Kamis, 18 November 2010
Saat Shalat Ied, Muslim Yunani Ditimpuki Telur dan Diejek Gambar Babi
Cukup miris nasib saudara-saudara kita umat Islam yang ada di Yunani. Pasalnya, tanpa belas kasihan puluhan aktivis ekstrem Kanan dan bergabung dengan segelintir penduduk setempat melemparkan telur dan mengejek ratusan imigran Muslim yang berkumpul untuk merayakan Idul Adha dikelilingi oleh pelindung penjagaan polisi anti huru-hara.
Yunani adalah salah satu pintu gerbang utama imigran yang ingin ke Uni Eropa dan memiliki komunitas Muslim yang terus tumbuh. Ketegangan antara penduduk lokal dan pendatang menghangat di beberapa daerah di Athena seperti di Attiki Square, tempat insiden terjadi, Selasa (16/11).
Komunitas Muslim di Athena tidak memiliki masjid resmi dan pada perayaan hari raya tertentu biasanya diadakan di pusat-pusat budaya atau balai masyarakat atau apartemen milik pribadi. Komunitas Muslim di negara yang mayoritas memeluk kristen ortodoks itu diperkirakan berjumlah satu juta orang.
Saat sekelompok Muslim melakukan shalat Ied, beberapa penduduk setempat meneriakkan kata-kata kotor dari balkon dan melambaikan bendera Yunani. Selebaran dengan gambar babi juga tersebar di seluruh alun-alun. "Ada sebuah masjid (tidak resmi) di dekat sini, tapi kami takut untuk pergi ke sana," kata Shamasul (30 tahun), imigran asal Bangladesh. Ia mengaku kadang-kadang orang Yunani di lingkungan ini mengancam untuk membunuh komunitas mereka.
Margarita Vassilatou, (56 tahun) warga Attiki yang tinggal selama lebih dari 35 tahun di tempat itu mengungkapkan kebenciannya terhadap imigran Muslim. Dia berencana pindah dari tempat tinggalnya sekarang karena takut dengan kehadiran para imigran. "Ini bukan hidup yang tenang, karena kita takut, kebanyakan dari mereka adalah penjahat, mereka membawa pisau dan obat-obat terlarang," tudingnya.
Selain itu terdapat juga kelompok Muslim lainya yang menggelar shalat Ied di dekat universitas Athena, sekitar 2.000 Muslim pria dan wanita berkumpul di depan universitas neo-klasik yang berhias patung Yunani kuno. Di masa lalu, upaya untuk membangun sebuah masjid di ibukota ditolak penduduk setempat dan beberapa pastor dari gereja ortodoks Yunani.
Namun, Uskup Agung Yunani saat ini mendukung pembangunan masjid dan pemerintah sosialis yang tengah berkuasa telah menyisihkan lahan dekat dengan pusat kota, meskipun pembangunan belum dimulai. Satu-satunya masjid di Yunani berada di wilayah timur laut Xanthi dekat perbatasan Turki, rumah bagi minoritas Muslim yang besar.
Masjid DIbakar di Yunani
Komunitas Arab dan masyarakat muslim di Yunani marah, setelah beberapa orang dari kelompok ekstrim kanan Yunani melakukan pembakaran terhadap sebauh masjid di komunitas Bengali pada saat shalat Isya.
Koordinator Asosiasi Muslim Yunani, Mahmud Abu Hamid mengatakan bahwa para pengikut ekstrim sayap kanan Yunani mencoba untuk membakar sebuah masjid di komunitas Bengali di ibukota, Athena tiga hari lalu, setelah mereka berhasil membakar pintu masjid pada saat jamaah sedang menjalankan shalat Isya. Namun para pembakar melarikan diri dan jamaah berhasil memadamkan api.
Mahmud mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar"Al-Mishri Al-yaum" bahwa setelah kejadian tersebut, terjadi perselisihan di antara komunitas Muslim di wilayah itu dengan para pengikut kelompok radikal di mana dalam insiden ini mengakibatkan dua orang terluka, salah satu yang terluka berkebangsaan Mesir.
Asosiasi Muslim Yunani telah mengadakan pertemuan darurat untuk mempertimbangkan bagaimana menanggapi hal ini, terutama karena para pengikut ekstrim kanan di Yunani semakin meningkat tindakan rasisme mereka terhadap umat Muslim dan Arab.
Dia menjelaskan bahwa pertemuan dengan perwakilan dari masyarakat Muslim dengan Menteri Dalam Negeri Yunani sedang berlangsung, mendesak menteri dalam negeri untuk mengambil posisi tegas atas pelanggaran tersebut[mam/rplk]
0 Comments