| Mera Naam Joker: ISA = Yesus

Kamis, 01 September 2011

ISA = Yesus

 
Isa (bahasa Arab: عيسى, `Īsā, Essa; sekitar 1 - 32M) adalah nabi penting dalam agama Islam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi. Dalam Al-Qur'an, ia disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina.
Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah, penolakan oleh Bani Israil dan berakhir dengan pengangkatan dirinya ke surga.

Etimologi

Kata Isa ini diperkirakan berasal dari bahasa Aram, Eesho atau Eesaa. Yesus Kristus adalah nama yang umum digunakan umat Kristen untuk menyebutnya, sedangkan orang Kristen Arab menyebutnya dengan Yasu' al-Masih (bahasa Arab: يسوع المسيح).
Kemudian, ia diyakini mendapatkan gelar dari Allah dengan sebutan Ruhullah dan Kalimatullah. Karena Isa dicipta dengan kalimat Allah "Jadilah!", maka terciptalah Isa, sedangkan gelar Ruhullah artinya ruh dari Allah karena Isa langsung diciptakan Allah dengan meniupkan ruh kedalam rahim Maryam binti Imran.

Genealogi

Narasi Qur'an tentang Isa dimulai dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakariya, serta kelahiran Yahya. Kemudian Al-Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa ayah.
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45)
Dikisahkan pula bahwa selama Isa berada didunia, ia tidak menikahi seorang wanita karena ia terlebih dahulu diangkat oleh Allah kelangit. Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan bahwa Isa akan menikah dengan salah satu umat Muhammad ketika ia turun dari langit, kejadian ini dikisahkan menjelang akhir zaman.

Wujud

Dalam situs Google Books dikatakan bawa wujud fisik Isa digambarkan oleh Muhammad yaitu, rambutnya terbelah dua, wajahnya tampan, kulitnya putih agak kemerah-merahan. Muhammad bertemu dengan Isa, ketika ia sedang dalam Isra Mi'raj ke Sidrat al-Muntahā, dilangit kedua yang disebut sebagai Al-Maa'uun.[1]

Riwayat

Kelahiran

Muslim percaya pada konsep kesucian Maryam, yang telah diceritakan sepanjang dalam beberapa ayat dalam Al Qur'an. Menurut kisah di Al-Qur'an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh malaikat Jibril. Jibril mengatakan kepada Maryam tentang akan diberikan calon anak yang bernama Isa, Maryam sangat terkejut, karena ia telah bersumpah untuk menjaga kesuciannya kepada Allah dan tetap mempertahankan hal itu dan bagaimana pula dia bisa hamil tanpa seorang lelaki, lalu Jibril menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara yang mudah bagi Allah, yang ingin membuat dia sebagai tanda untuk manusia dan rahmat dari-Nya. Seperti halnya dalam konsep penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Pembicaraan mereka terekam dalam salah satu surah di dalam Al-Qur'an
Jibril berkata; "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". (surat Maryam: 21)
...Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam: 35)
Beberapa ayat lain terkait dengan kelahiran Isa antara lain
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran: 59)
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam (Al Anbiyaa': 21)
Setelah Isa berada di dalam rahim Maryam, ia lalu mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. Disana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon kurma. Isa kemudian berbicara memerintahkan ibunya dari buaian, untuk mengguncangkan pohon untuk mengambil buah-buah yang berjatuhan, dan juga untuk menghilangkan rasa takut Maryam dari lingkungan sekelilingnya Maryam berzinah, kemudian Maryam menunjuk kepada anaknya yang baru lahir itu, maka Isa pun menjawab
Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi; dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.. (Maryam: 30-32)
Referensi dalam hadits lain adalah: "Ketika setiap manusia lahir. Setan menyentuh seorang bayi di kedua sisi tubuh dengan dua jarinya, kecuali Isa a.s., putera Maryam, Setan mencoba menyentuhnya tapi gagal, karena dia hanya menyentuh plasentanya saja."[2]
Menurut al-Tabari, hal ini disebabkan karena doa Maryam: "Aku berlindung kepada-Mu, untuk dia dan keturunannya dari setan yang terkutuk."

Misi sebagai nabi

Menurut teks-teks Islam, Isa diutus kepada Bani Israil, untuk mengajarkan tentang ke-esaan Tuhan dan menyelamatkan mereka dari kesesatan. Muslim percaya Isa telah dinubuatkan dalam Taurat, membenarkan ajaran-ajaran nabi sebelumnya. Isa digambarkan juga dalam ajaran Islam, memiliki mukjizat sebagai bukti kenabiannya, seperti berbicara sewaktu masih bayi dalam peraduan, memberikan nyawa/kehidupan pada burung yang terbuat dari tanah liat, menyembuhkan orang yang terkena lepra, menyembuhkan orang tuna netra, membangkitkan orang mati dan meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya. Beberapa kisah menyebutkan bahwa Yahya bin Zakariyya[3] pernah bertemu dengan Isa di sungai Yordan, sewaktu Yahya pergi ke Palestina.
Sungai Yordan tempat dimana Isa bin Maryam pernah bertemu dengan Yahya bin Zakariyya. menurut beberapa kisah.[4]
Beberapa ayat dari Al Qur'an yang menegaskan tentang kenabian Isa antara lain:
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam: 30-35)
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku". Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). (Az Zukhruf: 63-65)
Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Al Maa'idah: 75)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Al Maa'idah: 116-117)

Isa dan Ruhul Qudus

Qur'an juga menceritakan perihal Isa yang diberikan kekuatan dengan ruh kudus oleh Tuhan.
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Al Baqarah: 253)
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". (Al Maa'idah: 110)

Isa tidak dibunuh ataupun disalib

Al-Qur'an menerangkan dalam surat An Nisaa':157 bahwa Isa tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah seperti Isa. [5]
dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An Nisaa': 157)

Isa diangkat ke langit

Muslim menyangkal adanya penyaliban dan kematian atas diri Isa ditangan musuhnya. Al-Qur'an menerangkan Yahudi mencari dan membunuh Isa, tetapi mereka tidak berhasil membunuh dan menyalibkannya. Isa diselamatkan oleh Allah dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu tentang hal ini. Al Qur'an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa':158)

Ramalan dan misi Isa di akhir zaman









Turun kembali ke bumi

Dari keterangan hadist Muhammad diceritakan bahwa menjelang hari kiamat/akhir zaman Isa akan di turunkan oleh Allah dari langit ke bumi.[6] Peristiwa itu tergambar dari hadist berikut:
  • “Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya, maka ketahuilah; bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan air waulupun ia tidak basah.”[7]
  • “Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat,sehingga turunlah Isa bin Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi): “Kemarilah dan imamilah salat kami”. Ia menjawab;”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini (ummat Islam).”[8]
  • “Tiba-tiba Isa sudah berada di antara mereka dan dikumandangkanlah salat,maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam salat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab:”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami salat kamu”.[9]
Menurut Islam, hal pertama yang dilakukan Isa setelah turun dari langit adalah menuaikan salat sebagaimana yang dijelaskan oleh hadist-hadist di atas. Isa akan menjadi makmum dalam salat yang di imami oleh Imam Mahdi.
Adapun lokasi turunnya Isa dijelaskan oleh Muhammad dalam sebuah hadist berikut:
  • “Isa ibn Maryam akan turun di ‘Menara Putih’ (Al Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik.”[10]
Kedatangan Isa akan didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi kedzaliman, kesengsaraan & peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia, setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal menyebarkan fitnahnya selama 40 hari, maka Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpas dajjal

Membunuh Dajjal

Turunnya Isa ke bumi mempunyai misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama ,ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua musuh-musuh Allah.
  • Dikisahkan setelah Isa selesai menunaikan salat, ia berkata: "Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, yaitu dajjal." Lalu mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal silaknat yang baru saja mendakwa kepada manusia, bahwa ia adalah raja yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang jenius serta bijaksana, bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun meleleh seperti garam yang meleleh di dalam air. Kemudian dajjal melarikan diri, akan tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestina. Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan." Lalu Isa menombak dan membunuhnya, maka Isa memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya. Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan Yahudi , bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal (dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh Isa.

Menyelamatkan manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj

Salah satu tugas besar beliau setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj.[11]
  • Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat besar dan menyeluruh, tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka.[12]
  • Maka saat mereka telah keluar (dari diding tembaga yang mengurung mereka sejak zaman raja Zulkarnain) maka Allah SWT berkata kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba (Ya’juj dan Ma’juj) yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur (Thursina)”
  • Dan di Thur terkepunglah Nabiallah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini.Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya, menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka. Kemudian Isa dan sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah SWT maka Allah mengutus seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan kehendak Allah , kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan satu rumahpun di kota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.”[13]
Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist Rasulullah saw. sebagai berikut:
  • "Dinding Ya'juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi. (QS . Al Anbiyaa' : 96)
Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: "Dulu di sini pernah ada air". Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka: "Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit", kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah.
Maka tatkala mereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: "Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?" maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: "Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri sudah membinasakan musuhmu", maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong.”[14]

Menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman

Menurut suatu riwayat, Isa setelah turun dari langit akan menetap dibumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh keadilan, sebagaimana yang diceritakan dalam hadist berikut :
  • “Demi yang diriku berada ditangan-Nya, sesungguhnya Ibnu Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.”[15]

Menunaikan ibadah haji

Diceritakan dalam sebuah hadist bahwa Isa akan melaksanakan haji.
  • ”Demi Dzat yang diriku berada ditanganya, sesungguhnya Ibnu Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak.”[16]

Isa akan wafat

Setelah Isa menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman, Allah akan mewafatkan beliau. Hanya Allah saja yang tahu kapan dan dimana Isa akan diwafatkan. Setelah wafatnya Isa Al-Masih dunia kemudian dunia akan kiamat.

Al-Hawâriyyûn (Pengikut)

Dalam berdakwah, Isa didampingi para pengikutnya yang disebut al-Hawâriyyûn, yang jumlahnya 12 orang, sesuai dengan jumlah suku (sibith) Bani Israil, sehingga masing-masing hawari ini ditugaskan untuk menyampaikan risalah Injil bagi masing-masing suku Bani Israil. Namun nama-nama hawari tersebut tidaklah disebutkan di dalam Al-Quran. Kisah para sahabat Isa ini terdapat dalam surat Al-Mâ'idah: 111-115 dan surat Ãli-'Imrân: 52. Dalam surat tsb diceritakan bahwa al-Hawâriyyûn meminta Isa untuk menurunkan makanan dari langit. Nama surat Al-Maidah yang berarti makanan diambil karena mengandung kisah ini. Kejadian turunnya makanan dari langit ini makin menambah ketebalan iman para pengikut Isa

Kepercayaan dasar Islam tentang Isa

Isa disebutkan dengan banyak nama di dalam Al-Quran. Sebutan yang paling umum adalah "Isa bin Maryam" (Isa putra Maryam), kadang-kadang diawali dengan julukan lain. Isa juga diakui sebagai seorang nabi dan utusan (rasul) Allah. Istilah wadjih ("patut dihargai dalam dunia ini dan selanjutnya"), mubārak ("diberkati" atau "sumber manfaat bagi orang lain"), `abd-Allah (hamba Allah) adalah semua yang digunakan dalam Al-Qur'an dalam memberikan nama/julukan kepada Isa.
Nama lain yang sering disebutkan adalah Al-Masih, yang diterjemahkan ke "Mesias". Islam menganggap semua nabi, termasuk Isa, sebagai manusia biasa dan tanpa berbagi dalam Ketuhanan, sehingga tidak sama dengan konsep Kristen tentang Mesias. Muslim menjelaskan penggunaan kata Masih dalam Al Qur'an sebagai merujuk kepada Isa, yaitu status sebagai seorang yang diurapi dan merupakan bentuk pujian, dengan mukjizatnya antara lain ialah dapat menyembuhkan orang sakit dan menyembuhkan mata orang buta. Ayat Qur'an juga menggunakan istilah kalimatullah (yang berarti "firman Tuhan") sebagai penjelasan tentang Isa, yang mengakui dirinya sebagai sebagai utusan Allah, dan berbicara atas nama Allah.

Teologi

Ajaran Islam menganggap Isa hanya sebagai utusan Allah saja. Kepercayaan yang menganggap Isa sebagai Allah atau Anak Allah, menurut Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan makhluk sama dengan Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu penolakan atas konsep Keesaan Tuhan (tauhid).
Islam melihat Isa sebagai manusia biasa yang mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan melalui kepatuhan manusia kepada kehendak Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah saja. Dengan demikian, Isa dalam ajaran Islam dianggap sebagai seorang muslim, begitu pula dengan semua nabi Islam. Islam dengan demikian menolak konsep trinitas dalam Ketuhanan Kristen, seperti juga konsep tentang Ketuhanan Yesus.

Pendahulu Muhammad

Muslim meyakini bahwa Isa adalah sebagai seorang nabi pendahulu Muhammad, dan menyatakan bahwa setelah ia akan muncul seorang nabi terakhir, sebagai penutup dari para nabi utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan dari ayat Al-Qur'an, di mana Isa menyatakan tentang seorang rasul yang akan muncul setelah dia, yang bernama Ahmad. Islam mengasosiasikan Ahmad sebagai Muhammad. Muslim juga berpendapat bahwa bukti Isa telah memberitahukan tentang akan hadirnya seorang nabi terakhir ada di dalam kitabnya.
Suatu argumentasi dari pakar muslim[rujukan?] menyatakan bahwa kata bahasa Yunani parakletos, yang berarti "penghibur" yang diramalkan akan datang dalam Injil Yohanes, sesungguhnya adalah kata periklutos, yang berarti "termasyhur, agung, terpuji". Kata terakhir ini dalam bahasa Arab dianggap sebagai Ahmad, atau Muhammad.

Isa bin Maryam as Hingga Muhammad saw

Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh.
Alhamdulillahirobbil’alamin. Hari ini adalah hari yang cerah dengan sedikit mendung menggelayut di ufuk Barat. Kali ini saya akan bercerita kepada saudara-saudaraku seiman mengenai sejarah kisah kehidupan umat Nasrani (Kristen) terdahulu sebelum kelahiran Rosulullah saw. Semoga sedikit catatan ini memberikan pengetahuan kepada kita tentang bagaimana perkembangan agama Masehi dari abad pertama.

Nasrani Pada Abad Pertama

Setelah Yesus (Isa bin Maryam as) diangkat oleh Allah SWT dan setelah tragedi  penyaliban Yahuda Al Asykariyutha (yang diserupakan dengan Yesus) oleh orang-orang Yahudi dan tentara Romawi, amanah untuk menyebarkan berita tentang Injil dilanjutkan oleh murid-murid Yesus. Para murid Yesus yang dalam Al Qur’an disebut Hawariyin terdiri dari 12 orang. Mereka bersama-sama mendakwahkan apa yang telah diajarkan oleh guru mereka.
Pada masa itu dakwah murid-murid Al Masih diperkuat oleh kehadiran Paulus (Saulus). Paulus adalah seorang Yahudi bermahzab Farisi yang berasal dari Tarsus (sekarang Turki). Mulanya Paulus sangat memusuhi Yesus dan sering menganiaya orang-orang Kristen. Dia juga telah menjadi salah satu oknum yang turut andil dalam proses penangkapan, penyiksaan hingga penyaliban. Setelah kejadian itu dia bertaubat. Dia segera menemui Barnabas, salah satu murid Yesus, untuk menyatakan penyesalannya. Barnabas menyambut dengan tangan terbuka serta mengajaknya berdakwah bersama murid-murid Yesus lainnya. Pada awalnya hubungan mereka sangat baik. Namun seiring waktu berjalan, mereka berselisih sehingga hubungan mereka menjadi kurang harmonis. Ketidakharmonisan ini dipicu oleh perpedaan pendapat yang menurut mereka cukup prinsip. Paulus melalui surat-suratnya kepada komunitas non-Yahudi menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus adalah untuk semua orang, bukan hanya untuk orang Yahudi saja. Gagasan ini diselisihi oleh murid-murid Yesus lainnya, terutama Petrus dan Yakobus. Mereka percaya bahwa untuk menjadi pengikut Nasrani, orang-orang yang bukan Yahudi haruslah menjadi seorang Yahudi terlebih dahulu.
Konflik ini memicu diadakannya persidangan gereja pertama di Yerusalem yang dikenal dengan Sidang Sinode. Sidang ini menghasilkan keputusan sebagai berikut :
  1. untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu.
  2. orang-orang Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan Yahudi (mis. hal-perihal tentang sunat dan memakan makanan yang diharamkan).
  3. Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah berbahasa Yunani.
Sejak keputusan sidang tersebut dikeluarkan, mandat dakwah antara Paulus dengan murid-murid Yesus lainnya berbeda. Paulus kemudian mendirikan kekristenan Paulin (kekristenan bercorak Paulus) yang berhaluan Trinitas (Tiga Oknum dalam satu Tuhan). Dengan munculnya doktrin Trinitas tersebut, Kristen Paulus telah menjadi agama tersendiri dan bukan sebagai sekte dari Yudaisme yang mersifat monoteisme. Orang-orang Kristen yang mengikuti ajaran Paulus disebut juga kaum Trinitarian. Mereka mendirikan gereja-gereja bercorak Paulin atau Paulus.
Sementara itu murid-murid Yesus lebih memilih menyampaikan Injil secara murni tanpa mencampuradukkan kepercayaan masyarakat setempat. Orang-orang yang mengikuti mereka dikenal dengan sebutan kaum Unitarian. Mereka memiliki keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah sedangkan Yesus hanyalah manusia biasa yang telah diutus untuk menyampaikan risalah-Nya dengan dibekali beberapa mukjizat dan diperkuat dengan kehadiran Roh Kudus (Jibril as). Lihat penjelasan Unitarian pada laman http://en.wikipedia.org/wiki/Unitarianism. Penganut Unitarian mendirikan gereja-gereja mereka yang bercorak Apostolic / Apostolikos / Rasuli atau pengikut para Rasul. Orang-orang Kristen menganggap murid-murid Yesus adalah rasul-rasul.
Pada akhir abad pertama, Kaum Trinitarian mendapatkan tentangan dari penganut-penganut Unitarian. Akan tetapi faham Trinitas lebih mudah tersebar dan diterima oleh masyarakat setempat yang kala itu menganut agama pagan Romawi yang bersifat politeisme.

Nasrani Pada Abad Kedua dan Ketiga

Pada abad kedua Masehi, Peselisihan antara kaum Unitarian dan Trinitarian semakin meruncing. Kritik-kritik keras dan tajam dihujamkan oleh penganut Unitarian kepada kaum Trinitarian. Institusi Gereja Trinitarian (Gereja Paulus) seringkali mengadakan penyiksaan dan pembunuhan penganut Unitarian sebagai tindak lanjut dari kritik-kritik keras mereka. Tokoh-tokoh Unitarian dianggap sesat dan dikutuk oleh uskup-uskup Trinitarian dan penumpahan darah mereka dianggap halal. Tokoh-tokoh Unitarian tersebut antara lain Iranaeus (130 – 200 M), Tertulian (160 – 220 M), Origen (185 – 254 M), Lucius (wafat 312 M), Arius (295 – 336 M).
Pada tahun 190 M, Iranaeus menulis surat kepada Paus Victor I (189 – 198 M) untuk memintanya menghentikan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen yang berbeda keyakinan. Akan tetapi kerusuhan terulang kembali pada tahun 200 M. Dalam kerusuhan ini, Iranaeus terbunuh oleh kelompok Trinitas yang dipelopori oleh Paus Victor. Iranaeus sering mengutip ayat-ayat yang termaktub dalam Injil Barnabas dalam setiap dakwahnya.
Pada abad yang sama, Tertulian membahas doktrin yang dipandang tidak tertuang di dalam Al Kitab. Dia adalah tokoh gereja Afrika yang mula-mula memperkenalkan istilah Trinitas dari bahasa Latin sewaktu membahas doktrin yang dianggapnya aneh tersebut.
Hal senada juga dikemukakan oleh Origen. Origen adalah putra Leonidas yang mendirikan pusat pendidikan teologi, dan menunjuk Clement sebagai kepalanya. Gereja Paulus (Trinitas) sangat membenci Leonidas, karena menganut ajaran Unitarian yang disebarkan oleh murid-murid Yesus (Apostolic Christianity), dan menolak ajaran-ajaran Paulus. Oleh karena itu pihak gereja Paulus membunuhnya pada tahun 208 M. Peristiwa itu sangat menggores di hati Origen, dan ia ingin mempertaruhkan nyawanya untuk menuntut kematian ayahnya, namun dicegah oleh ibunya.
Pada tahun 230 M, Origen menjadi pengkhotbah di Palestina. Tetapi Uskup Demerius memecat dan membuangnya. Dia pergi ke Caesarea dan membangun pusat pendidikan yang sangat terkenal di kota itu. Origen dijatuhi kutukan oleh Konsili Iskandaria tahun 250 M. Dia ditangkap dan disiksa hingga menemui ajalnya tahun 254 M. Origen memiliki keyakinan bahwa Allah adalah Maha Agung dan Yesus adalah hamba-Nya yang derajatnya tidak sebanding dengan Tuhannya.
Tokoh Unitarian lainnya adalah Lucius. Dia adalah ahli teologi yang menguasai bahasa Ibrani dan Yunani. Dia juga adalah seorang yang ta’at kepada Allah sehingga kesalehannya mengundang kekaguman banyak orang. Lucius berpendapat, adanya pertentangan paham yang sangat tajam di tubuh Gereja telah membuktikan, bahwa orang-orang Kristen berpedoman pada ajaran yang bersumber dari tradisi tulisan dan mengesampingkan tradisi lisan. Padahal Yesus atau para muridnya tidak pernah mencatat ajaran Yesus. Sedangkan tradisi tulisan berasal dari orang-orang yang tidak pernah menjadi murid Yesus. Tragedi ini menunjukkan, ajaran Yesus begitu cepat lenyap disebabkan kekacauan isi ajaran yang berkembang sampai penghujung abad ketiga Masehi.
Lucius merevisi Septuaginta, Alkitab berbahasa Yunani, dan membuang sekian banyak perubahan-perubahan yang disisipkan kedalam Al Kitab, ketika disalin ke dalam bahasa Yunani. Dia berkeyakinan bahwa Allah lah tuhan itu dan Yesus bukanlah tuhan melainkan hamba-Nya. Pada tahun 312 M dia ditangkap dan disiksa karena mempertahankan keyakinannya tersebut.

Nasrani Pada Abad Keempat dan Kelima

Pada abad ke-4, Kaisar Constantin berkeinginan untuk mengumpulkan para uskup-uskup gereja dalam sebuah konsili karena melihat perselisihan kedua kelompok ini tak kunjung mereda. Konsili ini bertujuan mempertemukan pendapat antara penganut-penganut Kristen yang berselisih agar menghasilkan pemahaman dan konsep tunggal. Kaisar Constantin memiliki kepentingan politis terhadap kedudukan penganut agama Nasrani di negaranya. Dia juga berkeinginan menyudutkan para pendeta kuil Yupiter di Roma karena tidak bersedia membantunya keluar dari kasus pembunuhan putra mahkotanya sendiri yang bernama Crispus. Kaisar memetakan dukungan besar yang akan datang dari penganut-penganut Kristen dengan menggelontorkan sejumlah dana untuk pembangunan gereja-gereja. Dia juga membangun gereja yang sangat megah di bukit Zion Yerusalem. Hal inilah yang melatarbelakangi kekhawatiran sang Kaisar terhadap perselisihan sekte Unitarian dan Trinitarian yang juga berakibat pada pecahnya peta dukungan terhadapnya.
Kaisar mengundang semua uskup yang berada dibawah wilayahnya baik dari kaum Trinitarian maupun Unitarian dalam konsili tersebut. Tokoh terkemuka sekte Unitarian waktu itu adalah Arius, salah seorang Dewan Gereja yang sangat terkenal dalam sejarah dunia Kristen. Dia lahir di Libya dan belajar di perguruan Antiokia yang dinina oleh Lucius. Ia merupakan kekuatan baru bagi gereja rasuli (Unitarian) yang menghidupkan dan mempertahankan ajaran Yesus yang murni, dengan semboyan, “Ikutilah Yesus menurut yang diajarkan olehnya”, serta menentang ajaran-ajaran Kristen yang diciptakan oleh Paulus. Keagungan nama Arius pada masa itu dapat dilihat dari namanya yang sampai sekarang disinonimkan dengan sekte Unitarianisme.
Konsili tersebut diadakan pada tahun 325 M di sebuah kota yang bernama Nicaea dan dipimpin langsung oleh Kaisar Constantin. Sidang konsili ini lebih dikenal dengan nama Konsili Nicea (The Council of Nicaea). Dalam sidang itu, uskup-uskup Gereja Paulus (Trinitas) menerima pukulan telak dari pihak Arius. Mereka mengakui bahwa Arius adalah seorang karismatik yang jujur. Sebagai seorang perancana Arius dikenal tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Pada saat tradisi lisan (oral tradition) yang mempertahankan ajaran Yesus dianggap telah lumpuh, dibarengi dengan pemahaman tradisi tulisan semakin menyimpang jauh, arius tampil dengan segala kegigihan dan keberaniannya mempertahankan ajaran Yesus yang telah disampaikan oleh para muridnya secara murni, serta menentang persekutuan pihak gereja dengan kaisar Constantin.
Perselisihan semakin tajam yang berkaitan dengan pokok-pokok ajaran agama. Sementara itu doktrin trinitas telah tersebar luas kepada pihak-pihak tertentu dalam dunia Kristen. Akan tetapi pihak Arius yang didampingi oleh dua orang Unitarian Donatus dan Melitus menginginkan penjabaran yang jelas mengenai konsep doktrin trinitas tersebut. Karena kian santer terjadi penentangan, semakin banyak pihak yang menginginkan penjelasan definitive mengenai hubungan oknum yang satu dengan oknum lainnya dalam Trinitas. Gereja harus menunjukkan difinisi yang akurat mengenai hubungan ketuhanan Yesus dengan perawan Maria, ibunya. Karena setiap orang Kristen selalu dihadapkan pada sekian banyak problem dogma Trinitas, maka surat pertanyaan yang dikirim kepada pihak Paus di Roma semakin menggunung.
Di sisi lain surat jawaban dari Paus ternyata tidak menjawab kegelisahan semua pihak. Arius semakin memberikan tekanan dan tantangan kepada Paus untuk memberikan penjelasan doktrin trinitas secara logis. Bahkan Arius melontarkan pendapat-pendapat tajam, salah satunya adalah sebagai berikut :
“Jika Yesus itu sebagai anak Tuhan, berarti Bapa (Allah) harus ada terlebih dahulu dari pada Yesus. Justru sebelum ada anak (Yesus), harus ada jarak waktu. Dalam jarak waktu itu sang anak belum ada. Dengan demikian sudah pasti, bahwa anak (Yesus) itu dicipta oleh Allah dari esensi yang sebelumnya tidak ada. Oleh karena itu Yesus tidak sama dengan Bapa (Allah)”
Disamping menggunakan logika, Arius juga mengukuhkan argumentasinya dengan mengutip ayat-ayat di dalam Al Kitab :
“Jika Yesus sendiri telah mengatakan : Bapa lebih besar dari pada aku (Matius 14:28), bagaimana kita bisa percaya bahwa Allah dan Yesus itu sama. Kepercayaan seperti itu sangat bertentangan dengan sabda Yesus sendiri di dalam kitab suci”
Pendapat-pendapat Arius tak mampu disanggah oleh uskup-uskup yang hadir pada waktu itu. Tak ada seorang pun yang cakap bisa menandingi kritik-kritik tajam yang dilontarkan Arius. Hal ini tentu akan membahayakan uskup-uskup berfaham Trinitas yang hadir pada konsili. Bukan tidak mungkin mereka terpengaruh dan berbalik menentang faham Trinitas itu sendiri. Patriarch Alexander rupanya telah tanggap mengantisipasi kondisi ini. Dengan posisinya yang cukup strategis di dalam dewan gereja, dia segera menjatuhkan vonis, hukuman pengucilan gereja, terhadap Arius. Dalam tradisi gereja, siapa yang mendapat hukum pengucilan itu, tumpahan darahnya menjadi halal, dan pembunuhnya akan mendapatkan surga, karena telah berjasa membasmi pembawa ajaran sesat. Akan Tetapi harapan Alexander untuk membungkam Arius dengan menjatuhkan vonis malah menuai pro dan kontra dalam siding. Para uskup wilayah Timur tidak membenarkan vonis Patriarch Alexander tersebut.
Posisi Alexander semakin terjepit. Selain uskup-uskup wilayah Timur, Arius juga didukung oleh Eusebius Caesarea (260 – 340 M) sahabatnya dan Eusebius Nicomedia (wafat 342 M) yang memiliki pengaruh cukup besar di istana Constantinopel. Mereka adalah murid-murid Lucian, sama seperti Arius. Sampai sekarang kita bisa melihat surat Arius yang dikirim kepada Eusebius Constantinopel, setelah dia dijatuhi vonis oleh Alexander. Diantara surat itu berbunyi “Kami dihukum karena menyatakan, Yesus itu mempunyai permulaan, sedangkan Allah tidak mempunyai permulaan”.
Untuk menghindari pengaruh Arius yang semakin menyebar luas, Alexander mengirim surat-surat bernada kasar yang berisi ejekan yang ditujukan kepada Arius. Salah satu suratnya berbunyi, “Mereka sudah dikuasai iblis yang merasuk dalam diri mereka. Mereka adalah tukang sulap dan penipu yang cerdik merayu. Mereka kelompok penyamun yang hidup dalam persembunyian, yang siang malam mengutuki Kristus, mereka mendapatkan banyak pengikut dengan memperalat wanita tunasusila”. Surat-surat ini menyulut kemarahan Eusebius. Dia mengundang uskup-uskup wilayah timur untuk menjelaskan duduk persoalannya. Pertemuan para uskup itu menghasilkan keputusan untuk mengirim surat pada seluruh uskup wilayah timur dan barat, agar mendesak Patrirrch Alexander untuk mencabut hukuman yang dijatuhkan kepada Arius. Jelas permintaan itu ditolak oleh Alexander. Dia hanya akan mencabut hukuman tersebut jika Arius mau tunduk kepadanya. Alexander malah mengirim surat kecaman  kepada Arius dan Eusebius kepada seluruh pelayan-pelayan gereja Katolik. Alexander menuduh, Eusebius mendukung Arius bukan karena keyakinan yang dianut oleh Arius, melainkan disebabkan oleh kepentingan ambisius.
Sementara itu Kaisar Constantin terlibat sengketa dengan saudara iparnya, Lucianus. Lucianus adalah salah satu pendukung Arius. Sengketa itu mengakibatkan beberapa pecahnya pertempuran antara kedua belah pihak. Pada pertempuran tahun 324 M Lucianus akhirnya terbunuh. Berita terbunuhnya Lucianus memberikan dampak perubahan yang signifikan terhadap peta dukungan Arius. Akibat berita tersebut dukungan terhadap Arius pada konsili melemah. Hal ini sangat menguntungkan bagi para pendukung gereja Paulus. Akan tetapi konsili masih tetap berlangsung alot. Masing-masing kelompok tetap bertahan dengan doktrin yang mereka bawa.
Pada sidang konsili berikutnya, wakil-wakil dari gereja Paulus (Trinitas) yang mempertahankan Tiga Oknum, ternyata telah mampu menunjukkan Dua Oknum, yakni Bapa Allah dan Anak (Yesus). Mereka tidak berdaya mencari dalil bahwa Roh Kudus itu adalah salah satu dari oknum Tuhan. Kelompok Unitarian. Hal ini merupakan kemajuan yang bisa dicapai oleh kelompok Trinitarian. Namun Arius masih saja melontarkan kritik-kritiknya yang sebagian mampu membungkam lisan uskup-uskup Trinitarian.
Perdebatan dalam sidang semakin meruncing. Semua pihak merasa pesimis dengan hasil konsili itu. Dukungan kaisar menjadi sebuah kunci yang diharapkan oleh masing-masing pihak untuk menyelesaikan permasalahan ini. Menanggapi hal tersebut, Kaisar Constantin memberikan peringatan keras kepada dewan konsili bahwa jika perseteruan ini tidak mereda, Kaisar boleh jadi akan menarik seluruh bantuan finansial kepada gereja yang akan mengakibatkan keadaan Kristen lebih memprihatinkan daripada sebelumnya.
Mendengar hal ini, Eusebius berusaha membujuk Arius dan para sahabatnya agar bersikap sedikit melunak. Namun mereka tetap mengambil kebulatan tekad untuk mempertahankan keyakinan mereka serta menolak doktrin Trinitas yang mungkin akan mendapatkan suara mayoritas pada Konsili Nicea itu.
Kaisar mengambil beberapa tindakan yang dinilai cukup membantu menyeleseikan pertikaian tersebut. Kaisar bersedia memberikan dukungan kepada pihak-pihak tertentu asalkan menyetujui persyaratan yang diajukan oleh Kaisar. Bagi pihak yang tidak menerima persyaratan itu maka dianggap sebagai penentang kebijakan Kaisar dan akan dijatuhi hukuman atas tindakannya tersebut.
Kaisar Constantin menginginkan agama Kristen diterima sebagai agama negara dan dianut oleh masyarakat Bizantium. Agar lebih mudah diterima oleh rakyatnya, Kaisar Constantin mengusulkan beberapa perubahan pada agama Kristen. Usulan ini diajukan kepada peserta konsili sekaligus sebagai syarat untuk mendapatkan dukungan Kaisar. Usulan-usulan Kaisar tersebut antara lain :
  1. Hari Minggu (hari Dewa Matahari) bangsa Romawi dijadikan hari Sabat (Sabtu) bagi agama Kristen.
  2. Hari kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember dijadikan hari kelahiran Yesus.
  3. Lambang Dewa Matahari, Salib Sinar, dijadikan lambing agama Kristen.
  4. Untuk menyatukan upacara ritual bagi Dewa Matahari dan Yesus, patung Dewa Matahari pada salib diganti dengan patung Yesus.
Usulan-usulan ini disetujui oleh gereja Paulus sebagai perubahan pada agamanya. Sementara itu gereja Rasuli (pihak Arius) tidak mau menyetujui usulan-usulan tersebut dan tetap konsisten mempertahankan keyakinan yang dibawanya. Seluruh peserta konsili akhirnya sepakat menjatuhkan kutukan (anathema) terhadap ajaran Arius dan dianggap sebagai ajaran sesat.
Pada akhirnya Trinitas memperoleh suara terbanyak dan disahkan sebagai keyakinan resmi agama Kristen. Pengertian Keesaan Tuhan dalam bahasa Yesus telah berubah maknanya setelah disalin dalam bahasa filsafat Neo-Platonisme yang dikenal dengan Mystic Trinity. Sejak saat itu dilakukan perumusan ajaran Kristen lainnya sebagai tindak lanjut dari keputusan sebelumnya. Rumusan-rumusan tersebut dikenal dengan nama Credo Nicea (Creed Nicea), orang-orang Kristen menyebutnya juga Syahadat Nicea. Untuk lebih jelasnya, Isi Credo nicea bisa dilihat pada laman http://id.wikipedia.org/wiki/Doa_Syahadat_Nicea.
Pada Tahun 328 M Patriarch Alexander meninggal dunia. Jabatan keuskupan Iskandariah digantikan oleh Athanasius. Pemilihan Athanisius diwarnai oleh intimidasi dan tindakan kekerasan sehingga banyak menimbulkan kecaman dimana-mana. Paska konsili, pembunuhan terhadap orang-orang Kristen Unitarian semakin marak. Pembunuhan ini berlanjut hingga pada masa paska kanonisasi Al Kitab.
Setelah aqidah Trinitas disepakati sebagai aqidah Kristen resmi, orang-orang Kristen mulai beranjak untuk membenahi kitab-kitab mereka. Seperti yang tersaji dalam berbagai literatur sejarah, sebelum abad ke 4 M, Injil-Injil yang beredar di masyarakat adalah Injil-Injil dengan berbagai macam versi. Daftar-daftar Injil yang berhasil teridentifikasi pada masa tersebut bisa dilihat pada laman http://islamic.xtgem.com/ibnuisafiles/list/2009/Januari/kebohongan/Kanonisasi_Injil.html.
Baru pada tahun 367 M,  Athanasius memsukkan daftar pertama kitab suci Perjanjian Baru yang sesuai dengan Perjanjian Baru sekarang pada edaran sepucuk surat Orang Timur miliknya. Kemudian pada tahun 393 M Perjanjian baru diratifikasi oleh Dewan Hippo, oleh Sinode Chartage pada tahun 397 M, dan oleh Dewan Carthagina pada tahun 419 M. Tidak semua Gereja Timur sepakat dengan kanonisasi ini hingga saat ketika terjemahan dalam bahasa Suriah yang kira-kira muncul pada tahun 508 M sesuai dengan kanon ini. Sejak saat itu hanya 4 versi Alkitab yang terdiri dari 27 kitab yang diakui sebagai kanon Perjanjian Baru. Keempat versi tersebut antara lain Injil Markus, Injil Matius, Injil Lukas, dan Injil Yohanes. Adapun manuskrip Injil-Injil selain 4 Injil tersebut harus dimusnahkan.
Demkianlah perjalanan sejarah umat Nasrani dari abad pertama Masehi sampai pada abad ke 5 M. Sementara itu Rosulullah saw baru lahir pada tahun 571 M atau pada abad ke 6 M. Pada literatur-literatur kita sebagai umat Islam, terdapat beberapa orang Nasrani (Kristen) yang masih memegang teguh risalah-risalah Isa as (Yesus) tentang hadirnya nabi akhir zaman yang menjadi penutup dan penyempurna risalah kenabian. Kabar gembira tentang datangnya Muhammad saw sebagai Nabi akhir zaman ini juga disebutkan dalam beberapa Pasal pada Injil Barnabas (Injil Apokrif yang dianggap oleh orang-orang Kristen sebagai injil sesat). Berikut beberapa tokoh diantara mereka yang membenarkan kerosulan Muhammad saw.
  1. Pendeta Bukhoiroh – terjadi pada waktu masa kanak-kanak Nabi saw
  2. Waroqoh bin Naufal (sepupu Khodijah istri Nabi saw)
  3. Adi bin Hatim ra (sahabat Nabi saw)
  4. Addas ra (sahabat Nabi saw)
  5. Salman Al Farisi ra (sahabat Nabi saw)
  6. Hiraklius (Raja Romawi) – diketahui dari dialog antara Hiraklius dengan Abu Sofyan ra yang ketika itu masih kafir.
  7. Raja Najasyi dari negeri Habasyah (Negus dari Etheopia) – masuk Islam di depan Ja’far bin Abu Tholib ra setelah menerima surat dari nabi saw.
  8. Muqoiqis – Gubernur Romawi untuk wilayah Mesir.
  9. Maria Al Qibtiyah (Ummul Mukminin dari kaum Qibti Mesir)
  10. Dan para sahabat-sahabat beliau lainnya rhuma yang sebelumnya beragama Nasrani.
Adapun Allah SWT telah menerangkan tentang mereka dan apa yang mereka perselisihkan di dalam Kitabullah Al Qur’an Al Karim. Berikut ini adalah Kisah-kisah Isa bin Maryam dan umat Nasrani dalam Al Qur’an.

Bantahan Allah SWT dalam Al Qur’an terhadap penisbatan Nabi Ibrahim as dan keturunannya sebagai penganut Yahudi atau Nasrani.

Katakanlah: “Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati, ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Baqoroh: 139 – 140).

Kisah dalam Al Qur’an yang menceritakan orang-orang Nasrani Unitarian yang taat kepada Allah dan bersaksi atas kebenaran Nabi Muhammad saw.

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.” Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.). Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh ?.” (QS. Al Maidah : 82 – 84)
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al Baqoroh : 62)
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al Maidah : 69)
Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. An Nisa : 159)

Kisah dalam Al Qur’an mengenai konflik antara orang-orang Nasrani dan Yahudi

Dan orang-orang Yahudi berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan”, dan orang-orang Nasrani berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan,” padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya (QS. Al Baqoroh : 113)

Bantahan Allah SWT dalam Al Qur’an terhadap doktrin Trinitas dan doktrin Ketuhanan Yahudi

Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: “Allah mempuyai anak.” Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (QS. Yunus : 68)
Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putera Allah.” Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling? (QS. At Taubah : 30)
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (QS. An Nisa : 171)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?.” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” (QS. Al Maa’idah : 116)
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (QS. Maryam : 30)
Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS. Al Maa’idah : 75)
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. Al Maa’idah : 72)
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS. Al Maa’idah : 73)
Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail. (QS. Az Zukhruf : 59)
Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.” Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). (QS. Al Maidah : 18)

Kisah dalam Al Qur’an mengenai datangnya Nabi Muhammad saw yang tertulis dalam kitab-kitab Taurat dan Injil

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Al Baqoroh : 146)

Kisah dalam Al Qur’an mengenai permusuhan dan kebencian orang-orang Nasrani

Dan diantara orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani”, ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan. (QS. Al Maaidah : 14)

Bantahan Allah SWT dalam Al Qur’an mengenai pembunuhan dan penyaliban Isa bin Maryam as

dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nisa : 157 – 158)
(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.” (QS. Ali Imron : 55)

Kisah dalam Al Qur’an mengenai pengabdian Hawariyyin (Murid-murid Isa bin Maryam as) dalam menolong agama Allah

Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku.” Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu).” (QS. Al Maa’idah : 111)
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. (QS. Ali Imron : 52)
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (QS. Ash Shoff : 14)

Kisah dalam Al Qur’an mengenai perselisihan dalam tubuh umat-umat terdahulu sebelum datangnya Nabi Muhammad saw (seperti halnya perselisihan penganut Trinitas dan Unitarian)

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (QS. Al Baqoroh : 253)
Demikianlah kisah-kisah perjalanan Umat Nasrani serta keterhubungannya dengan apa yang telah Allah kisahkan di dalam Al Qur’an Al Karim yang diturunkan kepada junjungan kita Rosulullah Muhammad saw. Semoga sedikit ilmu diatas memberikan pemahaman bagi kita akan perbedaan akidah kita sebagai seorang Muslim dengan akidah umat Kristiani. Semoga kisah ini juga mampu memberikan tauladan dan hikmah serta menjadi ibroh bagi kita semua. Amiin
Wallahua’lamu Bishshowab.
Wassalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh
Selasa, 6 Jumada Al-Awwal 1431 H
Jundul_Qolb
Comments
0 Comments