Pekan lalu, ilmuwan dari Badan Riset Nuklir Eropa (CERN) mengklaim berhasil menemukan 'partikel Tuhan'. Apakah partikel itu merupakan bagian dari Tuhan? Lo kok bisa, bukankah Tuhan itu gaib?
Para ilmuwan butuh waktu sangat lama dan biaya sangat besar untuk mencari 'partikel Tuhan'. Mereka membangun laboratorium berbentuk terowongan raksasa sepanjang 175 meter di bawah tanah. Panjang terowongan mencapai 27 kilometer, terletak di dua negara yakni Perancis dan Swis.
Laboratorium itu diberi nama Large Hadron Collider (LHC), yang artinya kurang lebih laboratorium untuk menabrakkan partikel-partikel atom (nuklir). Pembangunannya dimulai tahun 1971. Pembangunan dan pemasangan alat baru selesai tahun 2008. Sejak awal dibangun, salah satu tujuannya memang untuk mencari 'partikel Tuhan'.
Lalu apa sebenarnya yang disebut dengan 'partikel Tuhan'? Tentu itu hanya istilah, tak ada hubungannya dengan agama. Para ilmuwan mencari sebuah partikel yang nama aslinya adalah partikel Higgs. Partikel itu sangat istimewa karena partikel inilah yang menyebabkan benda menjadi memiliki massa (bobot).
Jika tidak ada partikel Higgs, maka benda tak memiliki massa. Coba bayangkan, benda yang tak memiliki massa. Bukan hanya sangat ringan, benda itu akan 'lari' dan terbang ke luar angkasa. Adakah benda yang tak memiliki massa? Ada yakni cahaya. Makanya dia bisa melesat ke mana-mana.
Untung ada partikel Higgs atau 'partikel Tuhan', sehingga benda tak 'berlarian' kesana kemari. Sayangnya, partikel Higgs sangat sukar dicari. Dia ada di setiap benda alias ada di mana-mana dan sangat kuat. Namun ia sangat sukar ditemukan. Makanya, diberi istilah 'partikel Tuhan', karena ada di mana-mana tapi sukar dicari. Partikel Higgs dicari untuk menyelidiki proses terbentuknya alam semesta.
Lalu bagaimana cara menemukan partikel Higgs alias 'partikel Tuhan'? Caranya dengan 'membelah' benda menjadi berukuran superkecil (sub atom). Untuk membelahnya, beberapa proton (atom) dilontarkan dengan kecepatan sangat tinggi, hampir menyamai kecepatan cahaya.
Setelah bertabrakan dengan kecepatan sangat tinggi, jelas proton akan remuk bukan? Bahkan saking kerasnya ledakan, menimbulkan panas hingga seribu kali panas matahari. Tapi panas itu bisa didinginkan menggunakan helium cair. Nah, di antara remukan partikel superkecil itu terdapat 'partikel Tuhan' yang dicari-cari.
Para ilmuwan sendiri kurang sepakan dengan istilah 'partikel Tuhan'. "Kami tak menyebutnya sebagai 'partikel Tuhan'. Masyarakat yang menyebutnya begitu," demikian kata Oliver Buchmueller, salah seorang ilmuwan.
Sumber: Koran Suara Merdeka edisi Minggu, 15 Juli 2012 hlm. 25, penulis: Satrio.