Dapatkah bencana alam yang ditimbulkan oleh pembesaran radiasi Surya diperkecil oleh teknologi manusia ?
Pembesaran radiasi Surya. Hal itu
ditimbulkan oleh berlakunya transit planet di atas orbit Bumi, lalu
timbullah bencana alam berupa topan, petir besar, gelombang pasang atau
gelombang panas. Bencana demikian ditentukan Allah untuk masyarakat
berdosa disebutkan pada ayat 11/83. Sebaliknya ayat 3/190 memberi
pertanda bahwa orang-orang yang menyelidiki penciptaan benda angkasa
dengan astronomi Alquran begitupun tentang geo-fisikanya maka
orang-orang itu akan mendapat faedah di bidang Iman dan Ilmu yang tentu
kemudiannya akan berwujud berupa Amal.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ
3/190. Bahwa pada penciptaan planet-planet dan Bumi serta pertentangan malam dan siang adalah pertanda-pertanda bagi para penyelidik.
فَلَمَّا جَاء أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ
11/82. Maka ketika datang perintah
Kami, Kami jadikanlah yang tingginya rendah, dan Kami hujani negeri itu
dengan batu-batu (pecahan planet yang diakibatkan oleh) radiasi yang
dipancarkan (Surya).
مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِي
11/83. Tersedia pada Tuhanmu, dan tidaklah dia jauh dari orang-orang yang zalim.
Dengan landasan ayat 3/190 ini kita optimis bahwa
bencana alam itu dapat dikurangi tenaganya sekalipun tidak dapat
dihabiskan sama sekali, dan kesanggupan para sarjana tentang itu akan
mendatangkan keyakinan atas kebenaran Alquran dan akhirnya menyadarkan
manusia ramai dari kekeliruan yang selama ini mereka pusakai secara
tradisionil. Sebagai misal dapat kita sugukan di sini cara bagaimana
mengurangi bencana alam yang ditimbulkan pembesaran radiasi Surya, di
samping usaha lain yang kini sedang dipikirkan oleh para sarjana :
A. Bahaya Gempa Bumi.
Kini diketahui daerah jaluran gempa bumi pada garis antara pulau
Tuamoto di Dangerous Island Pacific (kutub selatan sebelum Noah) dan
Makkah di Saudi Arabia (kulub utara sebelum Noah). Jaluran ke barat
melalui Pacific utara mengenai Amerika Barat, kepulauan Jepang,
Indonesia dan Asia Timur. Jaluran ke timur melalui Amerika Tengah dan
Afrika Utara. Karena itu jarang sekali didapati gempa bumi atau letusan
gunung di daerah Eropa Utara dan Auslralia. Semua itu dapat dibuktikan
dengan menyadari bahwa magnet negatif dan positif yang datang dari Surya
masuk di selatan dan utara Bumi kini. Magnet itu masing-masingnya
melalui Tuamoto dan Makkah lebih dulu kemudian meneruskan geraknya dalam
tubuh Bumi di mana keduanya berantukan pada tempat tertentu sebanding
dengan besar kecilnya magnet negatif atau positif dari Surya yang
kebetulan menimpa Bumi, perantukan itu berupakan gempa bumi atau
menimbulkan letusan gunung.
Mengurangi bencana itu hanyalah dengan
menghubungkan langsung Arctic dan Tuamoto, juga Antarctic dan Makkah.
Hubungan itu mungkin saja dengan mempergunakan kawat ukuran tertentu
melalui dasar laut atau melalui udara bebas.
B. Bahaya Topan,
Kini terbukti banyak merusakkan daerah sekitar
Atlantic dan jarang sekali didapati pada daerah lain, dapat dikurangi
dengan cara tersebut pada alnea A ditambah dengan menghubungkan Arctic
dan Antarctic melalui Atlantic sebagai yang menghasilkan tenaga listrik
dikatakan tadi.
Memang banyak macam bencana alam yang pernah
kejadian seperti ledakan besar di Siberia, gelombang panas di India,
gelombang pasang di Bangla Desh atau banjir dibeberapa daerah, semuanya
ditimbulkan oleh pembesaran radiasi Surya. Perbedaan bencana yang
ditimbulkan itu disebabkan perbedaan besar magnet negatif dan positif
yang menimpa Bumi. Inipun disebabkan oleh lenggang zigzag Bumi dalam
orbitnya keliling Surya hingga sewaktu berlaku transit planet maka
adakalanya magnet negatif Surya membesar atas Bumi dan adakalanya magnet
positifnya. Hal ini membutuhkan penganalisaan yang panjang-luas, dan
kita hanya menyampaikan bagaimana cara atau kemungkinan usaha untuk
mengurangi bencana Alam.
Jika orang dapat menerima teori kita yang
didasarkan atas Alquran mengenai geo-fisika pada mana Makkah adalah
dulunya Kutub utara dan Tuamoto adalah kutub selatan dulunya sebelum
Noah, akan jelaslah kenapa kutub utara kini dipenuhi lautan mestinya
daratan, begitu sebaliknya kutub selatan Bumi, akan sadarlah orang
kenapa terdapat Segi Tiga Maut di Atlantic pada tiga pulau yang bernama
Portorico, Bahama dan Bermuda, Yang memakan korban ratusan kapal laut
dan kapal terbang secara kebetulan tanpa bekas. Akan
sadarlah orang bahwa untuk mencari kapal yang hllang itu bukan ke dasar
laut tetapi ke Antarctic ke mana kapal-kapal itu diseret oleh gelombang
magnet yang datang dari Surya hingga kompas dan radio yang mereka pakai
tak berguna, akhirnya mereka terdampar di benua Antarctic dengan
benturan maut.
Jika orang dapat menerima teori kita yang
didasarkan atas Alquran mengenai orbit zigzag Setiap planet, bukan
berstatus miring, dan karenanya terjadi pergantian musim, akan sadarlah
orang kenapa gelombang pembesaran radiasi yang datang dari Surya
menimbulkan bencana berbeda-beda pada daerah yang juga berbeda. Dalam
hal ini perlu kita sampaikan ayat ilmiah untuk tenaga dorong :
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
41/53. Akan Kami perlihatkan pada
mereka pertanda-pertanda Kami pada planet-planet (ufuq-ufuq) itu dan
pada diri mereka hingga teranglah bagi mereka bahwa Alquran itu logis.
Apa tidak cukupkah dengan (kebesaran) Tuhanmu itu bahwa DlA penyaksi
atas tiap sesuatu.
Istilah apakah yang dipakai Alquran untuk radiasi Surya yang membesar itu ?
Pembesaran radiasi dari Surya oleh
Alquran dinamakan SIJJlL Sijjil itulah yang menyebabkan terpecahnya
planet-planet seperti dinyatakan pada ayat 21/104. Pecahan planet itu
menimbulkan adanya meteorites yang berjatuhan sebagai batu yang
kadang-kadang sangat mengrusak. Permukaan Bulan jadi bopeng tersebab
meteorites yang berjatuhan itu dan batu-batu itu juga yang dipakai Allah
untuk membinasakan kaum durhaka di zaman Luth di negeri Sodom dan
Gomorah. Di samping batu-batu yang berjatuhan juga mereka dihantam oleh
ledakan petir yang ditimbulkan Sijjil dari Surya, mereka musnah tanpa
kesempatan untuk mengelak dan mendebat. Hal itu disebutkan pada ayat
11/82 dan 15/74. Sedangkan ancaman demikian senantiasa tersedia untuk
setiap bangsa yang durhaka disebutkan pada ayat 11/83 dan hanya Allah
yang dapat menentukan bangsa durhaka yang akan disiksanya di dunia kini
dengan bencana itu.
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ
15/74. Lalu Kami jadikan yang tingginya rendah, dan Kami hujani mereka dengan batu-batu (dari planet pecah) oleh radiasi Surya.
Kaum Gajah di zaman sebelum kelahiran Muhammad
s.a.w telah dimusnahkan pula dengan Sijjil dari Surya tersebut ditambah
dengan batu-batu yang berjatuhan, akibatnya maksud mereka
untuk meruntuh Ka’bah di Makkah tak kesampaian. Hal ini dinyatakan pada
ayat 105/4. Mereka musnah bagaikan debu kering karena kedurhakaan
menentang agama
Dalam jangka berapa tahunkah radiasi Surya itu membesar atas daerah permukaan Bumi ?
Pembesaran radiasi atau sijjil dari Surya sering
berlaku atas permukaan Bumi hanya berbeda tentang besar dan kecil
tekanannya, dan ini tergantung pada planet mana yang melakukan transit
di atas orbit Bumi, umumnya berlaku tujuh kali dalam setahun karena
tujuh pula planet yang mungkin melakukan transit tadi. Planet-planet itu
yalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptune, Pluto dan Muntaha.
Kini orang telah dapat mengetahui dari
penyelidikannya bahwa Jupiter adalah sebesar 318 kali besar Bumi dan
Saturnus 95 kali. Kalau salah satu planet itu mengadakan transit di atas
orbit Bumi maka berlakulah pembesaran radiasi atas permukaan Bumi dan
menimbulkan gempa, ledakan gunung berapi, badai dan topan, gelombang
pasang atau gelombang panas dan sebagainya. Utama lagi jika waktu itu
salah satu atau keduanya, Bumi dan planet itu, berada dalam titik
Perihelium orbitnya yaitu ketika sedang dekat pada Surya, waktu itu
Surya sedang sangat giat dalam hubungannya dengan planet itu. Dan lebih
istimewa lagi kalau Jupiter bersama Saturnus melakukan double transit di
atas orbit Bumi, yaitu kedua planet itu kelihatan dempet terhadap Surya
dan Bumi kita sedang berada di tengahnya, maka ketika itu akan
terjadilah bencana besar, tetapi hal itu hanya berlaku sekali dalam
1.000 bulan menurut ayat 97/3, yaitu setelah 7 kali orbit Jupiter dan
sekali jalan, setelah 3 kali orbit Saturnus keliling Surya, sekira satu
kali dalam 83 tahun Qamariah atau 81 tahun Syamsiah.
Dan sebagai contoh orang dapat memperhatikan bahwa
atmosfir Bumi terganggu satu kali dalam sebelas tahun, hal ini berlaku
di sepanjang zaman. Sebabnya yalah karena satu kali dalam 11 tahun pula
Jupiter berada pada titik Perihelium orbitnya, waktu mana aktivitas
Surya sangat membesar. Ketika itu Bumi lewat di tengah maka karenanya
planet itu mengalami tekanan pembesaran radiasi tepat atau tidaknya
tergantung pada posisi Bumi waktu itu.
Pada tahun 1946 dan 1957 Masehi pernah berlaku
gangguan gelombang radio di seluruh muka Bumi, dan sebelas tahun
kemudian yaitu tahun 1968 radiasi Surya membesar lagi, cuaca amat buruk
hingga tanah Makkah mengalami banjir, selaku peristiwa yang dianggap
aneh. Dan sebagai bukti lagi perhatikanlah Sunspot (kawah yang kelihatan
pada permukaan Surya. Sebenarnya bukan kawah tetapi gejolak Surya yang
lidah apinya kelihatan agak redup). Satu Sunspot bergerak keliling Surya
selama 11 tahun pula, adakalanya kelihatan lebih nyata dan kadangkala
agak kabur, ini adalah karena hubungan Surya dan Jupiter yang saling
bertarikan, maka Sunspot itu selamanya menunjukkan tempat di mana
Jupiter berada waktu itu dalam orbitnya. Waktu planet itu berada pada
titik Periheliumnya jelaslah kelihatan Sunspot itu dan ketika dia berada
pada titik Apheliumnya kaburlah kelihatan kawah tersebut.
Bersamaan dengan itu banyak lagi Sunspot kecil yang
kelihatan di permukaan Surya sebagai membuktikan saling menariknya
Surya itu dengan planet-planet yang mengitarinya. Perhatikan maksud ayat
25/45.
أَلَمْ تَرَ إِلَى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ وَلَوْ شَاء لَجَعَلَهُ سَاكِناً ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلاً
25/45. Apa tidakkah engkau
perhatikan betapa Tuhanmu telah memperganda planet-planet yang melakukan
lindungan ( zillu )? Dan kalau DIA kehendaki, akan DIA jadikanlah semua
itu diam. Kemudian Kami jadikan Surya itu sebagai keterangan ( dalil )
atasnya