| Mera Naam Joker: Neturei Karta, Kelompok Bermuka Dua

Kamis, 30 Agustus 2012

Neturei Karta, Kelompok Bermuka Dua


Penjajahan Israel atas tanah Palestina terus berlanjut. Ribuan nyawa telah menjadi korban. Permasalahan occupation ini telah menyedot simpati dunia. Aksi aksi kemanusiaanpun terus bergulir. Tidak terkecuali rakyat Israel sendiripun banyak yang memprotes kebijakan pemerintahan zionis Israel dalam menginvasi Jalur Gaza. Salah satu komunitas Yahudi yang sering mengkritik pemerintah Israel adalah kelompok Yahudi Naturei Karta.
Kelompok Neturei KartaNeturei Karta adalah Bahasa Aram yang secara harfiah berarti Penjaga Kota merupakan organisasi tertua yang menentang gerakan dan ideologi zionisme. Dimulai pada abad ke-18, dengan pelopornya adalah kelompok Yahudi Ortodoks yang dipimpin oleh rabi Yisroel ben Eliezer( 27 Agustus 1698 – 22 Mei 1760).
Neturei Karta kerap menyebut di mereka sebagai Perserikatan Yahudi Penentang Zionis, dibentuk secara resmi pada 1935 sebagai reaksi atas munculnya zionisme dan rencana pembentukan negara Israel. Penentangan itu dilatarbelakangi keyakinan bahwa pembentukan negara Israel hanya diperbolehkan pada saat kedatangan sang juru selamat (Messiah/Imam Mahdi).
Pada awalnya anggota organisasi ini terkonsentrasi di Yerusalem. Kemudian, mereka menyebar sampai London, New York, berbagai kota di Amerika Utara dan juga di Lithuania Mereka menilai kaum zionis yang dianggap sekuler, telah mengotori Tembok Ratapan
Menurut Jomah M Al Najjar dari Palestinian Welfare House kelompok Naturei Karta ini bermuka dua. Di depan umat Islam mereka seakan pro Palestina, tapi di depan zionis mereka juga melakukan inteligensi karena pada kenyataannya mereka sama – sama Yahudi.
“Naturei Karta membawa misi Ghazwul Fikri, dimana rasa perduli mereka ini dijadikan senjata agar rakyat Palestina memberikan simpati kepada yahudi, seakan tidak semua yahudi itu seperti Zionis Israel lalu dari situ Negara Palestina bisa hidup berdampingan dengan Negara Israel. Padahal jelas Zionis Israel tidak memiliki hak sedikit atas tanah Palestina,” jelas Jomah kepada wartawan dari berbagai media-media Islam, Sabtu (07/4).
Jomah juga menegaskan agar umat Islam tidak terkecoh dengan isu kemanusiaan yang digulirkan oleh kelompok Naturei Karta. Karena Naturei Karta ini tetap merupakan bagian dari kepentingan berdirinya Negara Israel.
“Selain bermuka dua, Naturei karta ini juga merupakan alat dari operasi inteligen dari Zionis Israel,” jelasnya lagi.
Jomah juga bercerita bahwa Hamas sendiri pernah mendapat kritikan dari negara negara Islam agar tidak terlalu keras dengan Israel dan bisa sedikit lebih fleksibel, demi keselamatan rakyat Jalur Gaza. Namun kritikan tersebut dibantah keras oleh Hamas.
“Jika kita memberikan fleksibilitas kepada Zionis Israel, itu sama saja kita justru tidak perduli kepada masa depan rakyat Palestina. Karena kami menjaga keselamatan dan masa depan rakyat Palestina inilah makanya Hamas tidak mau mentoleris Israel dan tidak mau berkompromi bahwa Israel harus pergi dari tanah Palestina,” tambah Jomah.
Dari itu Jomah berharap umat Islam Indonesia jangan terkecoh dengan retorika kelompok Naturei Karta ini. Karena prinsip perjuangan Palestina itu adalah Aqidah, dan tujuan kemerdekaannya adalah dengan perginya Negara Zionis Israel dari tanah Palestina dan membebaskan masjid Al Aqso. (Re/Globalmuslim.web.id)
Comments
0 Comments