| Mera Naam Joker: Awas Kristenisasi Korban Merapi

Sabtu, 20 November 2010

Awas Kristenisasi Korban Merapi

alt
Memang betul apa yang selalu disampaikan para mualaf, bahwa orang-orang Kristen (kafir) bila ada suatu bencana atau musibah baik tanah longsor, banjir, tsunami merapi, dll, akan berkata “BENCANA MEMBAWA BERKAH” (mungkin kalau bahasanya orang Islam “Alahmdulillah”). Sungguh hal ini boleh dibilang sangat tidak punya perasaan. Di saat para pengungsi sedang membutuhkan bantuan moril amupun materil serta pembinaan mental dan spiritual akibat tertimpa musibah, keadaan tersebut malah digunakan dan dimanfaatkan untuk menyesatkan umat Islam pada khususnya dalam rangka Kristenisasi.

Indikasi yang nyata dan terbaru adalah pada saat Gunung Merapi di Yogyakarta meletus, kemudian disusul dengan eksodusnya para warga dari tempat asalnya menuju barak-barak pengungsian yang ada didaerah Sleman, Klaten, Boyolali, Muntilan Magelang, dll, dengan berbondong-bondong disertai “pasukan salibnya”, orang-orang Kristen melancarkan misi mereka untuk memurtadkan orang-orang Islam.

Setelah indikasi pemurtadan di GOR Klaten dan di Gereja Katholik Paroki Kec. Kebonarum Klaten tercium para relawan muslim, Sabtu (13/11), menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa ada hal-hal serupa (upaya Kristenisasi) di daerah Boyolali, tepatnya di sebuah gereja yang berada di belakang Pemkab Boyolali, yang menampung ± 500 orang pengungsi yang beragama Islam di dalam gereja.

Selain itu, juga didapat informasi baru, bahwa 3 km ke atas (ke barat) dari pasar Jatinom Klaten juga ada warga pengungsi lereng merapi yang ditampung di sebuah gereja, akan tetapi jumlah pengungsi di situ tidak sebanyak yang ada di daerah Kebonarum Klaten dan Boyolali.

Selain itu juga ada pengungsi letusan merapi yang berada di rumah-rumah warga Kristen di Muntilan Magelang. Menurut informasi yang dapat kami himpun, setiap rumah ditempati ± 15-20 orang. Sedangkan jumlah rumah orang Kristen yang di tempati pengungsi beragama muslim ± 50 rumah. Bisa dibayangkan seandainya mereka benar-benar masuk dalam target Kristenisasi, maka kita sebagai umat Islam akan kehilangan 1.000 orang saudara kita.

Sebetulnya hal seperti ini harusnya tidak terjadi jika pemerintah bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan jika merapi meletus. Toh, letusan merapi juga sudah bisa diprediksi bahwa paling tidak, 2 tahun sekali merapi akan meletus. Tapi, apa mau dikata lagi, memang aparatur negara kita di Indonesia ini tidaklah mencintai rakyatnya, bahkan mereka lebih cinta kepada orang-orang kafir dan sampai-sampai mereka menjual rakyatnya untuk dijadikan TKW serta MENJUAL PARA ULAMANYA, SEPERTI UST ABU BAKAR BA’ASYIR dan yang semisal dengan beliau kepada orang-orang yang memusuhi Islam untuk mencari kesenangan dunia. Na’udzubillah min dzalik.

(Bekti Sejati/shodiq ramadhan)
Comments
0 Comments