Minggu, 21 November 2010
Kelebihan Kalender Hijriyah
Penanggalan Lunar Year dimulai dari Gerhana Surya dengan pengetahuan bahwa sorenya pasti ada Hilal Bulan di ufuk barat. Sekiranya tanggal 1 Muharram, yaitu bulan pertama, bertepatan dengan tanggal 21 Maret atau 22 September pada abad 20 Masehi, tentulah terjadi gerhana penuh di tempat tertentu pada ekuator Bumi. Hal ini memang telah berlaku pada tanggal 21 Maret 1901 waktu mana Umbra atau gerhana penuh terjadi. Kemudian 1 Muharram tercatat tanggal 20 Maret 1935 dan tanggal 19 Maret 1969, waktu itu terdapat Penumbra atau gerhana tidak penuh di Sumatra Tengah, tegasnya di Bukit Tinggi, dan hal itu juga menjadi bukti bahwa Bumi dalam orbit ovalnya keliling Surya melalui garis zigzag atau melenggang ke utara dan ke selatan garis Ekliptik sesudah topan Nuh sampai kini.
Karena itulah garis Umbra gerhana penuh pada tanggal 23 Desember sampai dengan 21 Juni melengkung arah ke utara permukaan Bumi karena waktu itu Bumi bergerak ke selatan garis Ekliptik keliling Surya, lalu bayangan Bulan tampak bergerak ke utara. Sebaliknya jika gerhana itu berlaku pada tanggal 22 Juni sampai dengan 22 Desember, Umbra tampak melengkung arah ke selatan selaku bayangan Bulan karena waktu itu Bumi bergerak ke utara.
Namun gerhana Surya pada tanggal 21, 20, 19 Maret tadi telah kita pergunakan selaku bahan penyusunan Kalender Nuclear untuk satu abad Hijriah dan Masehi, diterbitkan lalu diedarkan pada masyarakat umum. Dengan perhitungan atas orbit Bumi dan orbit Bulan sebagai di atas tadi, kita memperoleh ketentuan bahwa:
1. Ramadhan memiliki 29 hari tetapi 30 hari pada tahun ketiga, atau seperti yang dicatatkan di
bawah.
2. Satu tahun Qamariah terdiri dari 354 hari, tetapi 355 hari pada tahun ketiga.
3. Tahun Tgl. 1 Hari Tgl. 10
Hijriah Ramadhan Ramadhan Zulhijah
1403 Senen 29 hari Ahad
1404 Jum’at 29 hari Kemis
1405 Selasa 30 hari Selasa
1406 Ahad 29 hari Saptu
1407 Kamis 29 hari Rabu
1408 Senen 30 hari Senen
1409 Saptu 29 hari Jum’at
1410 Rabu 29 hari Selasa
1411 Ahad 30 hari Ahad Bilamana tercatat tanggal 1 Ramadhan hari Senen maka tanggal 10 Zulhujah hari Ahad pada tahun tersebut. Tetapi jika Ramadhan terdiri dari 30 hari maka tangal 1 Ramadhan dan tanggal 10 Zulhijah berlaku pada hari bersaman.
4. Setiap seperempat abad jumlah hari yang dimiliki Ramadhan seperti di bawah ini untuk selanjutnya:
Ramadhan Jumlah Ramadhan Jumlah Ramadhan Jumlah
Tahun: Harinya: Tahun: Harinya: Tahun: Harinya:
1400 ........... 30 1421 ........... 29 1442 ........... 30
1401 ........... 29 1422 ........... 29 1443 ........... 29
1402 ........... 30 1423 ........... 30 1444 ........... 29
1403 ........... 29 1424 ........... 29 1445 ........... 30
1404 ........... 29 1425 ........... 30 1446 ........... 29
1405 ........... 30 1426 ........... 29 1447 ........... 29
1406 ........... 29 1427 ........... 30 1448 ........... 30
1407 ........... 29 1428 ........... 29 1449 ........... 29
1408 ........... 30 1429 ........... 29 1450 ........... 30
1409 ........... 29 1430 ........... 30
1410 ........... 29 1431 ........... 29
1411 ........... 30 1432 ........... 29
1412 ........... 29 1433 ........... 30 1501 ........... 29
1413 ........... 29 1434 ........... 29 1502 ........... 30
1414 ........... 30 1435 ........... 29
1415 ........... 29 1436 ........... 30
1416 ........... 29 1437 ........... 29
1417 ........... 30 1438 ........... 29 1549 ........... 29
1418 ........... 29 1439 ........... 30 1550 ........... 30
1419 ........... 29 1440 ........... 29 1551 ........... 29
1420 ........... 30 1441 ........... 29 1552 ........... 30
5. Di bawah ini disusunkan Kalender Lunar Year dari tahun 1351 sampai dengan 1450 Hijriah.
Ramadhan terdiri dari 29 hari, tetapi pada angka tahun didahului tanda tambah (+) Ramadhannya 30 hari, dan Syawal, Zulkaedah, Zulhijah tahun itu dimundurkan satu hari:
............................ 1351
56 53 +55 +52 57 54 59
+61 +58 63 60 65 62 +64
69 66 71 68 +70 +67 72
+77 74 79 +73 ... +75 ...
85 82 87 76 81 78 +80
93 90 +92 +89 +86 +83 88
+98 +95 ... 97 94 91 96
... ... ... ... ... 99 ...
... ... 1400 ... ... ... ...
01 06 13 +05 +02 07 04
09 +11 +08 13 10 15 12
+14 19 16 21 18 +20 +17
22 +27 24 29 +23 ... +25
+30 35 32 37 26 31 28
38 43 40 +42 +39 +36 +33
46 +48 +45 +50 47 44 49
N U C L E A R Muharram 30 hari
C L E A R N U Syafar 29 hari
L E A R N U C R. Awal 30 hari
A R N U C L E R. Akhir 30 hari
N U C L E A R J. Awal 29 hari
U C L E A R N J. Akhir 30 hari
L E A R N U C Rajab 29 hari
E A R N U C L Sya’ban 30 hari
R N U C L E A Ramadhan 29/30 hari
N U C L E A R Syawal 29 hari
U C L E A R N Zulkaedah 30 hari
L E A R N U C Zulhijah 29 hari
N U
Ah. 1 8 15 22 29 Ah. 7 14 21 28
Sn. 2 9 16 23 30 Sn. 1 8 15 22 29
Sl. 3 10 17 24 31 Sl. 2 9 16 23 30
Rb. 4 11 18 25 Rb. 3 10 17 24 31
Km. 5 12 19 26 Km. 4 11 18 25
Jm. 6 13 20 27 Jm. 5 12 19 26
Sb. 7 14 15 28 Sb. 6 13 20 27
C L
Ah. 6 13 20 27 Ah. 5 12 19 26
Sn. 7 14 21 28 Sn. 6 13 20 27
Sl. 1 8 15 22 29 Sl. 7 14 21 28
Rb. 2 9 16 23 30 Rb. 1 8 15 22 29
Km. 3 10 17 24 31 Km. 2 9 16 23 30
Jm. 4 11 18 25 Jm. 3 10 17 24 31
Sb. 5 12 19 26 Sb. 4 11 18 25
E A
Ah. 4 11 18 25 Ah. 3 10 17 24 31
Sn. 5 12 19 26 Sn. 4 11 18 25
Sl. 6 13 20 27 Sl. 5 12 19 26
Rb. 7 14 21 28 Rb. 6 13 20 27
Km. 1 8 15 22 29 Km. 7 14 21 28
Jm. 2 9 16 23 30 Jm. 1 8 15 22 29
Sb. 3 10 17 24 31 Sb. 2 9 16 23 30
R
Ah. 2 9 16 23 30
Sn. 3 10 17 24 31
Sl. 4 11 18 25
Rb. 5 12 19 26
Km. 6 13 20 27
Jm. 7 14 21 28
Sb. 1 8 15 22 29
Di bawah ini dimuatkan pula Kalender solar Year dari th. 1920 sampai dengan 2020 Masehi, angka tahun yang didahului tanda silang (x) maka Februari-nya terdiri dari 29 hari, dan kolom Januari dan Februari-nya juga ditandai dengan x.
X 1920 21 22
23 x 24 25 26 27 x
28 29 30 31 x 32 33
34 35 x 36 37 38 39
x 40 41 42 43 x 44
45 46 47 x 48 49 50
51 x 52 53 54 55 x
56 57 58 59 x 60 61
62 63 x 64 65 66 67
x 68 69 70 71 x 72
73 74 75 x 76 77 78
79 x 80 81 82 83 x
84 85 86 87 x 88 89
90 91 x 92 93 94 95
x 96 97 98 99 x 2000
01 02 03 x 04 05 06
07 x 08 09 10 11 x
12 13 14 15 x 16 17
18 19 x 2020 ... ... ...
Januari 31 hari U C L E A R N
Pebruari 28 hari E A R N U C L
March 31 hari E A R N U C L
April 30 hari N U C L E A R
May 31 hari C L E A R N U
June 30 hari A R N U C L E
July 31 hari N U C L E A R
August 31 hari L E A R N U C
September 30 hari R N U C L E A
October 31 hari U C L E A R N
November 30 hari E A R N U C L
December 31 hari R N U C L E A
Penanggalan Hijriah 1351 sampai dengan 1450 dan penanggalan Masehi 1920 sampai dengan 2020 di atas dapat dijadikan berhadapan dalam satu halaman di mana kolom
N U C L E A R memberikan keterangan tentang nama hari pada setiap bulan.
Manusia purbakala semenjak Adam sampai topan Nuh senantiasa memakai penanggalan Qamariah. Yang demikian cocok sekali dengan maksud Ayat 9/36. Tetapi setelah topan Nuh, terjadilah pergantian musim karena Bumi melenggang zigzag ke selatan dan ke utara garis ekliptik sewaktu mengorbit pada lingkaran oval keliling Surya. Pergantian musim tersebut nyata mempengaruhi sosial ekonomi penduduk yang mendiami Temperatur Zone, maka penduduk Mesirlah yang pertama kali menjadikan pergantian musim untuk penanggalan sesuai dengan jadwal pertanian waktu itu, ditandai dengan bintang Sirius bersamaan terbitnya dengan Surya di ufuk timur. Menurut keterangan yang kita dapati, hal yang bersamaan juga berlaku pada bangsa Maya di Mexico, semenjak kira-kira 580 tahun sebelum Masehi.
Sewaktu Julius Caesar berada di Mesir, dia dapat mempelajari penanggalan musim, dan dengan pertolongan seorang astronom Greek bernama SOSIGENES, lalu berubah tradisi bangsa Roma yang ketika itu memakai Qamariah dengan penanggalan musim ditukar dengan July untuk kehormatan Caesar. Dia dilahirkan pada tahun 116 sebelum Masehi dan meninggal tahun 44 sebelum Masehi, sedangkan penanggalan musim itu mulai disyahkannya pada tahun 45 sebelum Masehi, yaitu satu tahun sebelum kematiannya.
Sewaktu penanggalan itu diuji ternyata cocok dengan pergantian musim yang satu tahunnya terdiri dari 365 hari 6 jam, mulailah bangsa lain, yang mulanya memakai Lunar Year, mengikuti penanggalan musim. The 1973 World Almanac And Book of Facts menyatakan bahwa penganut Protestan barulah memakai penanggalan musim pada permulaan abad 18 Masehi, Perancis pada tahun 1793, Jepang tahun 1873, China tahun 1912, Greek tahun 1924, dan Turkey tahun 1927.
Setelah enam belas abad, ternyata penanggalan musim yang disahkan Julius Caesar itu tidak tepat lagi sebagai tahun musim, karena memang lenggang Bumi ke utara dan ke selatan telah semakin berkurang sesuai dengan berkurangnya gerak pendulum bebas. Daerah kutub yang diliputi es semakin meluas sesuai dengan ketentuan Ayat 13/41 dan 21/44 hingga pernah dikatakan “Bumi jadi semakin dingin”, musim dingin lebih cepat datangnya daripada waktu lampau.
Maka Paus Georgery VIII memperpendek penanggalan tersebut dan menetapkan tanggal 4 oktober 1582 jadi tanggal 15 oktober, yaitu memperpendek sebelas hari, didasarkan pada pergantian musim yang berlaku tidak cocok lagi dengan penanggalan Julius Caesar, dan bahwa waktu dalam tahun musim telah semakin berkurang. Tepatnya waktu itu ialah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Penanggalan inilah yang masih dipakai sampai pada abad 20 Masehi di antara berbagai bangsa.
Sebagai akibat dari kalender Georgery ini, maka Inggris dan daerah kolonialnya di Amerika merubah tanggal 3 September 1752 jadi tanggal 14 September, hingga kelahiran George Washington yang mulanya dicatat tanggal 11 Pebruari 1731 harus dirubah menjadi tanggal 22 Pebruari 1731. Sementara itu timbul pula perbedaan pendapat mengenai hari kelahiran Jesus yang dinyatakan 25 Desember, ada yang menyatakan 4 tahun sebelum tahun Masehi yang berlaku, hingga tahun 1990 kini haruslah ditulis tahun 1994.
Namun Julius Caesar telah benar di zamannya, begitupun Paus Georgery VIII di zamannya, keduanya menyusun penanggalan musim yang cocok pada zaman masing-masing, tetapi waktu pergantian itu sendiri yang telah berkurang. Dan benarlah pula pernyataan Encyclopedia Americana 1975 jilid 9 halaman 588 bahwa penyimpangan ekuator Bumi dari garis ekliptik keliling Surya tercatat 23 27’ pada tahun 1975, dan berkurang terus menerus 0 75’ setiap seratus tahun.
Penanggalan musim yang disebut dengan tahun Masehi kini bukanlah didasarkan atas edaran Bumi keliling Surya, karena Julius Caesar dan Paus Georgery VIII sendiri masih menyangka bintang-bintang mengitari Bumi dan mereka belum mengetahui keadaan Bumi sebenarnya. Tetapi anehnya masyarakat manusia kini masih berpegang pada penanggalan musim tersebut bahkan mengira bahwa orbit Bumi keliling Surya adalah menjadi dasar dan cocok dengan penanggalan itu.
Suatu hal yang selama ini kurang diperhatikan penduduk Bumi yaitu penanggalan musim itu hanyalah menguntungkan penduduk Temperatur Zone belahan utara, sembari merugikan penduduk belahan selatan, terutama mengenai masa libur. Mereka bertahun baru tanpa dasar tertentu, dan berbulan baru sewaktu Bulan di angkasa purnama raya.
Di bawah kita kutipkan pula Kalender Masehi sampai 2400 disusun oleh G.M Clemence, United States Naval Observactory:
Kalender tahun 1 sampai dengan 2400 Masehi
Huruf berganda dipakai untuk tahun kabisat, huruf pertamanya bagi January dan February, sedangkan huruf keduanya bagi bulan-bulan lain. Sebagai contoh, misalnya tanggal 4 July 1960, pertama kali tariklah angka 1900 ke bawah dan angka 60 ke kanan, di titik persekutuan didapat huruf CB. Bawalah huruf B ini ke kolom tengah setantang dengan bulan July, lalu pada kolom yang tepat di bawah B ini tercantum Senen, tanggal 4 July 1960 yang dicari.
Kalender Julius Caesar diperbaiki Paus Georgery VIII setelah 16 abad, dan perbaikan itu sudah berlangsung 4 abad, karenanya sekarang wajar sekali timbul pendapat yang menyatakan pergantian musim tidak cocok lagi dengan penanggalan Masehi. Penanggalan inilah yang dimaksud ALLAH pada Ayat Suci:
إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُواْ يُحِلِّونَهُ عَاماً وَيُحَرِّمُونَهُ عَاماً لِّيُوَاطِؤُواْ عِدَّةَ مَا
حَرَّمَ اللّهُ فَيُحِلُّواْ مَا حَرَّمَ اللّهُ زُيِّنَ لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
9/37. Bahwa pengunduran (dengan kalender musim) ialah penambahan dalam kekafiran. Dengannya disesatkan orang-orang kafir.
Mereka menghalalkannya pada satu musim dan mengharamkannya pada satu musim untuk menguasai bilangan yang ALLAH haramkan, lalu menghalalkan yang ALLAH haramkan. Dihiasi untuk mereka kejahatan amal mereka dan ALLAH tidak menunjuki kaum kafir.
---------- Post added at 14:40 ---------- Previous post was at 14:39 ----------
http://img178.exs.cx/img178/6731/tanggal42qp.jpg
Ingatlah bahwa sesudah tanggal 4 Oktober 1582 harus ditulis tanggal 15 Oktober 1582 dan selanjutnya.
ALLAH melarang orang memakai penanggalan didasarkan atas pergantian musim, karena tidak permanen bahkan selalu makin berkurang waktunya, menguntungkan penduduk belahan utara untuk sementara tetapi merugikan penduduk di selatan untuk selamanya, apalagi di daerah kutub di mana satu tahunnya terdiri dari satu siang dan satu malam. Penanggalan itu menghilangkan nilai empat bulan terlarang yang pada awal abad 15 Hijriah hampir tidak dihiraukan oleh orang-orang Islam sendiri karena masih melakukan buruan di daratan Bumi pada bulan-bulan itu. Dan yang paling terkesan ialah bahwa penanggalan musim itu telah memperbanyak hari libur di antara masyarakat Islam, ditambah dengan wajib puasa pada bulan Ramadhan.
Dinyatakan bahwa penanggalan musim itu selaku pengunduran yaitu mengundurkan jumlah hari setahun dari 355 menjadi 365 pada abad 15 Hijriah, dan dinyatakan penambahan dalam kekafiran karena penanggalan itu menyebabkan tanggal-tanggal penting dalam Islam jadi tidak menentu, tidak ada kepastian. Penanggalan itu juga yang menyebabkan orang berlibur mingguan terbukti dengan nama Friday dan Sunday yaitu hari untuk libur lainnya waktu mana hukum Islam sulit terlaksana. Akhirnya pemakai penanggalan musim menghalalkan yang secara jelas diharamkan ALLAH itulah penambahan dalam kekafiran.
ALLAH menyatakan agar penanggalan didasarkan pada orbit Bumi dan orbit Bulan seperti pada Ayat 9/36, dan lebih jelas pada Ayat Suci yang artinya:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الأهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوْاْ الْبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَى
وَأْتُواْ الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
2/189. Mereka bertanya padamu tentang hilal, katakanlah “Dia adalah penentuan waktu bagi
manusia dan Haji, dan tiada kebaikan bahwa kamu mendatangi rumah-rumah (penanggalan)
dari belakangnya, tetapi kebaikan itu ialah siapa yang menginsyafi. Datangilah rumah-
rumah dari pintu-pintunya. Insyaflah pada ALLAH semoga kamu menang.
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُواْ مِنْ خَيْرٍ
يَعْلَمْهُ اللّهُ وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ
2/197. Haji itu pada bulan-bulan tertentu. Siapa yang telah wajib Hajji dalamnya, maka tiada
lagi jimak dan tiada kefasikan juga tiada perbantahan dalam Hajji. Apapun yang kamu
lakukan dari kebaikan, ALLAH mengetahuinya. Dan tambahlah, maka tambahan
yang baik ialah keinsyafan, dan insyaflah pada-KU hai penyelidik.
Hilal yaitu bulan baru atau Bulan sabit yang waktunya ditentukan ALLAH 12 kali dalam satu tahun, dinyatakan dalam Ayat 10/5 dan 9/36. Itulah yang harus dijadikan dasar penanggalan. Selama 12 bulan itu ada 4 bulan terlarang waktu mana wajib Hajji berlaku bagi siapa yang menyanggupi. Kewajiban ini kita bicarakan insya Allah pada lain waktu. Tetapi dari maksud Ayat 2/189 tadi dapat diketahui bahwa orang tidak boleh mendatangi rumah-rumah dari belakangnya tetapi hendaklah mendatangi rumah dari pintu-pintunya, dan tiada seorang sehat yang memasuki rumah dari belakang yang tidak berpintu. Tetapi yang dimaksud ALLAH dalam Ayat Suci itu, sekalipun tampaknya wajar dan lumrah saja, adalah mendatangi atau memasuki bulan penanggalan setiap tahun mesti dari Hilal Bulan yang dinyatakan pada awal Ayat 2/189 itu sendiri.
Hendaklah orang berbulan baru di waktu Hilal Bulan mulai ada di ufuk barat di senja hari yang berlaku pada penanggalan Qamariah, tetapi orang yang memakai penanggalan musim tidak memperdulikan Hilal Bulan itu bahkan mereka sering berbulan baru di waktu Bulan telah purnama. Hal ini dinyatakan ALLAH sebagai mendatangi rumah dari belakang tidak berpintu, dan pada Ayat 9/37 dinyatakan sebagai menambah pada kekafiran.
Jika penanggalan musim tidak didasarkan pada orbit Bumi keliling Surya dan tidak pula pada orbit Bulan keliling Bumi, disusun hanya untuk keuntungan pertanian penduduk belahan utara buat sementara, dan selalu merugikan penduduk belahan selatan, maka penanggalan Qamariah didasarkan atas orbit kedua benda angkasa tadi secara logis dan adil bahkan menguntungkan semua orang.
Dengan memakai penanggalan Qamariah, akan berlaku:
1. Ibadah puasa bulan Ramadhan untuk 18 tahun berlangsung pada musim semi dan musim panas di setiap Temperatur Zone, dan 18 tahun kemudiannya berlangsung pada musim gugur dan musim dingin secara bergantian. Sekiranya bulan Ramadhan itu diganti dengan July atau January maka keadilan tadi tidak akan berlaku. Demikian pula ibadah Hajji ke Makkah.
2. Penanggalan dengan mudah dapat diketahui setiap hari, berdasarkan keadaan Bulan di angkasa dan berlaku permanen pada tanggal tertentu setiap bulan, hal mana tidak mungkin diketahui pada penanggalan musim.
3. 31 bulan pada Lunar Year sama dengan 30 bulan Solar Year, hal mana menguntungkan pekerja bulanan dan orang-orang yang digaji menurut penanggalan.
4. Penanggalan Qamariah sifatnya tetap tanpa perubahan di Bumi, demikian pula di planet-planet lain menurut Ayat 9/36. Nanti akan diketahui apakah kecepatan orbit Bulannya sama dengan kecepatan Bulan kita atau tidak, tetapi jelas sekali bahwa pergantian musim di setiap planet tidak wajar dijadikan dasar penanggalan.
Dalam Alquran, tahun penanggalan yang berhubungan dengan orbit Bulan keliling Bumi dan orbit Bumi keliling Surya dinamakan dengan SANAH yang kini disebut tahun Qamariah, sementara yang berhubungan dengan musim dinamakan dengan ‘AAM yang kini disebut tahun Syamsiah atau Solar Year.
Tahun Qamariah atau Lunar Year yang menjadi dasar penanggalan Hijriah adalah tahun yang panjang waktunya tidak pernah berkurang. Ini dapat difahami jika orang sudi memperhatikan sejarah dan keadaannya:
1. Orbit Bumi keliling Surya bukanlah berupa lingkaran bundar karena lingkaran begini akan menggambarkan jarak Bumi dari Surya selalu sama sepanjang tahun, padahal pengukuran dengan sistem parallax menyatakan ada kalanya Bumi sejauh 90 juta mil dari Surya dan ada kalanya sejarak 94 juta mil. Sekiranya orbit bundar itu terlaksana maka Bumi akan kekurangan daya layangnya keliling Surya, dan aktifitas Sunspot di permukaan Surya tetap stabil, bersamaan, padahal perubahan aktifitas itu selalu ada karena ditimbulkan oleh tarikan Surya pada planet-planet yang kadang-kadang mendekat dan kadang-kadang menjauh.
2. Orbit Bumi keliling Surya bukan pula berupa lingkaran elips atau lonjong karena lingkaran begini akan membentuk dua titik perihelion dan dua titik aphelion orbit. Jika ini memang berlaku maka susunan Tatasurya akan kacau balau dengan akibat yang susah diramalkan. Dan dengan pemikiran logis, orbit demikian dapat dikatakan tidak mungkin terjadi dalam tarik-menariknya Surya dengan Bumi, karena setiap kali Bumi berada pada titik perihelion orbitnya, dia harus tertarik untuk membelokkan arah layangnya ke kiri beberapa derajat mendekati Surya yang dikitari.
3. Orbit berbentuk lingkaran OVAL adalah satu-satunya yang dilakukan Bumi, memiliki satu perihelion yaitu titik di mana Bumi paling dekat pada Surya sembari melayang cepat, dan satu titik aphelion yaitu titik terjauh dari Surya waktu mana Bumi melayang lambat. Dengan orbit OVAL begini terwujudlah daya layang berkelanjutan menurut ketentuan ALLAH, begitu pun jarak relatif antara 90 juta mil, dan aktifitas Sunspots yang berubah sepanjang tahun untuk mewujudkan perubahan cuaca di muka Bumi.
Keadaan orbit planet demikian dinyatakan ALLAH dengan istilah SIDRAH pada Ayat 53/14 dan 53/16. Arti Sidrah yaitu TERATAI, bunga mengambang di atas permukaan air sementara uratnya terhunjam di tanah. Di waktu pasang naik, teratai itu ikut naik dan ketika pasang surut dia pun ikut turun. Demikian pula Bumi bergerak keliling Surya dalam orbit Oval yang kemudian dipakai orang pada roda dengan sistem piston untuk penambah daya dorong pada mesin bertenaga besar.
Lingkaran oval berbentuk telur di mana ada bujur besar dengan titik aphelion, dan bujur kecil dengan titik perihelion. Sewaktu Bumi berada pada titik perihelion ini, tarik-menariknya sangat kuat dengan Surya hingga ketika itu gelombang laut tampak lebih besar daripada biasanya, dan mulailah penanggalan Muharram selaku bulan pertama Lunar Year. Karena keadaan Bumi serius sekali, melayang cepat dan paling dekat dari Surya, lalu dinyatakan Muharram selaku bulan terlarang yaitu Syahrul Haraam yang sering pula diartikan dengan “Bulan Mulia.”
Kemudian itu Bumi mulai melayang lambat dan paling lambat sewaktu berada di titik aphelion yaitu bulan betujuh, maka bulan Rajab itu pun dinamakan bulan terlarang karena Bumi ketika itu paling jauh dari Surya dalam keadaan serius. Pada tanggal 27 bulan itu dulunya Muhammad dimi’rajkan ALLAH dari Bumi ke planet Muntaha.
Setelah itu Bumi mulai pula melayang cepat karena ditarik oleh Surya hingga mencapai bulan kesebelas dan lebih cepat pada bulan kedua belas, yaitu bulan Zulkaedah dan Zulhijah, semakin dekat pada Surya, lalu kedua bulan itu juga dinamakan bulan terlarang karena nyatanya Bumi dalam keadaan serius. Pada tanggal 29 Zulhijah, Bumi telah menyelesaikan satu orbitnya 345 derajat Surya, yaitu satu tahun Lunar Year.
Itulah sebabnya kenapa Muharram, Rajab, Zulkaedah, dan Zulhijah dinamakan empat bulan terlarang, pada bulan-bulan itu Bumi sedang mengalami tarikan kuat dari Surya dan juga mengalami tarikan lemah hingga manusia Bumi bagaikan diberi peringatan tentang planet yang didiami terutama mereka yang mengetahui hisaab atau perhitungan nasib diri. Namun keadaannya mengandung ilmu astronomi yang harus dipelajari setiap diri. Dalam pada itu Rabi’ul Awwal waktu mana Muhammad lahir dan meninggal dunia, begitu pun Ramadhan selaku bulan turunnya Alquran, keduanya tidak dinyatakan bulan terlarang, karenanya teranglah Islam tidak mengandung kultus individu. Alquran tidak memberikan data tentang hari kelahiran Ibrahim dan Muhammad walaupun yang pertama dinyatakan IMAM bagi manusia dan pendiri Ka’bah, dan yang keduanya dinyatakan penyampaian Alquran dan Nabi terakhir.
Satu kali orbit Bumi keliling Surya bukan 360 derajat tetapi 345 derajat dilaluinya selama 354 hari 8 jam 48 menit dan 36 detik. Dalam satu bulan Qamariah, Bumi bergerak sejauh 28˚ 45’ atau dalam satu hari sejauh 0derajat 58’ 28’’,4.
Perlu dicatat bahwa Bulan mengorbit keliling Bumi sejauh 331˚ 15’, selama 29 hari 12 jam 44,04 menit. Dia bergerak dalam satu hari sejauh 11˚ 12’. Jadi keliling 360˚ - 331˚ 15’ = 28˚ 45’ kalau dikalikan 12 bulan Qamariah maka satu tahun Islam adalah 354 hari 8 jam 48 menit dan 36 detik atau 345 derajat gerak edar Bumi keliling Surya.
Untuk mengitari Surya 360 derajat keliling, maka Bumi memakai waktu selama 370 hari. Dalam pada itu satu tahun musim pada abad 20 Masehi dijalani Bumi sejauh 355˚ 12’ selama 365 hari 6 jam. Hal ini dapat dibuktikan dengan terlambatnya bintang-bintang di angkasa pada waktu tertentu yang sama setiap tahunnya sejauh 4˚ 48’.
Jadi menurut tahun musim atau Solar Year, maka Bumi bergerak keliling Surya sejauh 355˚ 12’ yaitu 4 48’ sebelum mencapai titik lingkaran penuh, hingga 360˚ - 355˚ 12’ = 4˚ 48’ jika dikalikan dengan 75 tahun musim menjadi 360˚ barulah Bumi berada pada posisi pertama selaku awal tahunnya. Ketika itu bintang-bintang di angkasa mungkin berada kembali pada posisi tertentu pada waktu bersamaan dengan 75 tahun yang lampau, karena Bumi sendiri bukan berada pada titik perihelion orbit semula.
Namun jika dihitung menurut tahun Hijrah atau Lunar Year, ternyata Bumi memulai orbitnya dari titik perihelion pada tanggal 1 Muharram, lalu bergerak 345 derajat keliling Surya yaitu 15˚ sebelum mencapai titik lingkaran 360 penuh. Setelah 24 tahun kemudiannya, Bumi berada kembali pada posisi bermula, yaitu 360˚ - 345˚ sama dengan 15˚ x 24 tahun = 360˚. Waktu itu setiap bintang di angkasa berada kembali pada posisi tertentu bersamaan dengan posisinya pada waktu tertentu 24 tahun yang lampau, dan Bumi juga berada kembali pada titik perihelion orbitnya bermula.
---------- Post added at 15:20 ---------- Previous post was at 15:04 ----------
Adakah ayat suci yang menganjurkan manusia memakai penanggalan Qamariah ?
Alquran memberikan hal-hal yang logis yaitu yang sesuai dengan pertimbangan dan pemikiran wajar, ini disebut kan pada berbagai ayat di antara lain pada 3/60. Alquran mengandung pokok keterangan bagi seluruh persoalan, dinyatakan pada ayat 16/89, hanya manusia juga yang belum sesungguhnya dapat mengambil dan memakaikan seluruh keterangannya. Mengenai penanggalan secara spontan Alquran memberikan anjuran sebagai dimaksudkan di bawah ini :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ
تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَاتِلُواْ الْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَآفَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
[FONT=Book Antiqua]9/36. Bahwa bilangan bulan-bulan pada Allah ialah dua belas bulan pada ketetapan Allah atas hari (tatasurya)
yang DIA ciptakan planet dan Bumi. Dari pada bulan-bulan itu ada EMPAT bulan Mulia. Itulah agama yang kukuh,
maka janganlah menzalimi dirimu pada bulan-bulan itu, dan perangilah orang-orang musyrik seluruhnya sebagaimana
mereka memerangi kamu seluruhnya, dan ketahuilah bahwa Allah itu bersama orang-orang yang insyaf.
إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُواْ يُحِلِّونَهُ عَاماً وَيُحَرِّمُونَهُ عَاماً لِّيُوَاطِؤُواْ عِدَّةَ مَا
حَرَّمَ اللّهُ فَيُحِلُّواْ مَا حَرَّمَ اللّهُ زُيِّنَ لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
9/37. Bahwasanya pengunduran (dari penanggalan Qamariah) adalah penambahan pada kekafiran,
disesatkan dengannya orang-orang kafir yang menghalalkan suatu musim dan mengharamkannya
pada tahun musim lainnya agar mereka menguasai bilangan yang Allah haramkan, maka
mereka menghalalkan apa yang Allah haramkan. Dihiaskan untuk mereka kejahatan
perbuatan mereka, dan Allah tidaklah menunjuki kaum yang kafir.
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاء وَالْقَمَرَ نُوراً وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُواْ عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ
مَا خَلَقَ اللّهُ ذَلِكَ إِلاَّ بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
10/5. DIAlah yang rnenjadikan Surya itu bernyala dan Bulan itu bersinar, dan DIA tentukan
Bulan itu tempat turunnya (orbitnya) agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan.
Tidaklah Allah ciptakan yang demikian itu kecuali dengan hal yang logis.
DIA jelaskan pertanda-pertanda itu bagi kaum yang berilmu.
إِنَّ فِي اخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَّقُونَ
10/6. Bahwa pada pergantian malam dan siang dan apa yang Allah ciptakan di planet-planet
dan di Bumi menjadi pertanda-pertanda bagi kaum yang menginsyafi.
Rangkaian ayat suci di atas ini secara jelas menerangkan bahwa penangalan yang berlaku dan yang harus dipakai di seluruh kehidupan dalam daerah tatasurya ini adalah penanggalan Qamariah di Bumi. Pergantian musim nyata semakin pendek waktunya, dan kalau orang memakai penanggalan musim pula di Jupiter misalnya maka satu tahun di sana adalah sebelas tahun dl Bumi karena selama itu pula masa pergantian musirn di planet itu. apalagi kalau di Saturnus yang satu musimnya berlaku selama 29 tahun di Bumi.
Penanggalan Qamariah di Bumi mungkin banyak faedahnya terutama sewaktu telah berlangsung penerbangan antar planet. Satu-satunya planet yang memilik SATU BULAN hanyalah Bumi ini saja maka karenanya praktislah penanggalan Qamariah di Bumi dipakai untuk daerah tatasurya kita ini. Sebentar lagi terwujudlah hubungan antar planet itu sebagai realita dari maksud ayat 10/6 tadi dan sesuai dengan ayat 65/12, karenanya hendaklah orang membiasakan diri dengan maksud ayat 9/36 di atas tadi.
Jika orang melihat Surya condong ke utara atau ke selatan sewaktu terbit dan terbenamnya, maka itu hanyalah tersebab gerakan zigzag dari Bumi ketika berkitar mengelilingi Surya. Kejadian yang dilihat ialah sebagai berikut:
Pada tanggal 21 Maret, Surya tepat berada di atas garis ekuator sambil bergerak ke arah utara, dan tanggal 21 Juni Surya mencapai titik 23 1/2 derajat dari ekuator, titik pada garis keliling yang dinamakan dengan Tropic of Cancer. Ketika itu berlaku siang terpanjang di belahan utara, sebaliknya malam terpanjang di belahan selatan. Dari tanggal 21 Juni Surya mulai bergerak kembali ke arah ekuator dan tepat berada di atas garis ekuator pada tanggal 21 September.
Pada tanggal 22 September Surya terus bergerak dari garis ekuator ke arah selatan dan sampai di garis yang dinamakan Tropic of Capricorn yaitu pada titik 23 1/2 derajat dari ekuator keliling Bumi. Ketika itu tercatat tanggal 22 Desember waktu mana berlaku siang terpanjang di belahan selatan dan malam terpanjang di belahan utara. Selanjutnya Surya bergerak kembali ke arah ekuator Bumi dan sampai pada tanggal 20 Maret untuk pergantian musim selanjutnya.
Dengan gerakan Surya yang tampak dari Bumi demikian, timbullah tiga lingkungan daerah tadi, baik di belahan utara maupun di belahan selatan yang lama waktu siangnya berlainan, begitu pula lama waktu malamnya. Disebabkan itu pula adanya empat pergantian musim di Temperature Zone yaitu yang dinamakan musim semi, panas, gugur, dan musim dingin. Perpindahan posisi Surya itu juga menimbulkan waktu subuh, maghrib, dan sebagainya tidak pernah tetap di suatu daerah. Kadang-kadang lebih cepat dari biasanya dan kadang-kadang lebih lambat.
Misalnya pada bulan Juni, penduduk Eropa Utara mengalami waktu subuh pada jam 03.00 menurut jam setempat, dan waktu maghrib pada jam 21.00. Tetapi pada bulan Desember; waktu subuh di sana berlaku pada jam 09.00 dan waktu manghrib pada jam 15.00. Sementara itu pada kedua bulan tersebut, penduduk Australia mengalami waktu subuh dan manghrib sebaliknya.
Dari catatan perkembangan sejarah semenjak abad ketujuh Masehi dapat diketahui bahwa masyarakat Islam senantiasa menentukan waktu Shalat dan Puasa berdasarkan terbit dan terbenamnya Surya dipandang dari daerah kediaman masing-masing.
Begitu pula penanggalan tahunan yang menurut Ayat 9/36 harus didasarkan pada orbit Bulan, tetapi karena adanya pengaruh Bani Israil, tanpa kesadaran, orang-orang Islam banyak sekali yang memakai penanggalan musim yang dinyatakan ALLAH pada Ayat 9/37 sebagai hal yang menambah pada kekafiran. Mereka berbulan baru pada hal Bulan di angkasa tampak purnama yang seharusnya dinyatakan pertengahan bulan dalam penanggalan.
Mereka berbulan baru tanpa dasar dan alasan, kecuali penyebutan tradisional sebagai penyimpangan dari kewajaran. Begitu pula dalam bertahun baru menurut penanggalan musim atau Solar Year yang umumnya disebut tahun Masehi, mereka tidak memiliki dasar dan bukti. Jika penanggalan itu benar-benar cocok dengan pergantian musim yang menjadi dasar penyusunannya, maka permulaan tahun atau tahun barunya bukanlah pada 1 Januari tetapi 23 Desember yaitu tanggal permulaan Surya tampak bergerak dari Tropic of Capricorn di belahan selatan Bumi ke arah Tropic of Cancer di belahan utara.
Kalau misalnya penanggalan itu didasarkan pada orbit Bumi keliling Surya, maka tahun barunya juga tidak tepat di sepanjang zaman, karena orbit Bumi 360º keliling Surya bukanlah berlaku selama 365 1/4 hari pada abad 15 Hijriah, tetapi 370 hari dengan bukti bahwa posisi bintang-bintang di angkasa setiap tanggal 1 Januari dari tahun ke tahun senantiasa terlambat 40º 48'. Jadi pada setiap tahun barunya ternyata Bumi bukan berada permulaan orbitnya, bukan dimulai dari waktu Bumi berada di titik Prihelion orbitnya, dan bukan pula dimulai waktu Bumi berada pada derajat permulaan geraknya keliling Surya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari semua pembicaraan tadi ialah bahwa penanggalan yang benar adalah penanggalan Lunar Year atau Qamariah sesuai dengan petunjuk dan keredhaan ALLAH.
Perbedaan waktu terbit dan terbenamnya Surya tampak di suatu daerah bukanlah tersebab perubahan kecepatan rotasi Bumi tetapi terjadi karena ditimbulkan oleh garis zigzag Bumi dalam orbitnya keliling Surya yang menyebabkan adanya pergantian musim.
Gambar: Tropic of Cancer dan Capricorn
http://img193.imageshack.us/img193/9126/capricornimagee.gif (http://img193.imageshack.us/i/capricornimagee.gif/)
Dengan memakai penanggalan Qamariah, akan berlaku:
1. Ibadah puasa bulan Ramadhan untuk 18 tahun berlangsung pada musim semi dan musim panas di
setiap Temperatur Zone, dan 18 tahun kemudiannya berlangsung pada musim gugur dan musim
dingin secara bergantian. Sekiranya bulan Ramadhan itu diganti dengan July atau January maka
keadilan tadi tidak akan berlaku. Demikian pula ibadah Hajji ke Makkah.
2. Penanggalan dengan mudah dapat diketahui setiap hari, berdasarkan keadaan Bulan di angkasa
dan berlaku permanen pada tanggal tertentu setiap bulan, hal mana tidak mungkin diketahui
pada penanggalan musim.
3. 31 bulan pada Lunar Year sama dengan 30 bulan Solar Year, hal mana menguntungkan pekerja
bulanan dan orang-orang yang digaji menurut penanggalan.
4. Penanggalan Qamariah sifatnya tetap tanpa perubahan di Bumi, demikian pula di planet-planet
lain menurut Ayat 9/36. Nanti akan diketahui apakah kecepatan orbit Bulannya sama dengan
kecepatan Bulan kita atau tidak, tetapi jelas sekali bahwa pergantian musim di setiap planet
tidak wajar dijadikan dasar penanggalan.
0 Comments