| Mera Naam Joker: Kontroversi Film 2012: Antara Fakta dan Mitos (Tamat)

Sabtu, 01 Januari 2011

Kontroversi Film 2012: Antara Fakta dan Mitos (Tamat)



Salah satu sebab bencana besar yang terjadi menimpa Bumi, seperti yang diperlihatkan oleh film 2012 dan juga film Knowing adalah meningkatnya aktivitas debu matahari di tahun tersebut. Hal ini sesuai dengan ramalan bangsa Maya yang ribuan tahun silam telah menyatakan jika mendekati tahun 2012, aktivitas debu matahari akan meningkat dan medan panasnya akan berimbas pada pemanasan iklim planet-planet di dekatnya termasuk Bumi. Apakah badai matahari ini benar?

Ternyata, peningkatan badai matahari atau ada yang menyebutnya sebagai Tsunami Matahari adalah benar adanya. Banyak lembaga penelitian independen maupun yang dikelola pemerintah telah mengkonfirmasi hal ini.

LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) menyatakan jika pihaknya telah memantau fenomena 2011-2012 terkait peningkatan aktivitas badai matahari sejak tahun 1975, sedangkan dunia internasional telah melakukan hal itu sejak 1960-an. Prediksi peningkatan badai matahari yang berpuncak pada tahun 2011-2012 tersebut didasarkan pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju.

Badai matahari akan terjadi jika timbul flare dan Corona Mass Ejection (CME). Flare merupakan ledakan besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya sebanding dengan 66.000.000 kali ledakan bom atom Hiroshima yang merenggut nyawa 80.000 manusia seketika itu juga dan meracuni semua mahluk di lingkaran perimeternya selama puluhan tahun. CME sendiri akan melontarkan jutaan hingga miliaran partikel-partikel kecil yang tentu saja mengandung hawa sangat panas dengan kecepatan sekira 400 kilometer perdetik.

Badai matahari akan langsung mempengaruhi magnet dan atmosfir Bumi, yang selanjutnya akan menimbulkan dampak atau ganguan sangat serius di dalam sistem kelistrikan Bumi, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), dan sangat mungkin membahayakan kesehatan manusia, antara lain alat-alat kedokteran akan tergangu semisal alat pacu jantung.

Menurut perhitungan para ahli, miliaran partikel matahari itu akan tiba di lapisan ionosfer Bumi dalam waktu hanya empat hari. Mengantisipasi hal itu, LAPAN tengah membangun Pusat Sistem Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN Bandung, Jawa Barat. Objek yang dipantau antara lain lapisan Ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio.
Dampak sangat serius badai matahari terhadap sinyal, satelit, dan semua alat elektronik yang mengandalkan udara sebagai penghantarnya, mengingatkan kita semua akan salah satu petunjuk Rasul Saw jika di hari akhir nanti semua peralatan elektronik akan lumpuh total dan manusia akan berperang kembali menggunakan pedang, panah, dan tombak. Apakah ini yang dimaksudkan Beliau Saw? Wallahu’alam bishawab.

Benua Afrika Selamat?

Di bagian akhir film 2012, dikatakan jika Benua Afrika terangkat dan selamat dari bencana tsunami raksasa. Afrika menjadi tempat perlindungan umat manusia dari bencana tersebut dan menjadi wilayah untuk memulai hidup dan peradaban yang sama sekali baru. Benarkah itu?
Apa yang dikatakan film 2012 tentang Benua Afrika memang diyakini sejumlah kelompok survivalis dunia. Mereka sejak bertahun-tahun lalu telah melakukan perpindahan, dari Eropa, Asia, Amerika, untuk memulai hidup baru di Afrika. Seperti halnya Robert Bast—pendukung hari kiamat berkewarganegaraan Australia pengelola situs Web Dire Gnosis yang didedikasikan untuk mengumumkan bencana 2012 mendatang—yang telah pindah ke Afrika (Lawrence E. Joseph; 2007).

Ironisnya, penelitian ilmiah tentang Afrika berkata sebaliknya. Pada 14 September 2005, hanya sehari setelah terjadi letupan kelas X kesepuluh pada matahari yang membubung dari matahari ke tata surya, terjadi gempa bumi hebat di Boina, wilayah terpencil di Ethiopia, yang kira-kira 430 kilometer di timur laut ibukota Addis Ababa. Gempa ini menimbulkan rekahan pada tanah sepanjang 60 kilometer. Semula kecil, namun kian lama rekahan ini kian lebar hingga tiga pekan berikutnya menjadi empat meter, dan terus melebar hingga sekarang. Para peneliti dari Ethiopia, Inggris, Perancis, Italia, dan Amerika Serikat yakin jika rekahan ini merupakan awal mula bagi proses pemecahan beua Afrika menjadi dua bagian atau lebih.

“Kami yakin tengah menyaksikan kelahiran cekungan laut baru,” ujar Dereje Ayalew, peneliti dari Universitas Addis Ababa. Ayalew memimpin satu tim peneliti multinasional yang beranggotakan delapan belas yang mengawasi Boina.

Lawrence E. Joseph menulis di dalam Apocalypse 2012, “(Jika Anda ingin mengetahui bencana besar ini), amati saja rekahan Boina baik-baik, hanya itu yang perlu saya katakan.”

Entah kebetulan atau tidak, bencana besar seperti yang dikisahkan dalam film 2012 juga berawal dari gempa bumi yang menyebabkan rekahan bumi yang tiba-tiba muncul dan memanjang dan terus membesar hingga mampu menenggelamkan kota. Bisa jadi, Roland Emerich, sang sutradara film tersebut terinspirasi oleh fenomena alam yang sangat tidak biasa yang terjadi di Ethiopia tersebut.

Umat Islam Akan Selamat Dari Kiamat

Siapa pun tidak akan menyangsikan jika hari kiamat itu akan terjadi dan kejadiannya akan amat sangat dahsyat dan mengerikan. Allah Swt sendiri di dalam kitab suci al-Qur’an telah memberikan gambaran kepada umat manusia tentang kedahsyatan hari kiamat tersebut di mana bumi digulung bagaikan permaidani, gunung-gunung beterbangan bagaikan kapas yang ditiup angin, dan sebagainya. Namun segala kengerian dan kedahsyatan tentang hari kiamat tersebut sama sekali tidak akan mengenai umat Islam seluruh dunia. Seluruh manusia yang masih bersyahadat di dalam hatinya, tidak akan mengalami kejadian mengerikan tersebut. Umur umat Islam akan habis sebelum terjadinya hari yang menakutkan tersebut.

Dalam proses tahapan hari akhir, Alah Swt dan Rasul Saw telah memberikan petunjuk bagi kaum Muslimin jika hari akhir itu akan terjadi sederetan peristiwa besar, seperti kemunculan Dajjal, Imam Mahdi dan turunnya kembali Nabi Isa a.s., terbunuhnya Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, masa-masa aman, terbitnya matahari dari Barat dimana hari itu menjadi pembatas iman dan kufur, keluarnya binatang dari perut bumi yang dapat bicara, keluarnya asap, dan berhembusnya angin yang lembut dari Yaman (ada jga yang menyatakan dari Syam) yang mengakhiri umur umat Islam sedunia.

“Tiba-tiba Allah mengirimkan angin yang baik, lantas menerpa ketiak mereka (orang Muslim dan Mukmin), kemudian mengambil ruh tiap-tiap orang Muslim dan Mukmin, dan tingallah manusia-manusia jahat yang keadaannya kacau-balau seperti himar. Maka pada zaman itulah kiamat akan terjadi” (HR. Muslim, Bab Dzikru Dajjal 18:70).
Setelah seluruh kaum Muslimin meninggal semua diakibatkan bertiupnya angin lembut tersebut, maka barulah terjadi kiamat yang sangat dahsyat dan menakutkan. Semua manusia yang kufur dan musyrik akan mengalami hari yang mengerikan tersebut.

Semua orang Islam akan meninggal di hari akhir dengan penuh kelembutan, sangat beda dengan orang-orang kufar yang akan mengalami hari yang sangat menakutkan sebelum meninggal dunia. Sebab itu, satu-satunya ibrah yang bisa diambil dari film-film tentang hari akhir adalah hendaknya kita semua kembali ke jalan yang benar, yang diridhoi Allah Swt. Hanya Alah Swt Yang Maha Tahu Segala Sesuatunya di alam semesta ini.

Source: www.eramuslim.com
Comments
0 Comments