| Mera Naam Joker: Khasiat Dan Bahaya kerokan

Selasa, 17 Juli 2012

Khasiat Dan Bahaya kerokan

alt
Bagi masyarakat Indonesia pasti sudah mengerti betul istilah “Kerokan” yang sering dilakukan saat sedang masuk angin. Kerokan itu sendiri sudah dikenal di Indonesia sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Pengobatan tradisional Jawa ini menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu giok, gundu, potongan jahe, potongan bawang, atau benda tumpul lainnya yang digunakan untuk menggosok bagian punggung. Selain benda tumpul tadi, pengobatan kerokan ini juga menggunakan cairan licin seperti minyak telon, minyak olive, minyak kelapa, atau lotion. Cairan licin ini digunakan agar tidak terjadi iritasi atau lecet pada kulit yang dikerok.



Cara untuk mengatasi gejala masuk angin ini ‘Kerokan’ tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga banyak disukai oleh orang-orang di negara-negara asia lainnya, seperti di Vietnam menyebut kerokan sebagai cao giodi, sedangkan di Kamboja menyebutnya goh kyol, bahkan di China yang terkenal dengan akupunturnya menyebut kerokan dengan gua sua, cuma bedanya orang China memakai batu giok sebagai alat pengerok, bukan kepingan uang logam seperti yang umumnya dipakai di Indonesia.

Kerokan pun dinilai ampun untuk mengusir angin yang masuk ke dalam tubuh. Angin yang masuk ke badan biasanya akan membuat badan terasa pegal dan nyeri dan akan terjadi bersin. Oleh karena khasiatnya yang cukup manjur itu, metode pengobatan ini sangat terkenal hingga keluar wilayah Jawa bahkan keluar negeri. Kerokan ini pun dipercaya sebagai bukti nyata dalam perwujutan ilmu Einstein (E=MC2) yang menerangkan bahwa energi muncul karena pergesekan dua benda. Jika permukaan tubuh kita digosok-gosokan dengan tangan atau benda tumpul dengan cepat, maka suhu panas dalan tubuh akan meningkat. Karena meningkatnya panas dalam tubuh, maka akan terjadilah perlebaran pembuluh darah sehingga oksigenasi menjadi lebih baik karena peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit ditubuhpun mereda.

Saat kita mengerok punggung kita, akan terjadi “Inflamasi”. Inflamasi bertujuan untuk menetralisir penyebab sakit dan menghilangkan jaringan yang telah mati sehingga proses penyembuhan menjadi lebih cepat. Inflamasi memiliki ciri seperti kemerahan pada kulit yang dikerok yang menandakan karena adanya jaringan yang meradang yang mengandung banyak darah akibat pembuluh kapiler yang tadinya kosong karena menyempit telah melebar dan diisi oleh darah. Itulah mengapa saat punggung kita dikerok akan timbul warna kemerahan atau merah kebiruan pada kulit.

Walaupun kerokan termasuk ampuh dalam mengusir gejala masuk angin, namun terdapat bahaya yang tidak kita sadari yang bisa membuat badan menjadi lebih sakit. Bahaya ini memang tidak langsung berdampak pada tubuh kita melainkan akan kita rasakan dikemudian hari. Bahaya yang bisa di akibatkan oleh pengobatan “Kerokan” adalah sebagai berikut :

1. Mengakibatkan Kontraksi Dini

alt

Seperti yang kita tahu bahwa saat dikerok atau dikerik, maka akan terjadi Infamasi. Nah yang menjadi masalah adalah reaksi penolakan terhadap Inflamasi tubuh. Saat terjadi Inflamasi, maka mediator anti Inflamasi akan mengeluarkan suatu zat yang disebut “Cytokines” yang merupakan sel yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Zat ini akan memicu pelepasan Prostaglandin yang bisa menyebabkan kontraksi pada rahim. Oleh sebab itu, bagi ibu-ibu yang sedang hamil sangat dilarang penyembuhan dengan cara dikerok karena bisa mengakibatkan timbulnya kontraksi dini akibat munculnya zat Prostaglandin.

2. Masuknya Bakteri dan Virus



Saat kita mengerok atau mengerik tubuh kita, pori-pori kulit akan terbuka lebar oleh karena efek gesekan kulit dengan benda tumpul maupun karena panas tubuh yang meningkat. Saat pori-pori kita membesar maka akan memudahkan angin masuk kembali ketubuh dengan membawa bakteri dan virus dari udah kedalam tubuh. Memang efeknya tidak akan langsung terasa oleh tubuh kita tapi akan muncul efek dikemudian hari. Sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok dan pasti akan melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin. Nah semakin sering kita dikerok dan semakin sering pula pori-pori kita melebar, maka akan semakin banyak juga virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh kita.

Anda sih boleh memilih ingin melakukan pengobatan kerokan atau dengan pengobatan lain. Kerokan memang terbilang sangat murah, bahkan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Akan tetapi kita juga perlu mempertimbangkan resiko terburuk untuk kesehatan kita. Jangan sampai karena biayanya murah, Anda jadi ketagihan dan tidak memikirkan efek sampingnya.Artikel ini akan membahas teknik kerokan atau kerikan untuk pemula. Saat tubuh anda terasa demam, kepala pusing, badan lunglai, kadang disertai gejala flu, mungkin anda sedang terkena penyakit lokal yang disebut Masuk Angin. Jika anda manusia modern, maka usaha pertama adalah dengan mencari obat-obatan ke apotik atau toko obat. Tapi ketika obat-obatan sudah tidak mampu lagi mengobati sakit anda, cobalah pengobatan alternatif yang sudah dipercaya selama berabad-abad oleh nenek moyang kita, kerokan atau kerikan (selanjutnya akan disebut kerokan). Jika anda sudah pernah melihat sendiri, kerokan adalah hal yang sangat mudah dilakukan, akan tetapi jika anda belum, artikel berikut diharapkan akan membantu anda.
*Alat dan Bahan:*
Untuk memulai kerokan, alat yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
1. Zat penghangat, bisa berupa balsem gosok, remason atau minyak kayu putih. Alternatif lain adalah menggunakan minyak tanah (serius, jaman dulu pakai ini), tapi ngantri untuk mendapatkannya hanya akan menambah pasien. Untuk anak kecil (balita) sebaiknya gunakan bawang merah.
2. Koin untuk pengerok. Sebaiknya gunakan uang Rp 100 lama, 100 kuningan (yang katanya ada campuran emas), atau 500 kuningan. Hindari menggunakan koin yang berbahan alumunium (koin mata uang baru), karena memiliki sisi yang tajam. Penggunaan koin mata uang asing tidak disarankan, karena carinya susah (*hayyyah*). Kecuali jika anda tinggal di luar negeri.
3. Tissue, atau lap untuk membersihkan koin saat kerokan.
4. Tempat yang bersih, lapang, dan nyaman untuk berbaring.
5. Sarana hiburan: televisi, radio, atau i-pod. Jika tidak ada, majalah atau koran juga bisa.
*Algoritma kerokan:*
*A. Persiapan Kerokan*
1. Usahakan tubuh korban pasien dalam keadaan bersih. Kalau masih bisa berdiri, usahakan mandi terlebih dahulu.
2. Pasien ditidurkan telungkup, usahakan dalam posisi senyaman mungkin.
3. Aktifkan sarana hiburan, hal ini akan sangat membantu mengurangi kebosanan saat mengerok/dikerok. HP tidak perlu dimatikan.
4. Diagram koin saat melakukan kerokan adalah sebagai berikut :
*W = V x Ø*
Ket:
W : gaya tekan tangan
V : kecepatan gerak
Ø : sudut koin
*B. Proses Kerokan*
1. Untuk mempersiapkan tubuh, agar tidak kaget saat dikerok, usapkan minyak gosok ke punggung terlebih dahulu.
2. Mulailah mengerok dari punggung kanan, diawali dari 4-5 cm sebelah kanan tulang belakang ke arah luar. Arah pengerokan mengikuti tulang rusuk, menghasilkan garis melengkung.
3. Koin agak ditekan, jangan terlalu kuat dan jangan terlalu lemah, yang sedang-sedang saja. Lakukan berulang-ulang dengan arah yang sama. Jika dalam 10-15 kali kerok warna berubah menjadi merah, berarti pasien benar-benar sedang sakit. Sedangkan jika tidak, sebaiknya hentikan saja, karena hanya akan menyiksa pasien (lecet-lecet) .
4. Lanjutkan dengan bagian kiri yang sejajar dengan kerokan yang dilakukan di nomer 3. Keterangan: saat kerokan ini, kadang-kadang daki terkumpul di ujung koin. Gunakan tisu atau handuk untuk membersihkannya.
5. Ulangi langkah 3 dan 4, sekitar 2-3 cm dibawah kerokan sebelumnya. Usahakan tetap pada daerah diantara tulang rusuk. Begitu seterusnya sampai ke bawah.
*C. Setelah Kerokan*
1. Usapkan lagi minyak gosok ke punggung, gunakan handuk untuk membersihkan sekaligus memijat punggung.
2. Minumlah minuman yang hangat, atau kalau bisa makan bubur kacang ijo dan STMJ.
3. Gunakan baju yang hangat dan nyaman. Jika anda belum bisa membuat bubur kacang ijo.
4. Rendam kaki dengan air hangat.
5. Tidur
*Tips:*
1. Jangan terlalu sering kerokan, karena dapat menimbulkan kecanduan (kerokan addiction syndrom).
2. Hindari menggunakan pakaian dengan punggung terbuka setelah kerokan. Karena orang-orang akan Watch Your Back!
3. Jika anda punya modal, bukalah usaha “SPA dan KEROK”, sepertinya akan diminati oleh wanita modern yang suka pakai baju minim.
4. Jika sakit berlanjut, hubungi dokter. Jangan saya!
*dari berbagai sumber*
Comments
0 Comments