Dunia mencatat beberapa bencana topan badai terdahsyat yang terjadi di dunia. Entah kenapa negeri paman Sam lah yang paling sering merasakan akibat dari bencana mengerikan ini. Kota-kota pantai di Amerika memang dikenal sebagai lokasi dimana sering terjadi bencana tornado dan topan badai. Karena seringnya mengalami bencana ini masyarakat disana sudah selalu siap bila ada peringatan datangnya bencana ini. Dengan teknologi yang canggih bencana ini dapat diprediksi dengan baik sehingga setidaknya angka korban dapat ditekan tapi kadang-kadang persiapan yang baik saja tidak cukup.
Dalam dekade terakhir dunia mencatat ada dua topan badai dahsyat yang menyerang kota-kota pantai Amerika.
Topan Badai Ike
Bencana 13 hari ini menelan 114 korban jiwa dengan kerugian 10 miliar dollar. Kerusakan yang terjadi dalam waktu singkat itu masih membekas dalam ingatan warga Amerika. Topan Ike tidak saja meluluhlantakkan kota-kota di Amerika, tapi juga Kuba, hingga Haiti.
Gambar topan Ike tanggal 10 September 2008, diambil oleh kru International Space Station dari ketinggian 220 mil. Topan Ike menerjang pemukiman padat pantai Texas dekat Houston pada pagi 13 September 2008 yang diikuti dengan ombak besar, tiupan angin yang dahsyat, dan hujan yang mengakibatkan banjir besar di wilayah sepanjang teluk Meksiko dan melumpuhkan kota terbesar keempat di Amerika Serikat itu.(NASA/Handout)
Gambar yang diambil tanggal 8 September 2008 oleh US Navy. Banjir melanda pemukiman di Port de Paix, Haiti setelah 4 badai menyerang dalam sebulan dan memakan 800 korban jiwa.(Emmitt Hawks/U.S. Navy via Getty Images)
Gelombang yang menghantam sebelum badai menenggelamkan Galveston Island, Texas, dan kebakaran menhancurkan pemukiman sepanjang pantai ketika topan Ike mendekat Jumat, 12 September 2008.(David J. Phillip)
Pemukiman dan perkantoran di Clear Creek Channel, Seabrok dikepung banjir dari teluk Galveston hari Sabtu 13 September 2008 setelah topan Ike melewatinya hingga malam pada kategori badai tingkat 2. (Kevin M. Cox)
Banjir di jalan raya 523 hingga pantai Surfside karena topan Ike, Texas 12 September 2008.(Carlos Barria)
Satu-satunya rumah yang masih berdiri di tengah reruntuhan akibat topan Ike 14 September 2008 di Gilchrist, Texas. Banjir yang mebikuti topan Ike dilaporkan mencapai kedalaman 8 feet mengakibatkan kehancuran sepanjang pantai Texas.(David J. Phillip-Pool/Getty Images)
14 September 2008 di Crystal Beach, Texas.(DAVID J. PHILLIP/AFP/Getty Images)
14 September 14 2008 di Galveston, Texas. (Scott Olson/Getty Images)
Minggu 14 September 2008 di Orange, Texas. Topan Ike membuat sungai Sabine meluap dan menggenangi kota.(Tony Gutierrez)
Kerusakan di depan JP Morgan Chase Tower setelah topan Ike melewati kota 13 September 2008 tengah malam di Houston, Texas.(Mark Wilson/Getty Images)
Tim SAR melalui banjir di sepanjang daerah Sabine Pass di Port Arthur, Texas, 14 September 2008.(Eric Gay).
Akibat bajir yang mengikuti topan Ike, Minggu, 14 September 2008, di Orange, Texas.(Tony Gutierrez)
Kebakaran sebuah rumah yang tak terkendali di tengah kepungan banjir akibat topan Ike, 12 September 2008 di Galveston, Texas.(Matt Slocum).
Badai Katrina
Tragedi ini tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata dimana respon pemerintah pada awalnya sangat memalukan. Kombinasi kurangnya peringatan dan persiapan serta respon yang lambat dalam menghadapi salah satu badai paling besar dalam sejarah Amerika telah menciptakan epik bencana yang banyak dikritik karena penanganannya yang buruk oleh pemerintahan Bush maupun federal.
Menjelang terjadinya bencana itu, National Weather Service pada tanggal 28 Agustus 2005 pagi hari memperingatkan bahwa topan Katrina bisa berubah dari badai kategori 1 yang relatif lemah menjadi monster badai tropis berkategori 5 dan sedang bergerak memutar tepat menuju ke New Orleans.
Sepuluh ribu mengungsi, luka, dan kehilangan rumahnya; ribuan lainnya masih tinggal di rumah-rumah sementara dari LSM. Katrina menerjang pada kategori badai tingkat 5 dengan diikuti tiupan angin dengan kecepatan 175mph (mile per hour) dan menyebabkan gelombang besar yang membuat tanggul-tanggul jebol.
Hampir seluruh kota dikepung banjir, 20.00 orang mengungsi di Superdome tanpa supply yang cukup dan 30.000 lainnya mencoba keluar dari kota. Dengan kondisi yang sangat memprihatinkan New Orleans berubah menjadi cerita mengerikan dari sebuah pemerintahan yang terlantar. Kota yang mereka tinggalkan hampir terhapus dari peta karena topan Katrina yang menerjang area hingga 90.000 mil persegi di Louisiana, Missisipi, dan Alabama. Lebih dari 1300 orang tewas dan mayat-mayat mereka masih ada yang belum dipindahkan hingga 8 bulan kemudian. Kerugian ditaksir mencapai 200 miliar dollar, bahkan bisa bertambah hingga 300 miliar dollar.
Image satelit badai Katrina
Sebuah jalan jembatan yang menghubungkan kota hancur akibat badai Katrina
Sebuah rumah di Louisiana sampai terbang dan melintang di tengah jalan sementara lingkungan di sekitarnya luluh lantak.
Jembatan yang terputus disapu badai Katrina.
Bayangkan dahsyatnya badai Katrina sampai-sampai kapal segede ini bisa terlempar ke daratan.
Lihat selengkapnya gambar-gambar bencana badai Katrina ini di sini.
Bencana topan badai dan tornado di Amerika Serikat pada beberapa dekade ini semakin meningkat frekuensinya meski masih bisa diprediksi. Para ahli memperkirakan global warming adalah biang keladi dari segala bencana ini. Global warming membuat iklim dunia berubah-ubah menjadi sesuatu yang tidak bisa ditebak dan seperti bom waktu yang bisa mengancam kehidupan manusia di muka bumi. Ironisnya Amerika Serikat sampai saat ini belum mau meratifikasi Protokol Kyoto yang mencoba mengurangi dampak dari global warming dan seperti kita ketahui Amerika Serikat sampai saat ini masih merupakan negara penyumbang polusi industri dan kendaraan bermotor tertinggi di dunia.
Apakah ini karma buat negara adidaya ini? Entahlah, yang jelas setelah topan badai Ike di penghujung tahun 2008 berlalu, Amerika Serikat kembali dihantam oleh badai krisis ekonomi yang menyebabkan banyak perusahaan bangkrut dan puluhan ribu bahkan mungkin nantinya ratusan ribu orang kehilangan pekerjaannya.
Ok, setelah om Bush pergi dengan dihiasi lemparan sepatu, harapan diletakkan pada pundak om Obama untuk mau peduli dengan lingkungan atau jika tidak, mungkin karma ini akan terus berlanjut...
Dalam dekade terakhir dunia mencatat ada dua topan badai dahsyat yang menyerang kota-kota pantai Amerika.
Topan Badai Ike
Bencana 13 hari ini menelan 114 korban jiwa dengan kerugian 10 miliar dollar. Kerusakan yang terjadi dalam waktu singkat itu masih membekas dalam ingatan warga Amerika. Topan Ike tidak saja meluluhlantakkan kota-kota di Amerika, tapi juga Kuba, hingga Haiti.
Gambar topan Ike tanggal 10 September 2008, diambil oleh kru International Space Station dari ketinggian 220 mil. Topan Ike menerjang pemukiman padat pantai Texas dekat Houston pada pagi 13 September 2008 yang diikuti dengan ombak besar, tiupan angin yang dahsyat, dan hujan yang mengakibatkan banjir besar di wilayah sepanjang teluk Meksiko dan melumpuhkan kota terbesar keempat di Amerika Serikat itu.(NASA/Handout)
Gambar yang diambil tanggal 8 September 2008 oleh US Navy. Banjir melanda pemukiman di Port de Paix, Haiti setelah 4 badai menyerang dalam sebulan dan memakan 800 korban jiwa.(Emmitt Hawks/U.S. Navy via Getty Images)
Gelombang yang menghantam sebelum badai menenggelamkan Galveston Island, Texas, dan kebakaran menhancurkan pemukiman sepanjang pantai ketika topan Ike mendekat Jumat, 12 September 2008.(David J. Phillip)
Pemukiman dan perkantoran di Clear Creek Channel, Seabrok dikepung banjir dari teluk Galveston hari Sabtu 13 September 2008 setelah topan Ike melewatinya hingga malam pada kategori badai tingkat 2. (Kevin M. Cox)
Banjir di jalan raya 523 hingga pantai Surfside karena topan Ike, Texas 12 September 2008.(Carlos Barria)
Satu-satunya rumah yang masih berdiri di tengah reruntuhan akibat topan Ike 14 September 2008 di Gilchrist, Texas. Banjir yang mebikuti topan Ike dilaporkan mencapai kedalaman 8 feet mengakibatkan kehancuran sepanjang pantai Texas.(David J. Phillip-Pool/Getty Images)
14 September 2008 di Crystal Beach, Texas.(DAVID J. PHILLIP/AFP/Getty Images)
14 September 14 2008 di Galveston, Texas. (Scott Olson/Getty Images)
Minggu 14 September 2008 di Orange, Texas. Topan Ike membuat sungai Sabine meluap dan menggenangi kota.(Tony Gutierrez)
Kerusakan di depan JP Morgan Chase Tower setelah topan Ike melewati kota 13 September 2008 tengah malam di Houston, Texas.(Mark Wilson/Getty Images)
Tim SAR melalui banjir di sepanjang daerah Sabine Pass di Port Arthur, Texas, 14 September 2008.(Eric Gay).
Akibat bajir yang mengikuti topan Ike, Minggu, 14 September 2008, di Orange, Texas.(Tony Gutierrez)
Kebakaran sebuah rumah yang tak terkendali di tengah kepungan banjir akibat topan Ike, 12 September 2008 di Galveston, Texas.(Matt Slocum).
Badai Katrina
Tragedi ini tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata dimana respon pemerintah pada awalnya sangat memalukan. Kombinasi kurangnya peringatan dan persiapan serta respon yang lambat dalam menghadapi salah satu badai paling besar dalam sejarah Amerika telah menciptakan epik bencana yang banyak dikritik karena penanganannya yang buruk oleh pemerintahan Bush maupun federal.
Menjelang terjadinya bencana itu, National Weather Service pada tanggal 28 Agustus 2005 pagi hari memperingatkan bahwa topan Katrina bisa berubah dari badai kategori 1 yang relatif lemah menjadi monster badai tropis berkategori 5 dan sedang bergerak memutar tepat menuju ke New Orleans.
Sepuluh ribu mengungsi, luka, dan kehilangan rumahnya; ribuan lainnya masih tinggal di rumah-rumah sementara dari LSM. Katrina menerjang pada kategori badai tingkat 5 dengan diikuti tiupan angin dengan kecepatan 175mph (mile per hour) dan menyebabkan gelombang besar yang membuat tanggul-tanggul jebol.
Hampir seluruh kota dikepung banjir, 20.00 orang mengungsi di Superdome tanpa supply yang cukup dan 30.000 lainnya mencoba keluar dari kota. Dengan kondisi yang sangat memprihatinkan New Orleans berubah menjadi cerita mengerikan dari sebuah pemerintahan yang terlantar. Kota yang mereka tinggalkan hampir terhapus dari peta karena topan Katrina yang menerjang area hingga 90.000 mil persegi di Louisiana, Missisipi, dan Alabama. Lebih dari 1300 orang tewas dan mayat-mayat mereka masih ada yang belum dipindahkan hingga 8 bulan kemudian. Kerugian ditaksir mencapai 200 miliar dollar, bahkan bisa bertambah hingga 300 miliar dollar.
Image satelit badai Katrina
Sebuah jalan jembatan yang menghubungkan kota hancur akibat badai Katrina
Sebuah rumah di Louisiana sampai terbang dan melintang di tengah jalan sementara lingkungan di sekitarnya luluh lantak.
Jembatan yang terputus disapu badai Katrina.
Bayangkan dahsyatnya badai Katrina sampai-sampai kapal segede ini bisa terlempar ke daratan.
Lihat selengkapnya gambar-gambar bencana badai Katrina ini di sini.
Bencana topan badai dan tornado di Amerika Serikat pada beberapa dekade ini semakin meningkat frekuensinya meski masih bisa diprediksi. Para ahli memperkirakan global warming adalah biang keladi dari segala bencana ini. Global warming membuat iklim dunia berubah-ubah menjadi sesuatu yang tidak bisa ditebak dan seperti bom waktu yang bisa mengancam kehidupan manusia di muka bumi. Ironisnya Amerika Serikat sampai saat ini belum mau meratifikasi Protokol Kyoto yang mencoba mengurangi dampak dari global warming dan seperti kita ketahui Amerika Serikat sampai saat ini masih merupakan negara penyumbang polusi industri dan kendaraan bermotor tertinggi di dunia.
Apakah ini karma buat negara adidaya ini? Entahlah, yang jelas setelah topan badai Ike di penghujung tahun 2008 berlalu, Amerika Serikat kembali dihantam oleh badai krisis ekonomi yang menyebabkan banyak perusahaan bangkrut dan puluhan ribu bahkan mungkin nantinya ratusan ribu orang kehilangan pekerjaannya.
Ok, setelah om Bush pergi dengan dihiasi lemparan sepatu, harapan diletakkan pada pundak om Obama untuk mau peduli dengan lingkungan atau jika tidak, mungkin karma ini akan terus berlanjut...
Sumber: http://aneh-tapi-nyata.blogspot.com/2009/02/topan-badai-terdahsyat.html