| Mera Naam Joker: Taubat dari zina, apa bisa jadi orang shalih?

Sabtu, 08 Desember 2012

Taubat dari zina, apa bisa jadi orang shalih?


Diasuh Oleh Ust. Taufik Hamim Effendi, Lc., MA
Pertanyaan:
Assalamualaikum Wr.Wb Ustadz Saya Yulianto, saya mau bertanya saya pernah berzina dengan pacar saya lalu kami di beri kesempatan untuk bertobat dan sekarang kami memikirkan pernikahan , apa kami masih termasuk orang yang shalih dan shalihah?dan saya selalu resah akan dosa kami di masa lalu.
Jawaban:
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saudara Yulianto, tentu kita semua memahami bahwa zina adalah perbuatan dosa besar yang sangat dilarang dalam Islam.
Allah SWt berfirman:
“وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً”.
“Dan janganlah kalian dekati zina, karena dia adalah perbuatan keji dan seburuk-buruk jalan”. (QS. Al-Isra: 32)
Rasulullah SAW bersabda:
“إذا ظهر الزنا والربا في قرية فقد أحلوا بأنفسهم عذاب الله”.
“Jika telah nampak perbuatan zina dan riba di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan diri mereka sendiri untuk merasakan adzab Allah. (HR. Thabarani)
Perbuatan zina merupakan perbuatan keji, tercela dan dosa besar yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Bagi orang yang telah jatuh dalam perbuatan tercela ini wajib dan segera bertaubat dengan taubat nashuha. Taubat yang benar sungguh-sungguh tanpa keraguan. Menjauhi dan meninggalkan perbuatan tersebut, menyesalinya, dan berazam untuk tidak mengulanginya di masa mendatang. Kemudian anda berusaha agar tidak mengumbar dan menyebarkan perbuatan tercela ini agar Allah SWT tidak buka aib yang pernah anda lakukan ini. Segeralah bertaubat!
Dampak sosial
Allah SWT dan  Rasul-Nya ketika merintahkan atau melarang sesuatu melainkan ada banyak sekali hikmah di balik itu semua. Dalam hal ini bila larangan menjauhi dan melakukan perbuatan zina dilanggar maka akan banyak menimbulkan berbagai masalah. Selain dosa yang amat besar juga berdampak pada masalah sosial, di mana bila seorang wanita melahirkan dari hasil zina maka sianak dari hasil zina akan dikucilkan di masyarakatnya, tidak bisa dinisbatkan (tidak bisa dibin-kan atau dibinti-kan) kepada anda sebagai ‘ayah’ dari anak hasil zina tersebut, akan tetapi anak tersebut dapat dinisbatkan kepada kepada ibunya, dan juga tentu masih sederet permasalahan akibat perzinaan ini, masalah warisan dan lain sebagainya.
Oleh karenanya ‘keberhasilan’ ini merupakan keberhasilan dari rencana dan strategi syaithan yang terus merekrut manusia agar menemaninya di neraka kelak, dan juga strategi orang yang tidak suka dengan Islam untuk manjauhkan umatnya terutama muda-mudi dari ajaran dan nilai-nilai Islam diantaranya dengan menyebarluaskan bacaan, menayangkan dan menampilkan tontonan yang mengiring mereka kepada pacaran sebagai awal dari terjadinya perzinaan.
Segera bertaubat
Mas Yulianto, semoga Allah membimbing anda dan calon pasangan resmi anda ke jalan yang benar. Ketika anda sudah menyadari kesalahan yang pernah anda lakukan, dan anda berdua ingin bertaubat, segeralah bertaubat jangan anda tunda walau hanya sesaat. Allah SWT selalu membuka pintu taubat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh ingin bertaubat. Tidak ada yang pernah mengetahui kapan maut akan menjemput, karenanya jangan pernah menunda-nunda taubat.
laki-laki atau wanita yang telah berzina bila bertaubat dengan taubat yang benar seperti yang telah kami sebutkan di atas. Bila taubatnya benar dan hanya Allah yang dapat menilainya, insya Allah taubatnya akan diterima.
Allah SWT berfirman:
“قل يا عبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب جميعا إنه هو الغفور الرحيم”.
“Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Seseungguhnya Dia Maha Pengampun dan MAha Penyayang”. (QS. Az-Zumar: 53)
Rasulullah SAW bersabda:
“التائب من الذنب كمن لا ذنب له”. رواه ابن ماجه .
“Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa”. (HR. Ibnu Majah)
Jika anda telah bertaubat dengan taubat yang tulus dan benar yaitu dengan memperbaiki diri dengan beramalah shalih, menyesali perbuatan bejat yang pernah anda lakukan dan anda berazam untuk tidak mengulanginya, lalu anda bisa istiqamah dengan amal shalih tersebut maka insya Allah anda akan termasuk golongan hamba-hamba Allah yang shalih.
Demikian, semoga Allah SWT selalu membimbing anda dan kita semua agar dapat melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya serta menerima taubat kita. Amin
هدانا الله وإياكم أجمعين والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Taufik Hamim Effendi, Lc., MA
Bila ingin bertanya silahkan kirimkan email ke ustadztaufik@gmail.com
Comments
0 Comments