| Mera Naam Joker: Siapa Bilang Yesus Hidup Membunjang?

Selasa, 13 November 2012

Siapa Bilang Yesus Hidup Membunjang?



papirus-kuno-yesus-menikah
Papirus Kuno Nyatakan Yesus Menikah
Oleh: Hj. Irena Handono
Tak akan ada umat Kristen yang mau mempercayai bahwa Yesus mempunyai istri dan keturunan. Karena, mana mungkin Tuhan menikah dan mempunyai anak? Bahkan kita umat Islampun, akan tercengang tidak percaya bahwa dalam sejarah hidupnya Yesus pernah kawin dan mempunyai keturunan, karena selama ini kita juga dijejali oleh cerita kaum Kristen bahwa Yesus adalah Tuhan, maka mustahil seorang Tuhan menikah bahkan mempunyai anak.
 Kita umat Islam meyakini Yesus (Isa as) adalah seorang manusia, seorang nabi sebagaimana nabi-nabi yang telah berlalu sebelumnya. Sehingga tidak mustahil bahwa Yesus menikah dan mempunyai keturunan. Namun sosok Yesus sebagai manusia yang terlibat dalam sejarah telah dikaburkan sedemikian rupa, sehingga sejarah asli Yesus benar-benar gelap bagi sebagian besar umat manusia. Yang tinggal adalah Yesus yang dibungkus dengan pakaian ketuhanan sehingga bagi orang-orang yang tidak mampu menggunakan akal sehatnya, menganggap Yesus benar-benar sebagai Tuhan.
hj.irena-handonoTapi bagi sebagian manusia yang mau menggunakan akalnya, ketuhanan Yesus menjadi sumber pertanyaan akal yang tidak pernah berhenti. Mereka-mereka inilah yang sedikit demi sedikit, menguak misteri sejarah hidup Yesus.
Salah satunya, adalah seorang teolog, pakar Perjanjian Baru dan Gulungan Laut Mati, Prof. DR. Barbara Tiering, dari Univ. of Sidney Australia. Setelah melakukan penelitian terhadap gulungan-gulungan Laut Mati (The Dead Sea Scrolls), selama 20 tahun, sampai kepada kesimpulan bahwa Yesus, beristri, bahkan lebih dari satu, alias poligami.
Menurut sang Profesor, dalam sejarah kehidupan Yesus, Yesus pernah kawin bahkan dua kali. Dan upacara perkawinan Yesus, dapat ditelusuri dalam Perjanjian Baru sendiri, yaitu dalam Injil Markus-14:3, Yohanes-12:3 dan Lukas-7:37 dan seterusnya.
Markus-14:3.
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
Yohanes-12: 3
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, berabad-abad dibantah oleh gereja. Bahkan Maria Magdalena, difitnah sebagai seorang perempuan pendosa. Lihatlah Injil Lukas-7:37.
Tapi lanjutkan dengan membaca ayat-38 dari Injil yang sama:
Lukas-7:38
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Seorang perempuan yang mencurahkan minyak wangi ke kepala, ke kaki, dan menciumi lelaki tersebut, menurut Profesor Thiering, adalah upacara perkawinan bangsawan Yahudi. Dalam masyarakat Yahudi, tidak akan pernah ada seorang perempuan pun, yang ujug-ujug datang mencium seorang lelaki yang bukan muhrimnya karena perbuatan itu hukumannya adalah hukuman mati.
Yang perlu dipertegas lagi, Yesus adalah orang Yahudi yang meneruskan ajaran Nabi Musa as. Berdasarkan tradisi Yahudi, seseorang justru hanya akan diakui sebagai Rabi dan guru apabila seseorang itu menikah. Diperkuat dengan kenyataan bahwa orang Yahudi berpegang teguh pada perintah "Beranak cuculah dan bertambah banyak" (Kej. 1:27) dan pernyataan "Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja" (Kej. 2:18) serta tradisi bahwa seorang laki-laki Yahudi pertama-tama harus mempelajari Taurat (sebagai orang Yahudi Yesus juga mempelajari Taurat) sedangkan untuk mempelajari Taurat syaratnya adalah menikah.
Bantahan Prof. Thiering terhadap klaim gereja yang selama berabad-abad menutupi hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, didukung oleh penemuan Injil Philip di daerah Nag Hamadi, Mesir pada tahun 1945.
Dalam Injil Philip ini, disebutkan dengan jelas,
"Ada tiga orang yang selalu berjalan bersama Yesus: Maria ibundanya dan Maria saudara ibunya, dan Magdalena, yang disebut sebagai pasangannya. Dan pasangan dari Sang Juru Selamat (Saviour) adalah Maria Magdalena. (Dia mencintai) nya, melebihi cintanya kepada murid-murid yang lain dan sering menciumnya di mulutnya. Murid-murid yang lain berkata kepadanya: "Kenapa engkau lebih mencintainya dari pada kami?". Sang Juru Selamat menjawab dan berkata: Kenapa aku tidak mencintai kalian seperti mencintai dia?" (59, 6-12; 63, 32- 64, 5)
Selanjutnya dari hasil penelitian Prof. Thiering, terungkap fakta bahwa acara pernikahan Yesus dgn Maria Magdalena, diselenggarakan pada hari Jumat tgl 22 September tahun 30 Masehi. Acara resepsinya diselenggarakan tiga tahun kemudian, yaitu pada 19 Maret tahun 33 Masehi, jam 12 malam. Besoknya Yesus ditangkap, dan disalibkan.
Pada tgl 14 Juni 37 M, jadi 4 tahun setelah penyaliban, lahirlah anak Yesus yang pertama, yang diberi nama Jesus Justus. Anaknya yg ke-3 lahir pada 10 April 44 M. Namanya tidak diketahui. Anaknya yang ke-2 tidak ada informasi. Perkawinan Yesus yang kedua berlangsung dengan seorang perempuan yang bernama Lidia.
Kalau umat Islam, meragukan bahwa Yesus pernah kawin dan punya keturunan, maka buanglah keraguan itu jauh-jauh, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Quran :
"Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul sebelum engkau, dan Kami memberikan istri-istri dan keturunan kepada mereka. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (atau mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab". (Qs.Ar-Ra'd 13:38).

kilroywink

Siapa Bilang Nabi Isa (Yesus) Hidup Membujang? Ini Bukti dalam Manuskrip Injil

prof-karen-kingUmat Kristen di seluruh Amerika Serikat (AS) bereaksi skeptis dan mencemooh secarik manuskrip yang dipamerkan Profesor Karen King yang menunjukan kemungkinan Yesus pernah menikah.
Beberapa orang menyikapi pemberitaan tersebut dengan hati-hati, sementara yang lainnya mempertanyakan keaslian manuskrip yang dipresentasikan Profesor Karen King, seorang Hollis Profesor of Divinity di Harvard Divinity School di Cambridge, Massachusetts tersebut.
Pendiri gereja terbesar di Florida, gereja Calvary Chapel of Fort Lauderdale, Boy Coy mengatakan dokumen tersebut mungkin palsu atau bisa juga salah cetak. Coy menggambarkan jemaatnya yang berjumlah 20 ribu orang sebagai jemaat yang "sangat cerdas". Mungkin ada individu yang mau bersenang-senang dengan pemberitaan ini, tapi keyakinan mereka tidak akan terpengaruhi oleh pemberitaan ini.
"Firman Allah adalah firman Allah. Dan itu bukan firman Allah," ungkap Coy menyinggung manuskrip berukuran 8×4 cm tersebut seperti diberitakan RIA Novosti, Kamis (19/9/2012).
Sementara seorang pendeta pembaptis di Petro dan profesor studi Alkitab di Sekolah Quartz Hill of Theology di Quartz Hill, California, Jim West mengatakan sumber teks tersebut tidak jelas. West mengatakan, dalam injil perjanjian baru tidak dibahas tentang status perkawinan Yesus, sementara teks pada abad ke 2 dan ke 3 mengatakan bahwa ia tidak menikah.
Beberapa kelompok kristen awalnya mengatakan Yesus menikah, tapi sebagian besar menolak klaim tersebut. Sementara itu juru bicara Keuskupan Agung Katolik Boston, Terrence C. Donilon mengatakan berita tersebut menunjukan bahwa diskusi ilmiah telah dimulai.
"Mungkin suatu hari nanti kita akan sampai pada sebuah kesimpulan. Sementara itu, kita ikuti ajaran gereja yang telah ribuan tahun diajarkan," ungkap Donilon.
Kemarin, Profesor Karen King, seorang Profesor yang mampu membaca naskah Koptik kuno, mempresentasikan hasil temuannya yang telah melalui serangkaian tes dan penelitian untuk menguji keaslian fragmen yang ditulis pada masa Koptik Mesir kuno itu.
Karen King mencoba menyodorkan sebuah bukti pertama bahwa sejumlah orang Kristen percaya Yesus pernah menikah.
Papirus Kuno Nyatakan Yesus Menikah
Berdasarkan kepercayaan Umat Kristen, Yesus tidak pernah menikah. Tapi, sebuah papirus kuno mengungkapkan hal sebaliknya. Dalam papirus kuno itu terungkap kebenaran jika Yesus pernah menikah. Tulisan dalam papirus itu menggunakan bahasa Mesir kuno, koptik. Adapun isi tulisannya berbunyi "Yesus kepada mereka, istri saya".
Namun, tidak disebutkan asal papirus kuno tersebut. Pakar Ketuhanan, Harvard Divinity School, Massachusetts, Karen King mengatakan dalam tradisi Kristen disebutkan Yesus tidak menikah. Klaim itu tidak didukung fakta sejarah.
"Pada Injil Perjanjian Baru tidak menyebut Yesus menikah. Namun, itu membuat kita terlibat dalam perdebatan," papar dia seperti dikutip onislam.net, Rabu (19/9).
Menurut King, isi dari papirus akan memicu perdebatan tentang apakah Yesus menikah atau tidak. Sebab, sejarah tidak menjelaskan apapun. "Jadi, kalau kita dalam posisi sebelum papirus itu ditemukan. Kita tidak akan tahu apakah ia sudah menikah atau belum," ucapnya. Sebagian besar penganut Protestan dan Katolik telah lama mempertahankan klaim Yesus tidak menikah. Namun, ada sejumlah aliran dalam Kristen yang menyatakan sebaliknya.
Pada 2003, Dan Brown dalam bukunya 'The Da Vinci Code' menuliskan Yesus memiliki istri. Hal itu memicu kemarahan dikalangan umat Kristen. King mengatakan papirus itu menjadi bukti awal sejumlah penganut awal Kristen percaya Yesus telah menikah. "Pada periode lain, diketahui mereka percaya, tapi mereka tidak menyebut detail," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, penganut Kristen pada periode berikutnya secara lisan mengklaim Yesus tidak pernah menikah. Para teolog ketika melihat itu menyatakan temuan tersebut adalah bukti otentik Yesus menikah.
"Saya percaya, dengan merujuk tata bahasa yang digunaka, ini otentik," ungkap Ahli bahasa Koptik, Universitas Ubrani, Yerusalem, Shisha Halevy. (Sumber: miftah19.wordpress.com)
Yesus Terbukti Poligami
 

Comments
0 Comments