| Mera Naam Joker: Siapkan Senjata Agar Tak Jadi Korban Pembantaian

Sabtu, 23 Juli 2011

Siapkan Senjata Agar Tak Jadi Korban Pembantaian

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” [Al Anfaal 60]
Allah memerintahkan ummat Islam untuk mempersiapkan senjata perang sebaik mungkin agar musuh-musuh yang ingin menyerang Islam jadi gentar dan takut untuk menyerang.
Sayangnya banyak pemimpin Islam dan bangsawan Muslim yang memilih menghamburkan uangnya untuk kemewahan ketimbang senjata untuk membela ummat Islam. Mereka lebih memilih menghabiskan milyaran uangnya untuk rumah mewah dan mobil-mobil mewah ketimbang membeli pesawat tempur, tank, atau pun rudah untuk menghadapi musuh Islam.
Foto di atas adalah koleksi mobil mewah milik Raja Bahrain. Sementara Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei dikabarkan mengkoleksi 7.000 mobil mewah yang nilainya ratusan trilyun rupiah. Sanggupkah mobil-mobil mewah tersebut menahan/melawan serangan dari musuh-musuh Islam?
Tak heran saat negara-negara kafir harbi seperti AS dan Eropa membombardir negara-negara Islam seperti Iraq, Afghanistan, dan Libya, nyaris tidak ada perlawanan yang berarti. Ini karena para pemimpinnya kurang memikirkan persiapan senjata untuk perang.
Lihat foto-foto anak-anak Muslim di bawah yang jadi korban bom keganasan kaum kafir harbi Yahudi dan Nasrani dari Israel, AS, dan Eropa. Mereka korban bom yang dibalut dengan uranium sehingga daya ledak dan radiasinya lebih tinggi sehingga merusak tubuh mereka:
Ummat Islam banyak yang dibantai musuh-musuh Islam dengan mudah karena Raja-raja dan Presiden-presiden dari negara-negara Islam menghabiskan uangnya untuk mobil mewah ketimbang persenjataan demi membela ummat Islam.
Di atas hanya sebagian foto dari ummat Islam yang dibantai. Lebih banyak lagi bisa dilihat di sini:
Nabi dan para sahabat melaksanakan firman Allah dalam mempersiapkan persenjataan. Jadi meski pedang tentara Romawi lebih kuat dan sanggup mematahkan pedang lawan, namun pedang ummat Islam lebih tajam dan lebih cepat sehingga bisa memotong-motong kain yang di lempar ke udara.
Saat perang Mu’tah, pasukan Muslim yang cuma berjumlah 3.000 orang dipimpin oleh Khalid bin Walid mampu menahan serangan 200.000 tentara Romawi. Sementara pasukan Muslim yang berjumlah 30.000 orang yang dipimpin langsung oleh Nabi sanggup menggentarkan ratusan ribu tentara Romawi pada perang Tabuk sehingga tidak terjadi perang karena tentara Romawi tidak berani menyerang meski tentara Muslim sudah masuk ke kota Tabuk yang saat itu di bawah kekuasaan Romawi.
Untuk itu, ada baiknya ummat Islam mempersiapkan senjata agar tidak terus-menerus jadi korban pembantaian.
Senapan
Iran berhasil membuat senapan yang dilengkapi teleskop sehingga bisa mengidentifikasi musuh pada jarak 7 km dan menembus rompi anti peluru musuh dalam jarak 3 km.
Senapan ada yang senapan mesin yang mampu menembakkan 800 peluru per menit, ada pula senapan sniper yang dilengkapi dengan teleskop untuk menembak lawan pada jarak yang amat jauh.
Pada malam hari, sering serdadu dilengkapi dengan night vision yang menggunakan infra merah agar bisa melihat di kegelapan.
Senapan Mesin yang terkenal adalah M16 buatan AS.
RPG (Rocket Propelled Grenade)
RPG adalah granat yang dilengkapi dengan roket, sehingga jangkauannya bisa mencapai 900 meter (akurasi 4%). RPG akurasinya hanya 100 meter (96%). Setelah 200 meter, kurang dari 50%.
RPG adalah senjata yang cukup murah untuk menghancurkan tank dan sangat ditakuti oleh para tentara.
Rudal Perorangan Portable (Portable Missile Launcher)
Sering pesawat tempur dan helikopter dapat terbang dengan bebas membom lawannya. Namun di Afghanistan, para mujahidin yang saat itu dipasok CIA dengan rudal Stinger yang bisa ditembakkan oleh 1 orang saja mampu merontokkan pesawat-pesawat dan helikopter tempur Uni Soviet sehingga akhirnya raksasa Uni Soviet menyerah kepada rakyat Afghanistan.
Rudal Perorangan ini diproduksi oleh AS (Stinger dengan jangkauan 8 km) dan Rusia (Strela). Rudal Stinger dinyatakan telah merontokkan 270 pesawat tempur.
Berbeda dengan senapan atau roket biasa yang berjalan lurus, rudal (peluru kendali) bisa mengikuti lawannya setelah mengunci targetnya (dengan identifikasi panas atau visual). Kalau dengan program komputer, sistem kendalinya membandingkan posisi horisontal (x) dan vertikal (y) antara sasaran dengan peluru sehingga x1=x2 dan y1=y2. Artinya jika posisi x sasaran di kordinat 1 dan peluru di kordinat 8, maka komputer akan mengurangi kordinat peluru secara bertahap hingga posisi x sasaran dengan peluru sama. Ini secara otomatis akan membelokkan peluru kendali tersebut ke arah sasaran.
Rudal (Peluru Kendali)
Peluru Kendali adalah senjata yang bisa diprogram arahnya sehingga bisa mengenai sasaran secara tepat meski jaraknya ribuan km. Seandainya arahnya kurang tepat, penembak bisa membetulkan arahnya dari jarak jauh.

Rudal-rudal Iran Meroket ke UdaraIran berhasil membuat peluru kendali Shahab 3 yang mampu menjangkau jarak lebih dari 2.000 km. Meski kalah jauh dengan Peluru Kendali Antar Benua (ICBM: InterContinental Balistic Missile), namun cukup untuk menggentarkan AS dan sekutunya hingga kini untuk menyerang Iran.
Ada pun India diduga berhasil membuat peluru kendali Surya yang mampu mencapai jarak 16.000 km. Jaraknya bisa jauh karena memakai roket 3 tingkat yang jatuh 1 per 1 saat bahan bakarnya habis.
Peluru kendali antar benua biasanya membawa hulu ledak nuklir yang bisa menghancurkan 1 kota seperti Hiroshima dan Nagasaki. Satu rudal bisa memuat beberapa hulu ledak sekaligus yang masing-masing bisa mengenai target yang berbeda.
Tank dan Panser
Tank dan Panser adalah kendaraan lapis baja untuk melindungi penumpangnya dari senjata api yang mematikan. Panser memakai ban karet yang besar dan tebal, sementara Tank memakai ban dari baja yang dilengkapi dengan meriam yang cukup besar untuk menghantam lawan.
Indonesia dengan PT Pindad sudah mampu membuat panser sementara Iran sudah mampu membuat Tank Zulfiqar 2.
Pesawat Tempur
Pesawat Tempur ada bermacam-macam. Dari SR 71 Black Bird yang mampu mencapai kecepatan lebih dari 3,2 x kecepatan suara (3.529,6 km/jam) dan ketinggian 25 km, hingga saat ini tak satu pun dari pesawat SR 71 yang tertembak lawan meski sudah ditembaki lebih dari 4.000 x. Begitu mendeteksi ada rudal yang diluncurkan, pesawat ini hanya mengandalkan kecepatan untuk melarikan diri karena tidak bisa dikejar oleh rudal. Jangkauannya 5.646 km.
Dengan ketinggian 24 km dan kurang oksigen, pilot pun mengenakan pakaian khusus seperti astronot.
Dengan kemampuan terbang cepat, tinggi, dan teknologi stealth yang tak dapat ditangkap oleh radar lawan, pesawat SR 71 merupakan pesawat pembom dan mata-mata yang handal.
Pesawat tempur Republik Islam Iran Saeqeh
Ada pun negara Islam Iran berhasil membuat pesawat tempur Saeqeh dan Azarakhsh.
Kapal Perang
Kapal perang terdiri dari beberapa jenis mulai dari kapal perusak hingga kapal induk yang mampu membawa puluhan pesawat tempur.
Kenapa kapal induk diperlukan? Ini untuk menjaga keunggulan udara. Pesawat tempur boleh dikata merupakan senjata yang paling canggih. Sayangnya jangkauannya hanya 2.000 km. Sementara negara-negara seperti AS, sering berperang dengan negara-negara lain seperti Iraq dan Afghanistan yang jaraknya lebih dari 10.000 km dari AS. Oleh karena itu, kapal induk digunakan untuk mengangkut pesawat-pesawat tempur tersebut sehingga jarak dengan musuh jadi lebih dekat.
Karena rawan dari serangan lawan, kapal induk dijaga oleh sistem radar, kapal-kapal perusak di sekelilingnya, dan juga pesawat-pesawat tempur yang dia bawa.
Negara-negara yang menggunakan kapal induk adalah: Amerika Serikat, Rusia, Perancis, Inggris, Cina, India, Italia, Spanyol, Brasil, dan Thailand.
Biaya pembuatan kapal induk sangat besar. Bisa mencapai lebih dari Rp 1.000 trilyun (500 juta dinar). Oleh karena itu, negara-negara seperti negara Islam Iran lebih memilih membuat kapal perang ukuran kecil yang bisa bergerak lincah seperti speed boat yang dipersenjatai.
Namun meski kecil, ternyata 5 speed boat perang Iran berhasil mengepung 3 kapal perang AS di selat Hormuz dan mengancam akan meledakkan kapal AS. Setelah awak speed boat menjatuhkan ranjau-ranjau laut di jalur yang akan dilalui, Kapal perang AS pun memilih menghindar.
Di kesempatan lain patroli AL Iran berhasil menahan 15 pelaut dan marinir Inggris selama 2 minggu karena memasuki wilayah perairan Iran.
Kapal Selam
Kapal Selam merupakan senjata yang nyaris tidak terlihat. Di permukaan laut dia tak terlihat oleh mata. Sedang jika dilengkapi dengan teknologi stealth dan mesin dimatikan, tidak terdeteksi.
Negara Islam Iran berhasil membuat 4 kapal selam mini Ghadir yang mampu mengangkut beberapa awak dan bisa menembakkan torpedo. Selain itu kapal selam tersebut juga punya teknologi stealth. Dengan ukuran yang kecil, selain sulit dideteksi juga cocok untuk perairan di selat Hormuz yang sempit dan dangkal. Meski mini, namun kapal selam tersebut sanggup mengarungi hingga laut merah.
Ada pun kapal selam AS biasanya berukuran besar. Ada yang bertenaga nuklir sehingga sanggup berlayar selama bertahun-tahun dengan jarak yang jauh.
Bom Nuklir
Bom Nuklir adalah senjata pamungkas yang bisa menghancurkan 1 kota baik karena ledakannya atau pun radiasinya. 2 bom atom yang dijatuhkan AS di kota Hiroshima dan Nagasaki menewaskan 200 ribu penduduknya dan membuat Jepang menyerah tanpa syarat.
Bom Nuklir memiliki daya ledak 60 megaton yang setara dengan 60 juta ton bom TNT. Artinya 1 bom Nuklir dengan berat sekitar 1 ton sama dengan 60 juta ton TNT. 1 bom Nuklir daya ledaknya sama dengan 10 juta truk yang diisi bom TNT yang disebar di seluruh kota.
Negara-negara yang memiliki bom nuklir adalah: Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, China, India, Israel, Pakistan, dan Korea Utara
Hanya Pakistan negara Islam yang memiliki bom nuklir. Itu pun guna mengimbangi musuhnya, India yang terlebih dulu memiliki bom nuklir.
Agar efektif, bom nuklir harus dikirim dengan baik ke tempat sasaran. Bisa lewat pesawat pembom, pesawat tempur, atau dengan rudal balistik.
Satelit
Satelit merupakan pesawat buatan manusia yang ditempatkan di orbit bumi. Fungsinya bermacam-macam dari alat komunikasi, mata-mata, pengamat cuaca, hingga satelit pembunuh yang bisa menghancurkan satelit lawan atau rudal balistik yang melintas.
Sebagai satelit mata-mata, satelit bukan hanya bisa memotret objek berukuran kecil seperti manusia, tapi juga video secara langsung.
Media Massa atau Informasi
Kebanyakan perang justru merupakan perang informasi melalui media massa. Dengan perang informasi, kita bisa merubah opini publik sehingga lawan jadi kawan dan kawan jadi lawan.
Menurut ahli strategi perang Cina, Tsun Tzu, “Jika engkau mengetahui informasi mengenai musuhmu, engkau sudah mendapat separuh kemenangan.” Perang Informasi bukan cuma menggali informasi melalui spionase/mata-mata/intelijen, tapi juga penyebaran informasi/propaganda.
Beberapa bentuk media massa:
TV
TV memiliki kemampuan audio-visual yang punya daya pengaruh yang tinggi. Saat ini TV CNN dari AS ditonton ratusan juta di dalam negeri dam milyaran orang dari seluruh dunia melalui satelit. Dari dunia Muslim, meski sekuler, TV Aljazeera dari Qatar mampu mengimbangi CNN untuk berita di Timur Tengah
Media Cetak
Media Cetak yang terkenal adalah Time, New York Time, Washington Post, dsb. Dari dunia Islam kurang begitu dikenal.
Media Internet
Di Barat yang terkenal adalah Google, Facebook, dan website dari media massa mereka.
Sebagaimana firman Allah di atas, ummat Islam harus mempersiapkan senjata tercanggih agar para musuh Islam gentar untuk menyerang kita. Jika tidak, maka ummat Islam akan jadi bulan-bulanan para musuh Islam. Dibantai dan dibantai terus.
Si vis pacem, para bellum. Jika engkau ingin damai, siapkan perang. Demikian kata pepatah orang-orang Barat. Artinya jika kita ingin hidup damai, kita harus bersiap untuk perang. Sebab musuh juga jika melihat kita siap dan persenjataan kita lebih canggih daripada mereka, mereka akan takut menyerang kita. Jadi kita bisa damai.
Sumber:
Iran Ujicoba Senjata Baru dalam Latihan Perang
Minggu, 5 November 2006 09:23 WIB
Teheran (ANTARA News) – Iran, Sabtu, berhasil melakukan ujicoba senjata baru dan sebuah sistem rudal anti helikopter pada hari ketiga ari latihan perang terbarunya.
“Generasi baru senjata-senjata anti helikopter dan anti kendaraan lapis baja berhasil diujicoba pada hari ketiga dari pelatihan perang,” kata pembaca berita di televisi pemerintah, sementara gambar-gambar ujicoba itu ditayangkan.
Dalam pelatihan perang “Nabi Besar II” , yang menurut rencana akan berlangsung 10 hari, Iran sejauh ini telah menembakkan rudal Shabab-3 miliknya yang berdaya jangkau lebih jauh untuk pertama kami dalam manuver-manuver serta tipe-tipe baru rudal-rudal laut ke udara dan laut ke laut.
Senjata-senjata yang dapat menembus kendaraan lapis baja diujicoba, Sabtu termasuk sebuah senapan yang dilengkapi dengan daya penglihatan khusus yang dapat mengidentifikasi musuh tujuh kilometer dan dapat menembus satu sasaran yang memakai satu rompi anti peluru dari jarak tiga kilometer.
Senjata anti mobil lapis baja yang diujicoba adalah satu sistem yang dirancang untuk menembus plat lapis baja tank yang “dapat dibawa oleh satu orang, dengan akurasi yang tinggi, kecepatan tinggi dan daya ledak tinggi”.
“Peluru dari sistem itu dapat menembus peralatan lapis baja dan kemudian meledak,” kata televisi itu.
Senjata anti helikopter sangat akurat. Empat rudal anti helikopter dapat ditembakkan dari sistem masing-masing.
Senjata anti helikopter dapat menghantam helikopter dalam keadaan yang berbeda,” tambah televisi itu.
“Senjata anti baja mampu menembus berbagai rompi anti peluru yang canggih ” serta bagian luar lapis baja taank, katanya.
Pelatihan perang itu dilakukan pada saat meningkatnya tekanan internasional terhadap program nuklir Iran, dengan AS memimpin satu usaha bagi pengenaan sanksi-sanksi PBB karena tidak menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya.
Pelatihan itu juga dilakukan bertepatan dengan pelatihan angkatan laut yang dipimpin AS di lepas pantai Teluk dekat perairan Iran dalam satu ujian kemampuan unuk menghentikan perdagangan senjata pemusnah massal, pertama kali pelatihan seperti itu dilakukan di daerah itu.
Ketua komisi keamanan parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi, Sabtu mengecam pelatihan perang yang dipimpin AS itu, yang ia katakan akan meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
“Negara-negara imperialis seperti AS berada di sini dengan niat jahat. Mereka tamu-tamu yang tidak diinginkan yang kehadirannya adalah satu sumber ketidakstabilan dan kekacauan di kawasan itu,” katanya, yang dikutip kantor berita IRNA.
Editor:
http://www.antaranews.com/view/?i=1162693383&c=INT&s=
Selasa, 08/01/2008 01:27 WIB
5 Speedboat Iran Provokasi 3 Kapal Perang AS
Iqbal Fadil – detiksport
Hormuz – Sebuah insiden yang hampir berujung perang terbuka nyaris terjadi di Selat Hormuz kawasan Teluk Persia. Melalui radio, 5 speedboat Iran mengancam akan meledakkan 3 kapal perang AS yang sedang melintas. ( bal / bal )
http://www.detiksport.com/cpaging/2008/01/08/012748/876124/10/1/1%7C2/5-%3Ci%3Espeedboat%3C/5-speedboat-iran-provokasi-3-kapal-perang-as
Kapal Iran Keroyok Kapal Perang AS di Selat Hormuz
Selasa, 8 Januari 2008 | 08:48 WIB
INNChannels, Washington – Kapal-kapal cepat bersenjata Iran dilaporkan mengerumuni tiga kapal perang Amerika Serikat di Selat Hormuz.
“Kami akan mendatangi Anda dan Anda akan meledak beberapa menit lagi,” ungkap seorang pejabat Departemen Pertahanan AS, mengutip ancaman lewat radio pemancar Iran.
Awak yang ada di kapal cepat itu juga menjatuhkan kotak-kotak ke laut di jalur salah satu kapal AS, kata pejabat lainnya.
Pemerintah AS menuduh Iran melakukan provokasi dan sikap yang bisa dianggap bermusuhan.
AS juga berikrar “kami menghadapi sikap Iran jika membahayakan atau sahabat-sahabat kami dan sekutu di wilayah tersebut.”
Insiden itu terjadi hanya beberapa hari menjelang kunjungan Presiden George W. Bush untuk memperkuat proses perdamaian Palestina-Israel.
Bryan Whitman, juru bicara Pentagon, mengatakan tiga kapal perang AS — satu kapal penjelajah, satu kapal perusak dan satu fregat– mengeluarkan peringatan dan menghindar saat kapal Iran mendekat.
“Angkatan Laut AS mengambil langkah sesuai prosedur dalam keadaan seperti ini dan sudah siap untuk melakukan eskalasi jika diperlukan,” katanya.
“Ini adalah insiden serius.” kata Whitman. “Ini, seperti sudah saya bilang, serampangan, gegabah, dan kemungkinan merupakan kegiatan manuver pihak musuh.”
Tak ada tembakan dilepaskan saat insiden yang menurut Whitman berlangsung antara 15 sampai 20 menit pada hari Minggu pagi 0400 GMT (11:00 WIB).
“Kami mendesak pihak Iran untuk menahan diri dari tindakan provokatif seperti itu karena bisa mendatangkan insiden berbahaya di masa mendatang,” kata Gordon Johndroe, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Sean McCormack, mengatakan banyak dukungan di wilayah itu bagi Washington untuk menghadapi sikap Iran yang membahayakan.
Kedatangan kapal-kapal cepat Iran ke kapal perang AS itu bukan sesuatu yang biasa namun hal itu pernah terjadi.
“Kami belum lama ini mengalami kejadian serius seperti ini,” kata Whitman.
“Saya tidak tahu apa maksud mereka. Sudah jelas hal ini pantas untuk mendapatkan penjelasan,” katanya.
McCormack mengaku Washington hanya punya sedikit penglihatan mengenai Iran yang “proses pengambilan keputusannya yang sangat sulit dimengerti”
Penggunaan kapal cepat bersenjata dan manuver agresif itu cocok dengan profil operasi dari Korps Pengawal Revolusi Iran, dibanding angkatan laut Iran.
Whitman mengatakan USS Port Royal, USS Hopper dan USS Ingraham sedang melewati Selat Hormuz menuju ke Teluk saat kapal-kapal Iran mendekat dengan cepat.
“Lima kapal cepat Iran dapat dikatakan mengerumuni tiga kapal perang AS saat mereka melintasi perairan internasional,” kata seorang pejabat Pentagon.
Perahu cepat itu berjarak hingga beberapa ratus meter dari kapal-kapal AS, kata pejabat itu.
Pada 23 Maret 2007, Iran menangkap 15 pelaut dan marinir Inggris di Teluk dan menahan mereka selama hampir dua pekan dengan alasan memasuki perairan Iran.
Pihak Inggris bersikukuh para pelaut tersebut sedang melakukan patroli rutin anti penyelundupan minyak di perairan Irak sesuai mandat PBB.
Teheran akhirnya melepaskan para pelaut dan marinir itu pada 4 April.[Ant/AFP/L2]
Ladang ranjau meluas di teluk
Presiden Iran Hojatoleslam Ali Khamenei bahkan merasa perlu melontarkan ancaman terbuka. “Jika Iran menggunakan semua kekuatan persenjataannya, tak satu pun kapal akan tersisa di Selat Hormuz,” katanya. Kini AS tampak semakin jauh terisap ke lubuk kericuhan di Teluk. Awalnya, keterlibatan mereka hanya karena mengerahkan kapal-kapal perang Armada ke-7 — yang memang beroperasi di Timur Tengah — bagi pengawalan tanker-tanker Kuwait. Tapi sekarang satuan pertahanan laut AS di kawasan itu sudah mendekati formasi perang. Kapal perang mereka di Teluk Oman, yang kini berjumlah 16 buah, dalam waktu dekat akan ditambah lagi dengan 8 kapal dan 8 helikopter penyapu ranjau. Sedangkan kekuatan angkatan udara yang disertakan dalam pertahanan itu adalah satuan pemburu F-14 dan pesawat penginai Orion P-3C. Dan kekuatan udara itu telah dicoba dua pekan lalu, ketika sebuah pesawat F-14 melepaskan peluru kendali ke sebuah pesawat tempur Iran. Tapi, rudal itu meleset dari sasaran. Sesudah AS, Inggris dan Prancis juga telah terlibat dalam ketegangan Teluk. Sultan Oman Qaboos Bin Said telah mengizinkan pelabuhan Oman menjadi pangkalan bagi empat kapal penyapu ranjau Inggris, pekan lalu. Sementara itu, kapal induk Prancis, Clemenceau, dengan empat kapal perang dan 3.000 awak — yang dilengkapi dengan skuadron yang memiliki 40 jet tempur — sedang menuju Teluk Oman pula. Keterlibatan Inggris dan Prancis lebih bertujuan menjaga sumber minyaknya di Timur Tengah. Kedua negara ini sebelumnya menolak ajakan AS untuk terlibat dalam pengamanan Teluk Persia. Kini keduanya tak punya pilihan. Bila peranjauan tanker di Teluk tidak dicegah, harga minyak dunia dicemaskan akan melonjak dalam waktu dekat. Perusahaan asuransi perkapalan telah merintis kenaikan harga itu dengan menaikkan preminya, karena risiko lalu lintas kapal di jalur Teluk semakin besar. Amerika dan Eropa Barat memang peka terhadap lonjakan harga ini. Karena sebagian besar suplai minyak mereka berasal dari Teluk Persia. Bahkan sumber lain, yaitu spot market — yang merupakan barometer cadangan minyak dunia — juga bergantung pada minyak Teluk. Sebanyak 25% minyak di pasar bebas itu disuplai melalui Teluk Oman. Maka, AS dan negara-negara Eropa mati-matian menjaga jalur suplai sumber energinya. Bila jalur itu macet, juga spot market tak mampu menjaga kestabilan harganya dalam waktu tiga bulan, para ahli ekonomi memperkirakan harga minyak di dunia akan menggila. Krisis energi akan melanda kembali, terutama buat AS dan Eropa Barat. Krisis yang kemudian bisa menjalar ke krisis ekonomi di negara-negara Barat itu memang target Iran. Negara itu sudah siap menghadapi perang minyak besar-besaran dengan mengorbankan ekspor minyaknya sebanyak 1,8 juta barel per hari. Dan, Pemimpin Revolusi Iran Ayatulah Khomeini sudah berkata, “Kita siap menghadapi keadaan sulit itu.” Ini berarti, Perang Teluk, dengan Iran sebagai pemetik picu, bisa meletus setiap saat. Jim Supangkat, Laporan kantor-kantor berita
Iran Punya Empat Kapal Selam Baru
TEHERAN, KOMPAS.com – Angkatan laut Iran, Mingu (8/8), menerima pengiriman empat kapal selam mini baru jenis Ghadir produksi dalam negeri.
Angkatan laut negara itu telah menerima tujuh kapal produksinya sendiri untuk tipe itu, yang berbotot 120 ton dan pertama diluncurkan tahun 2007. Iran melukiskan Ghadir sebagai kapal selam siluman, yang hampir tak dapat dideteksi sonar dan dimaksudkan untuk operasi pantai di perairan dangkal, terutama di Teluk.
Kapal itu berdasarkan pada model kelas Yono Korea Utara dan dapat menembak torpedo, tapi tugas utamanya tampaknya akan menggerakkan komando, meletakkan ranjau dan melakukan misi pengintaian, kata beberapa pakar.
Inventaris kapal selam Iran yang mematroli perairan Teluk juga mencakup tiga kapal selam diesel kelas Kilo buatan Rusia yang dibeli tahun 1990-an dan sebuah Nabang, kapal ringan seberat 500 ton buatan Iran yang pertama diluncurkan tahun 2006. Tahun 2008, Iran mulai membuat kapal selam baru yang dinamai Qaem, yang akan diluncurkan dalam beberapa hari ini, kata kepala militer Ataollah Salehi pekan lalu. Ia melukiskan kapal selam itu sebagai “setengah-berat” dan mampu beroperasi di laut bebas seperti Samudera India dan Teluk Aden.
Comments
0 Comments