| Mera Naam Joker: Meredam Gempa

Selasa, 17 Juli 2012

Meredam Gempa


Dapatkah bencana alam yang ditimbulkan oleh pembesaran radiasi Surya diperkecil oleh teknologi manusia ?
Pembesaran radiasi Surya. Hal itu ditimbulkan oleh berlakunya transit planet di atas orbit Bumi, lalu timbullah bencana alam berupa topan, petir besar, gelombang pasang atau gelombang panas. Bencana demikian ditentukan Allah untuk masyarakat berdosa disebutkan pada ayat 11/83. Sebaliknya ayat 3/190 memberi pertanda bahwa orang-orang yang menyelidiki penciptaan benda angkasa dengan astronomi Alquran begitupun tentang geo-fisikanya maka orang-orang itu akan mendapat faedah di bidang Iman dan Ilmu yang tentu kemudiannya akan berwujud berupa Amal.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ
3/190. Bahwa pada penciptaan planet-planet dan Bumi serta pertentangan malam dan siang adalah pertanda-pertanda bagi para penyelidik.
فَلَمَّا جَاء أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ
11/82. Maka ketika datang perintah Kami, Kami jadikanlah yang tingginya rendah, dan Kami hujani negeri itu dengan batu-batu (pecahan planet yang diakibatkan oleh) radiasi yang dipancarkan (Surya).
مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِي
11/83. Tersedia pada Tuhanmu, dan tidaklah dia jauh dari orang-orang yang zalim.
Dengan landasan ayat 3/190 ini kita optimis bahwa bencana alam itu dapat dikurangi tenaganya sekalipun tidak dapat dihabiskan sama sekali, dan kesanggupan para sarjana tentang itu akan mendatangkan keyakinan atas kebenaran Alquran dan akhirnya menyadarkan manusia ramai dari kekeliruan yang selama ini mereka pusakai secara tradisionil. Sebagai misal dapat kita sugukan di sini cara bagaimana mengurangi bencana alam yang ditimbulkan pembesaran radiasi Surya, di samping usaha lain yang kini sedang dipikirkan oleh para sarjana :
A. Bahaya Gempa Bumi.
Kini diketahui daerah jaluran gempa bumi pada garis antara pulau Tuamoto di Dangerous Island Pacific (kutub selatan sebelum Noah) dan Makkah di Saudi Arabia (kulub utara sebelum Noah). Jaluran ke barat melalui Pacific utara mengenai Amerika Barat, kepulauan Jepang, Indonesia dan Asia Timur. Jaluran ke timur melalui Amerika Tengah dan Afrika Utara. Karena itu jarang sekali didapati gempa bumi atau letusan gunung di daerah Eropa Utara dan Auslralia. Semua itu dapat dibuktikan dengan menyadari bahwa magnet negatif dan positif yang datang dari Surya masuk di selatan dan utara Bumi kini. Magnet itu masing-masingnya melalui Tuamoto dan Makkah lebih dulu kemudian meneruskan geraknya dalam tubuh Bumi di mana keduanya berantukan pada tempat tertentu sebanding dengan besar kecilnya magnet negatif atau positif dari Surya yang kebetulan menimpa Bumi, perantukan itu berupakan gempa bumi atau menimbulkan letusan gunung.
Mengurangi bencana itu hanyalah dengan menghubungkan langsung Arctic dan Tuamoto, juga Antarctic dan Makkah. Hubungan itu mungkin saja dengan mempergunakan kawat ukuran tertentu melalui dasar laut atau melalui udara bebas.
B. Bahaya Topan,
Kini terbukti banyak merusakkan daerah sekitar Atlantic dan jarang sekali didapati pada daerah lain, dapat dikurangi dengan cara tersebut pada alnea A ditambah dengan menghubungkan Arctic dan Antarctic melalui Atlantic sebagai yang menghasilkan tenaga listrik dikatakan tadi.
Memang banyak macam bencana alam yang pernah kejadian seperti ledakan besar di Siberia, gelombang panas di India, gelombang pasang di Bangla Desh atau banjir dibeberapa daerah, semuanya ditimbulkan oleh pembesaran radiasi Surya. Perbedaan bencana yang ditimbulkan itu disebabkan perbedaan besar magnet negatif dan positif yang menimpa Bumi. Inipun disebabkan oleh lenggang zigzag Bumi dalam orbitnya keliling Surya hingga sewaktu berlaku transit planet maka adakalanya magnet negatif Surya membesar atas Bumi dan adakalanya magnet positifnya. Hal ini membutuhkan penganalisaan yang panjang-luas, dan kita hanya menyampaikan bagaimana cara atau kemungkinan usaha untuk mengurangi bencana Alam.
Jika orang dapat menerima teori kita yang didasarkan atas Alquran mengenai geo-fisika pada mana Makkah adalah dulunya Kutub utara dan Tuamoto adalah kutub selatan dulunya sebelum Noah, akan jelaslah kenapa kutub utara kini dipenuhi lautan mestinya daratan, begitu sebaliknya kutub selatan Bumi, akan sadarlah orang kenapa terdapat Segi Tiga Maut di Atlantic pada tiga pulau yang bernama Portorico, Bahama dan Bermuda, Yang memakan korban ratusan kapal laut dan kapal terbang secara kebetulan tanpa bekas. Akan sadarlah orang bahwa untuk mencari kapal yang hllang itu bukan ke dasar laut tetapi ke Antarctic ke mana kapal-kapal itu diseret oleh gelombang magnet yang datang dari Surya hingga kompas dan radio yang mereka pakai tak berguna, akhirnya mereka terdampar di benua Antarctic dengan benturan maut.
Jika orang dapat menerima teori kita yang didasarkan atas Alquran mengenai orbit zigzag Setiap planet, bukan berstatus miring, dan karenanya terjadi pergantian musim, akan sadarlah orang kenapa gelombang pembesaran radiasi yang datang dari Surya menimbulkan bencana berbeda-beda pada daerah yang juga berbeda. Dalam hal ini perlu kita sampaikan ayat ilmiah untuk tenaga dorong :
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
41/53. Akan Kami perlihatkan pada mereka pertanda-pertanda Kami pada planet-planet (ufuq-ufuq) itu dan pada diri mereka hingga teranglah bagi mereka bahwa Alquran itu logis. Apa tidak cukupkah dengan (kebesaran) Tuhanmu itu bahwa DlA penyaksi atas tiap sesuatu.
Istilah apakah yang dipakai Alquran untuk radiasi Surya yang membesar itu ?
Pembesaran radiasi dari Surya oleh Alquran dinamakan SIJJlL Sijjil itulah yang menyebabkan terpecahnya planet-planet seperti dinyatakan pada ayat 21/104. Pecahan planet itu menimbulkan adanya meteorites yang berjatuhan sebagai batu yang kadang-kadang sangat mengrusak. Permukaan Bulan jadi bopeng tersebab meteorites yang berjatuhan itu dan batu-batu itu juga yang dipakai Allah untuk membinasakan kaum durhaka di zaman Luth di negeri Sodom dan Gomorah. Di samping batu-batu yang berjatuhan juga mereka dihantam oleh ledakan petir yang ditimbulkan Sijjil dari Surya, mereka musnah tanpa kesempatan untuk mengelak dan mendebat. Hal itu disebutkan pada ayat 11/82 dan 15/74. Sedangkan ancaman demikian senantiasa tersedia untuk setiap bangsa yang durhaka disebutkan pada ayat 11/83 dan hanya Allah yang dapat menentukan bangsa durhaka yang akan disiksanya di dunia kini dengan bencana itu.
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ
15/74. Lalu Kami jadikan yang tingginya rendah, dan Kami hujani mereka dengan batu-batu (dari planet pecah) oleh radiasi Surya.
Kaum Gajah di zaman sebelum kelahiran Muhammad s.a.w telah dimusnahkan pula dengan Sijjil dari Surya tersebut ditambah dengan batu-batu yang berjatuhan, akibatnya maksud mereka untuk meruntuh Ka’bah di Makkah tak kesampaian. Hal ini dinyatakan pada ayat 105/4. Mereka musnah bagaikan debu kering karena kedurhakaan menentang agama
Dalam jangka berapa tahunkah radiasi Surya itu membesar atas daerah permukaan Bumi ?
Pembesaran radiasi atau sijjil dari Surya sering berlaku atas permukaan Bumi hanya berbeda tentang besar dan kecil tekanannya, dan ini tergantung pada planet mana yang melakukan transit di atas orbit Bumi, umumnya berlaku tujuh kali dalam setahun karena tujuh pula planet yang mungkin melakukan transit tadi. Planet-planet itu yalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptune, Pluto dan Muntaha.
Kini orang telah dapat mengetahui dari penyelidikannya bahwa Jupiter adalah sebesar 318 kali besar Bumi dan Saturnus 95 kali. Kalau salah satu planet itu mengadakan transit di atas orbit Bumi maka berlakulah pembesaran radiasi atas permukaan Bumi dan menimbulkan gempa, ledakan gunung berapi, badai dan topan, gelombang pasang atau gelombang panas dan sebagainya. Utama lagi jika waktu itu salah satu atau keduanya, Bumi dan planet itu, berada dalam titik Perihelium orbitnya yaitu ketika sedang dekat pada Surya, waktu itu Surya sedang sangat giat dalam hubungannya dengan planet itu. Dan lebih istimewa lagi kalau Jupiter bersama Saturnus melakukan double transit di atas orbit Bumi, yaitu kedua planet itu kelihatan dempet terhadap Surya dan Bumi kita sedang berada di tengahnya, maka ketika itu akan terjadilah bencana besar, tetapi hal itu hanya berlaku sekali dalam 1.000 bulan menurut ayat 97/3, yaitu setelah 7 kali orbit Jupiter dan sekali jalan, setelah 3 kali orbit Saturnus keliling Surya, sekira satu kali dalam 83 tahun Qamariah atau 81 tahun Syamsiah.
Dan sebagai contoh orang dapat memperhatikan bahwa atmosfir Bumi terganggu satu kali dalam sebelas tahun, hal ini berlaku di sepanjang zaman. Sebabnya yalah karena satu kali dalam 11 tahun pula Jupiter berada pada titik Perihelium orbitnya, waktu mana aktivitas Surya sangat membesar. Ketika itu Bumi lewat di tengah maka karenanya planet itu mengalami tekanan pembesaran radiasi tepat atau tidaknya tergantung pada posisi Bumi waktu itu.
Pada tahun 1946 dan 1957 Masehi pernah berlaku gangguan gelombang radio di seluruh muka Bumi, dan sebelas tahun kemudian yaitu tahun 1968 radiasi Surya membesar lagi, cuaca amat buruk hingga tanah Makkah mengalami banjir, selaku peristiwa yang dianggap aneh. Dan sebagai bukti lagi perhatikanlah Sunspot (kawah yang kelihatan pada permukaan Surya. Sebenarnya bukan kawah tetapi gejolak Surya yang lidah apinya kelihatan agak redup). Satu Sunspot bergerak keliling Surya selama 11 tahun pula, adakalanya kelihatan lebih nyata dan kadangkala agak kabur, ini adalah karena hubungan Surya dan Jupiter yang saling bertarikan, maka Sunspot itu selamanya menunjukkan tempat di mana Jupiter berada waktu itu dalam orbitnya. Waktu planet itu berada pada titik Periheliumnya jelaslah kelihatan Sunspot itu dan ketika dia berada pada titik Apheliumnya kaburlah kelihatan kawah tersebut.
Bersamaan dengan itu banyak lagi Sunspot kecil yang kelihatan di permukaan Surya sebagai membuktikan saling menariknya Surya itu dengan planet-planet yang mengitarinya. Perhatikan maksud ayat 25/45.
أَلَمْ تَرَ إِلَى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ وَلَوْ شَاء لَجَعَلَهُ سَاكِناً ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلاً
25/45. Apa tidakkah engkau perhatikan betapa Tuhanmu telah memperganda planet-planet yang melakukan lindungan ( zillu )? Dan kalau DIA kehendaki, akan DIA jadikanlah semua itu diam. Kemudian Kami jadikan Surya itu sebagai keterangan ( dalil ) atasnya
Comments
0 Comments