| Mera Naam Joker: Al-Qur'an Berkata "Dengarkanlah Lalat"

Kamis, 30 Agustus 2012

Al-Qur'an Berkata "Dengarkanlah Lalat"




Jika di dalam surah Al-Baqarah ayat 26 Allah membuat suatu perumpamaan seekor nyamuk dan "sesuatu di atas-nya (nyamuk itu)" sebagaimana yang telah di bahas di dalam ppostingan "http://zilzaal.blogspot.com/search?q=Perumpamaan+Dalam+Al-Qur%27an+%3A+Nyamuk+Dan+Sesuatu+Di+Atasnya", maka di dalam Al-Hajj (22) ayat 73 Allah menggunakan perumpamaan seekor lalat, dengan mengatakan bahwa tidak ada suatu makhluk pun yang dapat menciptakan seekor lalat kecuali Allah.

    [22:73] Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.

Mengapa Allah mengambil perumpamaan seekor lalat ? Ketika Allah membuat perumpamaan terhadap sesuatu, maka selalu ada hikmah dibalik itu. Bukankah telah disebutkan di dalam Al-Baqarah ayat 26 bahwa Allah tidak malu untuk membuat perumpamaan semisal nyamuk sekalipun ?

Dengarkanlah kepada perumpamaan itu 

"Yaa ayyuhal n-naasu dhuriba matsalun fa-istami'uu lahu", "wahai manusia, telah dibuat perumpamaan maka dengarkanlah itu". Di redaksi selanjutnya diketahui bahwa perumpamaan tersebut adalah lalat. "Dengarkanlah itu", mengandung pesan : dengarkanlah sang perumpamaan. Ya, dengarkanlah lalat. Dengarkanlah lalat ketika dia terbang, apa yang menyebabkan lalat mengeluarkan bunyi ketika dia terbang ? Apakah yang menyebabkan hal itu ?

Lalat termasuk ke adalam ordo Diptera atau serangga dengan dua sayap. Ordo diptera ini sering pula dinamakan dengan serangga terbang sejati (true flies). Ketika lalat terbang, seringkali kita mendengar suara mendengung. Suara ini diakibatkan oleh kepakan sayap lalat tersebut. Lalat rumah mampu terbang dengan frekuensi kepakan sayap mencapai 200 kepakan per detik, dengan kemampuan terbang yang luar biasa. Lalat mampu terbang seketika langsung dengan kecepatan yang tinggi tanpa perlu melaju di landasan sebagaimana pesawat terbang, atau tanpa perlu dengan kecepatan bertahap sebagaimana helikopter. Lalat juga terkenal dengan kemampuan manuver terbangnya yang sangat luar biasa, mampu melakukan gerakan jungkir balik dan akrobatik tanpa cacat, dan mampu mendarat dengan sempurna di suatu permukaan benda.

Kemampuan terbang lalat ini tidak terlepas dari struktur lalat itu sendiri. Di sayap lalat terdapat pipa-pipa berongga yang membuat sayap-sayap lalat ringan dan kuat. Organ yang berbentuk seperti palu di bawah sayapnya membantu lalat untuk menjaga keseimbangan ketika terbang. Bentuk sayap lalat yang aerodinamis dan juga dengan adanya rambut-rambut halus dengan berbagai struktur dan ukuran, membantu mengontrol udara yang mengalir di permukaan sayapnya ketika terbang. Tepian sayap lalat yang bergigi membantu lalat dari turbulensi udara selama dia terbang. Desain sayap yang sangat tipis dan aerodinamis dengan frekuensi kepakan sayap yang sangat tinggi, membuat seringkali lalat mengeluarkan bunyi mendengung ketika terbang.




Struktur sayap lalat yang luar biasa ini dan kemampuan terbang lalat belum dapat ditiru manusia sampai saat ini, bukti ke-maha-kuasaan dan ke-maha-telitian Allah dalam menciptakan makhluk-Nya. "Dengarkanlah lalat", demikian Al-Qur'an menyebutkan, menyuruh manusia untuk mengeksplorasi suatu ciptaan Allah yang sangat mengagumkan, yang terdapat dalam suatu makhluk yang sangat kecil, yang seringkali dianggap remeh oleh manusia.

Mereka tidak akan dapat menciptakan seekor lalat pun

"... Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya ...". Disini Allah menantang dan menegaskan bahwa siapapun, dari semua makhluk, tidak akan ada yang sanggup membuat seekor lalat pun. Seluruh anggota tubuh lalat merupakan suatu karya seni yang sempurna.

Masing-masing mata lalat terdiri dari ribuan struktur hexagonal kecil yang dinamakan ommatidia. Tiap ommatidia ini memiliki lensa-lensa sendiri, sel pigmen yang terisolasi antara satu dengan yang lain, dan juga sebuah kerucut kristal. Mata yang terdiri dari ommatidia ini di sebut sebagai compound eye, yang mampu melihat dengan sudut yang sangat lebar dan mampu mendeteksi benda dengan kecepatan yang cepat seperti polarisasi cahaya. Di bawah adalah gambar hasil pembesaran mikroskop dari mata lalat.


Setiap rambut yang ada di tubuh lalat berfungsi sebagai penerima sinyal khusus  yang membuat lalat mampu mendeteksi adanya getaran meskipun kecil. Mulut lalat berbentuk seperti pipa atau belalang dengan ujung seperti spon sebagai pengecap rasa. Tubuh lalat ditutupi dengan protein yang dinamakan chitin. Chitin bersifat tidak tembus air. Begitu pula kaki lalat, terbuat dari chitin, yang sangat tipis dan memiliki bagian-bagian seperti kail di ujungnya, yang memungkinkan lalat untuk hinggap bahkan di bidang-bidang vertikal.

Jika jantung pada manusia memompa darah melalui pembuluh darah, jantung pada lalat memompa darah ke setiap sela-sela diantara organ dalam lalat. Dan jika manusia menggunakan paru-paru untuk bernafas, maka lalat memiliki pipa kapiler yang dinamakan sebagai trakea yang langsung membawa udara ke dalam jaringan-jaringannya.

Dengan komponen yang sama, manakah yang lebih rumit pembuatannya, jam yang kecil ataukah jam yang besar ? Pembuat jam pastilah mengatakan jam yang kecil. Namunpun demikian, bagi Allah tidak ada yang sulit bagi-Nya. Dialah yang maha Berkehendak, cukup bagi-Nya mengatakan "Jadilah" maka jadilah sesuatu itu. Tidak ada satu makhluk pun, tidak malaikat, jin, setan maupun manusia yang mampu menciptakan seekor lalat pun. 

Manusia mungkin dapat melakukan kloning seekor lalat. Namun proses kloning tentu saja berbeda dengan "menciptakan". Proses kloning tetap membutuhkan telur dari jenis yang di kloning, tidak membuat dari sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Walaupun seluruh makhluk bersatu untuk membuat seekor lalat, mereka tidak akan dapat melakukannya. 



Sesuatu yang dirampas lalat tidak akan dapat direbut kembali

Diatas telah diuraikan bahwa mulut lalat berbentuk seperti pipa atau belalai dengan ujung yang menyerupai spon. Karena lalat tidak memiliki gigi, ketika lalat hinggap di suatu benda yang dianggap sebagai makanan, maka lalat akan menjulurkan bagian mulutnya sampai ujungnya yang seperti spon tersebut menyentuh benda tersebut. Setelah memastikan itu adalah makanan, kemudian lalat akan mengeluarkan semacam cairan enzim yang akan meluruhkan makanan tersebut menjadi cairan untuk selanjutnya diserap oleh lalat sebagai makanan.

Ya, "Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu", karena apa yang direbut lalat, telah menjadi bentu yang lain, dalam hal ini menjadi cair untuk kemudian dimakan oleh lalat. Makanan yang telah meluruh menjadi cair ini tentu saja tidak dapat dijadikan padat kembali seperti sediakala.

Tidak ada sesuatu yang diciptakan Allah dengan sia-sia. Lalat diciptakan Allah untuk membantu membersihkan lingkungan dari kuman-kuman penyakit yang ada di dalam kotoran atau sampah-sampah yang dibuang. Kemampuan lalat untuk dapat bertahan dari berbagai macam bakteri yang masuk ke dalam tubuh mereka, yang ikut masuk pada saat mereka menyerap makanan mereka, membuat ilmuwan tertarik untuk melakukan ekstrak antiobiotik dari tubuh lalat ini. Ekstrak antibiotik dari tubuh lalat ini dilakukan dengan melarutkan tubuh lalat kedalam etanol selama beberapa hari, kemudian memisahkan etanol dari larutan ini sehingga yang tersisa hanyalah hasil sekresi lalat tersebut, sebagaimana yang dilakukan oleh para ahli riset Australia yang dapat dibaca dihttp://www.upi.com/Science_News/2002/10/01/Flies-could-hold-key-to-new-antibiotics/UPI-25461033481700/

Larva lalat memiliki kemampuan memakan yang sangat tinggi, lebih tinggi daripada lalat devasa, memakan hampir apa saja yang ada di sekelilingnya, termasuk kuman-kuman sehingga larva-larva lalat ini sering pula di gunakan dalam pengobatan. 

"... Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah ...". Hanya Allah-lah yang kuat, seluruh makhluk lemah dihadapan-Nya....

Wallahu a'lam

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya
Comments
0 Comments