| Mera Naam Joker: Fakta Tersembunyi Tentang Hari Kartini

Rabu, 28 Desember 2011

Fakta Tersembunyi Tentang Hari Kartini



Semua pasti tau siapa gambar di atas. yup itu (katanya sih) foto RA Kartini, maklum ga pernah ketemu langsung jadi saya katakan katanya. dan kenapa saya dengan yakinnya menggunakan katanya dan tidak seakan-akan menerima begitu saja? mari kita simak tulisan selanjutnya...

21 April dikenal sebagai hari Kartini, dimana masyarakat Indonesia menganggap beliau merupakan seorang perempuan yang patut dihargai jasanya dan beliau dijadikan sebagai pahlawan nasional. tapi memangnya apa yang sudah beliau lakukan?

kita lihat ke belakang. dari berbagai sumber di internet semua seragam mengatakan bahwa Raden Ajeng Kartini katanya lahir tanggal 21 April 1879 dan meninggal tanggal 17 September 1904

coba sekarang kita lihat Cut Nyak Dhien yang lahir lebih dahulu dari kartini yakni tahun 1848. kenapa bukan hari cut nyak dien?

kalo kita lihat lagi, apa sih yang dilakukan Kartini?
dikisahkan Kartini katanya seorang perempuan yang surat-suratan dengan temannya di belanda, lalu buah pemikirannya dibukukan lalu diterbitkan.

bandingkan dengan cut nyak dhien yang secara nyata terlihat ikut dalam berperang bakan menjadi 'woman of the match'.

pertanyaannya, apakah sura-menyurat yg dilakukan kartini secara nyata terbukti seperti perang yg dilakukan cut nyak dhien?

dari sumber manapun dikatakan bahwa setelah kartini meninggal, seorang belanda bernama Abendanon lantas menemukan berkas surat-surat yang dikirimkan. saya tidak akan membahas panjang lebar tentang kontroversi ini karena sebenarnya sudah dibahas di thread lain. coba search saja 'kartini' di kaskus nanti akan muncul. di wikipedia pun ada. tidak seru kalo membahas hal yang sudah ada. saya di sini akan membahas hal lain yg blm ada di kaskus dan akan mencengangkan kita semua(mungkin)

pokoknya pada intinya surat-surat itu diragukan isinya karena tidak pernah ada yg melihat secara asli tulisan kartini.

saya hanya ingin menambahkan. bahkan yang lebih jelasnya lagi, secara frontal saya mendengar seorang ahli ilmu sosial dari Universitas Indonesia mengatakan "Kenapa seorang wanita putus asa, curhat-curhatan lantas curhatannya dibukukan?" kenapa dikatakan putus asa? coba bayangkan kita kalo surat-menyurat ttg suatu masalah, atau bisa disebut curhat, bukankah nampak seperti ada masalah namun tidak bisa fight dalam menanganinya namun hanya sekedar mencurahkan kegalauan kita kedalam kertas. apakah pantas disebut pahlawan? bukankah seharusnya bisa dikatakan pahlawan kalau muncul dan memberantas masalah secara riil? kalau begitu pak SBY curhat-curhatan saja dengan siapa saja lalu nanti dibukukan, jadilah pak SBY pahlawan nasional namun masalah2 di indonesia tidak terselesaikan karena haanya dicurahkan ke dalam kertas.

sekarang kita bahas hal lain lagi. kalau kalian search kata 'kartini' di kaskus juga akan muncul thread tentang keberadaan jalan kartini di belanda.

nah apa kalian tidak curiga?

sekarang kita balik jauh ke belakang lagi. 350 tahun lamanya (kira-kira) indonesia dijajah belanda. lantas sekarang pertanyaannya. Apakah dengan waktu 350 tahun menjajah lantas efek penjajahan akan musnah begitu saja saat indonesia merdeka?

seorang pakar ilmu sosial (lupa siapa, dan kalo ga salah dari Universitas Indonesia) mengatakan ada suatu hal yang aneh dari kejadian ini.
dengan menjajah Indonesia lalu apakah seorang yang menjajah akan dengan bangga mengungumkan kepada publik betapa hebatnya musuhnya? terbukti Abendanon dari berbagai sumber dikatakan mempublish buku tulisa-tulisan kartini pada tahun 1911, masih dalam masa jajahan belanda. apakah tidak aneh?

setelah ditelusuri lagi, ternyata ada hal aneh lain yang ditemukan yg masih erat kaitannya dengan hari kartini, yaitu Budi Utomo atau yg diperingati sebagai hari kebangkitan nasional.
awalnya kita semua tidak mungkin curiga karena memang budi utomo adalah salah satu pelopor. Namun ternyata setelah dikaji ulang ternyata berdirinya Budi Utomo didalangi oleh Belanda juga. bahasa pengantarnya pun memakai bahasa belanda. apakah pantas dijadikan hari kebangkitan nasional?

dari semua paparan di atas ada fakta yg mengejutkan, bahwa ternyata yang namanya hari Kartini dan hari kebangkitan nasional semua adalah gembar gembor dari Belanda!

jika dilihat lagi dari lamanya penjajahan, tidak mungkin selama 350 tahun belanda tidak meninggalkan hal buruk kepada kita. dan ternyata terbukti dari adanya hari Kartini dan hari Kebangkitan nasional. kenapa dikatakn ini adalah bekas buruk?

secara mata masyarakat hari kartini dipandang baik karena meninggikan derajat wanita, dan hari kebangkitan nasional sebagai kebangkitan bangsa kita. sudah hanya itu saja. lalu dengan ada nya perayaan seakan menjadi heboh dan menjadi tenggelam terhadap perayaan itu. nah itu maslaahnya. Belanda dinilai ingin menyembunyikan fakta lain (sejarah). nah cara untuk menutup-nutupi sejarah itu dengan dihebohkannya indonesia dengan hari kartini dan hari kebangkitan nasional.

tapi apakah penutupan fakta/sejarah sebegitu penting?

sekarang saya tanya kalian, kalian tau nama kalian kan? tau darimana? trs tau arti nama itu?

itu semua identitas dan kita semua tau kalo kita liat ke belakang, dari akte kelahiran dll. nah dengan melihar kebelakang berarti melihat ke sejarah hidup kita. dengan kata lain untuk mengetahui identitas kita, kita harus melihat sejarah.

dengan kata lain, belanda di sini mencoba untuk menutupi sejarah kita sehingga kita masyarakat indonesia kehilangan identitas sehingga kehilangan arah. dan usaha itu bisa kita lihat berhasil. coba mau dibawa kemana arah dari negara kita oleh negara? semua punya ego masing-masing yang berbeda, semua itu karena kita semua tidak tau identitas kita, kesamaan kita semua sebagai masyarakat Indonesia. Identitas bersama.

kalau kalian tau, hampir seluruh arsip sejarah/sumber sejarah indonesia itu dari belanda. kenapa? karena belanda sejak dulu sudah paham arti penting dari sejarah sehingga perjalanan waktu belanda datang di indonesia didokumentasi lengkap sehingga memiliki data, berbeda dengan indonesia, yang malah sekarang banyak masalah dengan anggaran dana perawatan museum, perawatan gedung-gedung arsip, dll...

seakan-akan kita sangat tidak peduli lagi dengan sejarah kita. sama juga halnya seperti pelajaran sejarah di sekolah, hanya dipandang sebelah mata. dan kalau kalian lihat di internet banyak sekali kontroversi tentang sejarah, itu semua tidak lain karena kita kurang peduli dengan sejarah, kita hanya meng-Amin-kan sejarah yang sudah ada tanpa mempertanyakan kebenaran, padahal dengan arsip sejarah indonesia ada di belanda akan sangat mencurigakan, jangan-jangan yg diceritakan tidak sesuai, mengingat mereka adalah penjajah kita dulu dan tidak mungkin seorang penjajah akan menurunkan derajat mereka sebagai penjajah

jujur saya akui saya saat sekolah tidak suka dengan pelajaran sejarah. skrg saya kuliah dan dapat pemahaman ini lalu saya merasa sangat menyesal.

pesan saya hanya satu, pelajari sejarah. pelajari bukan hanya sekedar tahu, tapi paham. dan dikaji. kalau semua masyarakat tau betapa pentingnya sejarah sebagai sumber identitas bangsa, insya Allah yang namanya konflik bisa tidak ada, program kerja pemerintahan lebih terarah.

semoga saja ke depannya lebih baik. AMin
Comments
0 Comments