Suatu hari, saya lihat sang pengawal tengah mengendarai mobilnya. Saya pun coba mendekat, sekedar ingin bercengkerama sejenak. Setelah menghentikan mobil, saya berkata, "Selamat ya ...". Tak diduga ia berkata dengan suara lirih, "Demi Allah, sang presiden sungguh membawa kebaikan -dengan izin Allah-".
Saya lihat, kedua kelopak matanya berlinang air mata. Ia lantas menuturkan beberapa hal:
1. Setiap masuk waktu shalat, bapak presiden Mursi meninggalkan aktivitas apapun. Ia pergi berwudhu, menunaikan shalat berjamaah bersama seluruh pengawal dan tamu-tamunya.
2. Presiden Mursi menolak untuk menempati istana kepresidenan. Pihak setneg mencarikan vila, dan Presiden Mursi menolak dicarikan vila lebih dari satu dengan menganggap cukup vila yang disediakan.
3.Setiap kali menyantap hidangan, Presiden Mursi mengajak semua pengawal paspampres untuk makan.
4. Saat paspampres makan, mereka melihat Presiden Mursi pun hanya makan sepotong roti dan mentega.
Sungguh, Presiden Mursi adalah pembawa kebaikan atas izin Allah.
Sebuah kesaksian untuk Allah dan bagi bangsa yang lama terperdaya oleh media informasi yang menyesatkan.
Tulisan: Ihab Abu Hamzah
Catatan: Peristiwa yang kami tuturkan adalah nyata, bukan rekayasa atau khayalan.