrika menduduki urutan ke lima dan ke enam, yaitu Mesir dan Nigeria. Mesir berpenduduk 94,6% Muslim, yaitu 78.513.000 jiwa, atau 5,0% dari penduduk Muslim dunia. Dan Nigeria, 78.056.000 penduduknya Muslim, yaitu 50,4% atau 5,0% dari keseluruhan Muslim di dunia.
Dua negara Asia lainnya yang penduduk Muslimnya menduduki urutan ke tujuh dan ke delapan, yaitu Iran dan Turki. Iran berpenduduk 99,4% Muslim, yaitu 73.777.000 jiwa, atau 4,7% Muslim dunia. Sedangkan Turki jumlahnya hampir sama dengan Iran, yaitu 73.619.000 jiwa, hampir 98% dari seluruh penduduknya, dan 4,7% dari penganut Islam dunia.
Jumlah penduduk Muslim terbesar ke-9 dan ke-10 ditempati oleh dua negara Afrika Utara, yaitu Algeria dan Maroko. Algeria berpenduduk 98,0% Muslim atau 2,2% dari seluruh Muslim dunia, yaitu 34.199.000 jiwa. Sedangkan Maroko penduduknya hampir 99% adalah Muslim, yaitu 31.993.000 jiwa, tapi persentase dari populasi Muslim dunia kurang dari 2%.
Dari data-data tersebut, mungkin sebagian kalangan Muslim merasa senang dengan jumlah populasi yang begitu besar, karena secara demografis tidak bisa begitu saja diabaikan. Sebaliknya kalangan non-Muslim dan negara-negara tertentu, di Barat maupun di Asia merasa khawatir dengan jumlah yang besar itu, bahkan diperkirakan akan terus bertambah lebih besar.
Sementara itu, kita diingatkan oleh kekhawatiran Rasulullah SAW tentang jumlah Muslim yang begitu banyak tapi bagaikan buih di lautan , terombang-ambing tanpa arah, tidak jelas eksistensinya. Dan hal itu kita rasakan sekarang ini.
Hampir setiap negara Muslim saat ini menghadapi masalah besar dalam berbagai bidang kehidupan, baik bidang pendidikan, ekonomi, sosial politik, maupun keamanan. Dan semua itu mempengaruhi kulitas umat Muslim. Jadi jumlah populasi yang besar tidak sejalan dengan kualitas hidup penduduknya.
Untuk itu perlu diupayakan berbagai langkah besar agar populasi yang besar itu bisa sejalan dengan peningkatan kualitas hidup umat dalam segala aspek kehidupan. Dan itu semua menjadi tanggung jawab kaum Muslim sendiri, bukan siapa-siapa.
Populasi Muslim Dunia ( Part 2 ) : Muslim Sebagai Mayoritas dan Minoritas
Sebaran populasi Muslim dunia tidak terkonsentrasi di kawasan ( region ) tertentu. Pew Forum, dalam laporan setebal 62 halaman itu, tidak menyebutkan apakah ada suatu negara yang tidak terdapat penduduk Muslimnya. Vatican City , misalnya, di dalam laporan itu tidak disebutkan berapa jumlah Muslimnya, tapi persentasenya kurang dari 0,1% ( World Religion Database, 2005 ). Jadi di sana pun terdapat warga Muslim, walau sekecil apa pun jumlahnya .
Kawasan dengan jumlah populasi Muslim terbesar terdapat di negara-negara Asia-Pasifik. Menurut estimasi tahun ini sebesar 972.537.000 jiwa, 24,1% dari jumlah penduduk di kawasan ini, atau 61,9% dari populasi Muslim dunia.
Sementara itu, Timur Tengah dan Afrika Utara, yang sebagian besarnya termasuk dalam kawasan Dunia Arab, terdapat 315.322.000 warga Muslim. Persentasenya sangat tinggi, yaitu 91,2% dari jumlah penduduknya, tapi hanya 20,1% dari total populasi Muslim dunia.
Negara-negara di kawasan Sub-Sahara Afrika memiliki jumlah penduduk Muslim yang sangat besar juga. Kawasan ini berpenduduk 240.632.000 umat islam, 30,1% dari keseluruhan penduduknya, atau 15,3% dari populasi Muslim dunia. Sedangkan negara-negara Eropa yang sering dipersepsikan sebagai negara-negara yang Muslimnya sedikit, ternyata memiliki jumlah warga Muslim yang cukup besar. Di kawasan ini tinggal 38.112.000 warga Muslim, atau 5,2% penduduk Eropa adalah Muslim. Dengan jumlah sebanyak itu, di Eropa tinggal 2,4% dari keseluruhan populasi Muslim di muka bumi ini.
Benua Amerika merupakan kawasan yang paling sedikit populasi Muslimnya. Jumlah Muslim keseluruhan di kawasan ini sebesar 4.596.000 jiwa. Hanya 0,5% penduduk kawasan ini yang beragama Islam, dan 0,3% dari total penduduk Muslim di dunia ini. Amerika Serikat memiliki jumlah Muslim terbesar di benua ini yaitu 2.454.000, tapi persentasenya hanya 0,8% saja. Suriname memiliki persentase terbesar, yaitu 15,9%. Namun penduduk Muslim Suriname ini hanya 83.000 jiwa.
Dari 1.571.198.000 populasi Muslim di muka bumi ini, 80%-nya tinggal di negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim. Sedangkan , dengan jumlah yang cukup signifikan, sisanya ( 20%) tinggal sebagai warga minoritas di negaranya. Diperkirakan sekitar 317 juta umat Muslim tinggal sebagai minoritas, dan sekitar 240 juta tinggal di lima negara , yaitu India ( 161 juta ), Ethiopia ( 28 juta ), China ( 22 juta ), Russia ( 16 juta ) dan Tanzania ( 13 juta ). Dua dari sepuluh negara dengan jumlah Muslim terbesar tinggal sebagai warga minoritas di Eropa, yaitu Russia ( 16 juta ) dan Jerman ( 4 juta ).
Ada juga negara yang Muslimnya minoritas , tapi populasinya sangat besar. India, misalnya, negara yang mayoritas penduduknya Hindu, memiliki populasi Muslim terbesar ke tiga di dunia. Populasi Muslim Ethiopia sebesar Afghanistan, 28 juta jiwa. China memiliki umat Muslim lebih besar dari Syria. Sementara itu, di Russia tinggal warga Muslim dengan jumlah lebih besar dari Jordan dan Libya digabungkan. Sedangkan Jerman memiliki penduduk Muslim lebih besar dari Lebanon.
Negara-negara dengan jumlah umat Muslim yang besar tapi merupakan warga minoritas adalah India ( 160.945.000 ), Ethiopia ( 28.063.000 ), China 21.667.000 ), Russia ( 16.482.000 ), Tanzania ( 13.218.000 ), Ivory Coast ( 7.745.000 ), Mozambique ( 5.224.000 ), Philippines ( 4.654.000 ), Jerman ( 4.026.000 ), dan Uganda ( 3.958.000 ).
Dari 232 negara dan wilayah yang tercakup dalam penelitian ini, terdapat 50 negara mayoritas Muslim. Tapi dari semua itu, lebih 62% memiliki populasi Muslim lebih kecil daripada populasi Muslim Russia atau China.
Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara merupakan negara-negara mayoritas Muslim dengan pesentase tertinggi dibandingkan dengan kawasan lain. Dari 20 negara dan wilayah di kawasan ini, 17 negara memiliki populasi Muslim lebih dari 75%. Tiga negara lainnya kurang dari 75% , yaitu Lebanon ( 59,3% ), Israel (16,7%), dan Sudan ( 71,3%). Bandingkan dengan hanya 12 dari 61 negara di Asia, 10 dari 50 negara di Sub-Sahara Afrika dan dua dari 50 negara di Eropa ( Kosovo dan Albania ) adalah 75% atau lebih umat Muslim.
Negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara yang mayoritas penduduknya Muslim adalah Algeria ( 98,0% ), Bahrain ( 81,2%), Mesir (94,6%), Iraq ( – 99%), Jordan (98,2%), Kuwait ( – 95%), Libya (96,6%), Maroko ( – 99%) , Oman (87,7%), Palestina ( – 98%), Qatar (77,5%), Saudi Arabia ( – 97%), Syria ( 92,2%), Tunisia ( 99,5%), Uni Emirat Arab ( 76,2%), Sahara barat (99,4%), dan Yaman (99,1%).
Di Asia yang warga negaranya mayoritas Muslim adalah Afghanistan (99,7%), Azerbaijan (99,2%), Bangladesh (89,6%), Indonesia (88,2%), Iran (99,4%), Kyrgyzstan (86,3%), Maldives (98,4%), Pakistan (96,3%), Tajikistan (84,1%), Turki ( -98%), Turkmenistan (93,1%), dan Uzbekistan (96,3%).
Di Sub-Sahara Afrika yang negaranya berpenduduk mayoritas Muslim adalah Comoros (98,3%), Djibouti (96,9%), Gambia ( – 95%), Guinea ( 84,4%), Mali (92,5%), Mauritania ( 99,1%), Mayotte (98,4%), Niger (98,6%), Senegal ( 96,0%), dan Somalia (98,5%).
Sedangkan di Eropa ada dua negara yang berpenduduk Muslim dan merupakan mayoritas yaitu Albania ( 79,9%) dan Kosovo (89,6%).
Populasi Muslim Dunia ( Part 3 ) : Muslim Sunni dan Syi’ah
Populasi Muslim dengan mayoritas yang besar sekali adalah Sunni, sementara berdasarkan estimasi 10-13% adalah Syi’ah. Laporan Pew Forum ini memperkirakan ada 154 sampai 200 juta jiwa Muslim Syi’ah di dunia saat ini. Diperkirakan antara 116 sampai 147 juta Syi’ah tinggal di Asia, merepresentasikan sekitar tiga per empat dari populasi Syi’ah sedunia. Iran yang dikenal dengan mayoritas Syi’ahnya berada di kawasan Asia-Pasifik. Sementara itu, seperempat warga Syi’ah dunia ( 36 – 44 juta ) tinggal di kawasan Timur Tengah—Afrika Utara.
Sekitar 12-15% populasi Muslim kawasan Asia-Pasifik adalah Syi’ah, dan 11-14% dari populasi Muslim di kawasan Timur Tengah—Afrika Utara. Jumlah komunitas Syi’ah pada umumnya diberikan dalam rentang perkiraan , karena keterbatasan di dalam data sumber-sumber sekunder.
Kebanyakan Syi’ah ( antara 68 dan 80%) tinggal di empat negara : Iran, Pakistan, India , dan Irak. Iran memiliki 66-70 juta Syi’ah. Atau 37-40 % total populasi Muslim Syi’ah dunia. Irak, India, dan Pakistan, masing-masing sekurang-kurangnya dihuni 16 juta komunitas Syi’ah.
Muslim Sunni dan Syi’ah ( Shiites) merupakan dua sekte utama ( main sects) dalam Islam. Sunni dan Syi’ah awalnya terbentuk karena terjadinya perselisihan tentang suksesi kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW tahun 632 M. Kemudian, perpecahan politik antar dua kelompok ini meluas mencakup perbedaan theologis dan juga perbedaan dalam praktek-praktek keagamaan .
Sementara itu, kedua kelompok ini memiliki kesamaan dalam banyak hal, tapi mereka berbeda konsepsi dan interpretasi dalam otoritas keagamaan, begitu juga peran politik keluarga Nabi saw, misalnya.
Tidak ada estimasi yang membedakan Sufi, apakah Sunni atau Syi’ah. Juga tidak diketahui secara meyakinkan tentang berapa banyak Muslim yang menjalani praktek Sufisme.
Jumlah Syi’ah yang besar ( 1 juta atau lebih ) terdapat di Turki, Yaman , Azerbaijan, Afghanistan, Syria, Saudi Arabia, Lebanon, Nigeria, dan Tanzania. Pengikut Syi’ah persentasenya relatif kecil dari populasi Muslim di seluruh dunia. Sekitar 300.000 orang Syi’ah tinggal di Amerika Utara, termasuk AS dan Canada, sekitar 10% dari populasi Muslim di kawasan Amerika Utara.
Di empat negara, Iran, Azerbaijan, Bahrain, dan Irak, Syi’ah merupakan mayoritas dari total populasi, karena persentasenya tertinggi.
Di Iran, Syi’ah berjumlah sekitar 66-70 juta atau 90 -95% dari seluruh populasi dengan persentase 37-40% jumlah komunitas Syi’ah sedunia. Selanjutnya, Azerbaijan ( 65-75%), tapi hanya 5-7 juta jiwa. Bahrain, mencapai 65-75% dari jumlah penduduk negera itu, tapi jumlahnya hanya 400.000 – 500.000 jiwa. Sedangkan Irak berpenduduk Syi’ah sekitar 65-70% atau sekitar 19-22 juta jiwa.
Bila dilihat dari jumlah komunitas Syi’ah tertinggi berada di Iran dengan jumlah populasi antara 66 s.d. 70 juta jiwa. Kemudian Pakistan, sekitar 17 – 26 juta jiwa. Disusul India , yaitu antara 16 s.d 24 juta jiwa adalah komunitas Syi’ah. Irak menempati urutan berikutnya, yaitu sekitar 19 – 22 juta jiwa. Sedangkan Turki berpenduduk Syi’ah sekitar 7 -11 juta jiwa, dan di Yaman tinggal komunitas Syi’ah sekitar 8 – 10 juta jiwa.
Negara-negara di Timur Tengah yang persentase populasi Syi’ahnya cukup tinggi tapi jumlah populasinya sedikit adalah Lebanon ( 45-55%), Kuwait ( 20-25%), Syria ( 15-20%), dan Saudi Arabia (10-15%).
Sedangakn di negara Eropa- Amerika yang persentasenya cukup tinggi adalah Latvia ( 25-35%), Swedia ( 20-40%), Georgia ( 15-25%), dan Lithuania (10-20%). Sedangkan Inggris, AS, Bulgaria, Jerman, dan Yunani, masing-masing sekitar 10-15% dari jumlah komunitas Muslimnya.
Bagaimana dengan Syi’ah di negeri kita ? Walaupun, konon jumlahnya semakin meningkat, tapi Pew Forum dalam laporannya memberikan estimasi kurang dari satu persen dari seluruh populasi Muslim di negara kita ini.
Populasi Muslim Dunia ( Part 4 of 4 ) : Lebih dari Separuh Muslim Eropa Adalah Penduduk Asli
Selama ini orang selalu beranggapan bahwa populasi Muslim Eropa adalah para imigran yang berasal dari negara-negara bekas jajahan. Memang ada benarnya, tapi itu hanya di Eropa bagian barat saja. “Sisanya di Russia, Albania, Kosovo, dan yang lainnya, adalah penduduk asli. Lebih dari separuh Muslim di Eropa adalah penduduk asli”, kata Allan Cooperman, Associate Director Pew Forum.Di Eropa Barat , komunitas Muslim merupakan imigran dan juga anak-anaknya yang lahir dan besar di Eropa. Mereka berdatangan dari Turki, Afrika Utara, dan Asia Selatan.
Pertumbuhan populasi Muslim dunia tercepat terjadi di benua Eropa, yang kini memiliki 38.112.000 penganut Islam atau sekitar 5,2 % dari total penduduk Eropa. Jumlah ini merupakan 2,4 % dari populasi Muslim dunia.
Jerman merupakan negara Eropa Barat dengan penduduk Muslimnya terbesar, yaitu 4.026.000 jiwa. Jumlah Muslim Jerman ini hampir menyamai populasi Muslim di seluruh negara benua Amerika, yaitu 4.596.000 jiwa, yang kebanyakan tinggal di Amerika Serikat , sebesar 2.454.000 jiwa.
Muslim Jerman juga jumlahnya lebih banyak dari Lebanon ( 2.504.000 jiwa ), sebuah negara Arab di Timur Tengah. Jerman juga berada pada urutan ke-9 dari sepuluh negara yang jumlah Muslimnya terbesar tapi merupakan warga minoritas.
Sedangkan Russia ( 16.482.000 jiwa ) di Eropa Timur merupakan yang terbesar jumlah Muslimnya di seluruh Eropa. Jumlah sebesar ini merupakan 43,2 % dari total Muslim Eropa. Muslim Russia lebih banyak dari gabungan jumlah Muslim Jordan ( 6.202.000 jiwa ) dan Libya ( 6.203.000 jiwa ), yang kedua-duanya termasuk negara Arab.
Russia berada pada urutan ke-4 terbesar, setelah India (160.945.000 jiwa ),Ethiopia ( 28.063.000 jiwa), dan China ( 21.667.000 ) dalam urutan sepuluh negara yang jumlah Muslimnya terbesar tapi sebagai warga minoritas.
Dari keseluruhan jumlah Muslim di Eropa , sekitar 60% adalah penduduk asli negara-negara tersebut. Kebanyakan Muslim di Russia, Albania, Kosovo, Bosnia-Herzogovina, dan Bulgaria adalah warga asli di negaranya.
Sedangkan Prancis memiliki persentase yang lebih tinggi daripada Jerman, namun warga Muslimnya hanya 3.554.000. Sekitar 6% warga Prancis adalah Muslim, dan Jerman hanya sekitar 5%. Sedangkan di Inggris tinggal komunitas Muslim kurang dari 2 juta jiwa, kurang dari 3% dari total populasi warga Inggris.
Negara-negara Eropa dengan tingkat konsentrasi Muslim tertinggi berada di Eropa bagian timur dan tengah, yaitu Kosovo ( 90%), Albania (80%), Bosnia-Herzogovina (40%) , Republik Macedonia ( 33%), Bulgaria ( 12% lebih ), dan Russia ( hampir 12%).
Beberapa bulan yang lalu, Daily Telegraph Inggris melaporkan tentang prediksi para ahli demografis tentang populasi Muslim di Eropa pada tahun 2050 yang diperkirakan mencapai 20% dari seluruh populasi benua itu.
Data demografis tentang tingkat pertumbuhan Muslim memperlihatkan bahwa meningkatnya jumlah populasi Muslim di negara-negara non-Muslim disebabkan terutama oleh imigrasi ( di negara-negara barat ) dan angka kelahiran yang lebih tinggi di seluruh dunia. Negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata 1,8% per tahun. Sedangkan angka pertumbuhan penduduk dunia hanya 1,12% per tahun.
Selain dua faktor di atas, pertumbuhan populasi Muslim juga disebabkan semakin banyaknya orang yang masuk agama Islam. Namun data mualaf ini sulit untuk diverifikasi.
New York Times pernah mengklaim bahwa 25% Muslim Amerika adalah mualaf. Di Inggirs juga ada klaim bahwa sekitar 10.000 sampai 20.000 orang menjadi Muslim tiap tahunnya.
Itulah barangkali yang menyebabkan berbagai pihak di negara-negara Barat melakukan berbagai upaya untuk mengurangi laju pertumbuhan jumlah Muslim dan upaya untuk melemahkan posisi komunitas Muslim secara politis, sosial, budaya maupun ekonomi.
Upaya itu dilakukan dengan cara-cara yang halus , vulgar, juga pembunuhan seperti beberapa waktu lalu di Jerman, bahkan penghancuran negara-negara Muslim , seperti Irak dan Afghanistan oleh rezim George W. Bush.
Walupun terus-menerus dilakukan propaganda negatif terhadap Islam, alih-alih masyarakat dunia takut terhadap Islam, yang terjadi justru sebaliknya. Sejak peristiwa 9/11, mereka semakin penasaran ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam. Dan, al-hamdulillah, banyak di antara mereka yang mendapatkan hidayah dan menjadi Muslim. Menariknya, selama George Bush berkuasa , data di Amerika menunjukkan populasi Muslim semakin bertambah