Sejak masih kecil, Abdullah Al Asiri (76 tahun) tidak pernah melewatkan shalat berjemaah dan bersikeras melakukan itu di masjid meskipun Asiri lahir dalam keadaan cacat.
Ia lahir dalam keadaan cacat kaki dan tinggal bersama 10 anggota keluarganya, termasuk orang tuanya, tiga saudara dan empat saudari. Saudara-saudaranya selalu memperhatikan hidupnya.
Asiri telah merangkak ke dan dari masjid di desa selatan Alaziza, lima kali sehari selama hampir 65 tahun, melawan panasnya gurun pasir pada musim panas terik dan cuaca dingin pada musim dingin.
Keponakannya, Abdul Aziz mengatakan ia telah membuat sebuah film tentang pamannya untuk "Mengarisbawahi ketekunan, tekad dan kekuatan pamannya".
Dia mengatakan film, sudah dipublikasikan oleh harian Sabq Arab, dan sejauh ini telah dilihat oleh sedikitnya 600.000 orang.