Oleh Ust. Ainur Rofiq
a.Perintah Wudhu
Firman Alloh: surat Al Maidah (5): 6
إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Apabila kamu akan mendirikan sholat maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai siku-siku lalu usaplah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dua mata kaki” (al Maidah:6)
Rosululloh saw bersabda:
يَقُولُ : ((إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ )) (رواه البخارى عن أبى هريرة)
“ Sesungguhnya ummatku akan datang di hari kiamat dalam keadaan bersinar (muka dan kedua tangannya) karena bekas wudlu. Oleh itu, barang siapa yang bisa memanjangkan sinarnya hendaklah ia lakukan “ (HR. Bukhori dari Abu Huroiroh).
b. Cara Berwudhu
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِي اللَّهم عَنْهم دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ تمَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ((مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا )) (متفق عليه، عَنْ حُمْرَانَ)
“ Sesungguhnya Utsman bin Affan minta air wudlu, lalu dia cuci kedua tangannya tiga kali lalu berkumur sambil menghirup air ke hidung kemudian menyemprotkannya. Lalu ia mencuci wajahnya tiga kali, kemudian mencuci tangannya yang kanan sampai siku-siku tiga kali, lalu tangannya yang kiri., kemudian mengusap kepalanya, kemudian mencuci kakinya yang kanan sampai mata kaki tiga kali, lalu yang kiri. Kemudian ia (Utsman) berkata: “ saya melihat Nabi saw berwudlu seperti wudhuku ini” (HR. Bukhori dan Muslim, Dari Humron)
Ketentuan-Ketentuan Wudhu
1. Mencuci tangan sehabis tidur
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلاَ يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثًا فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ )) (رواه المسلم)
Nabi saw bersabda: (( … apabila di antara kamu bangun tidur, maka janganlah menyelamkan tangannya di bejana/bak air sebelum ia mencucinya tiga kali, sebab ia tidak tahu di mana tangannya bermalam ((HR. Muslim dari Abu Huroiroh)
2. Mendahulukan yang kanan
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا تَوَضَّأْتُمْ فَابْدَءُوا بِمَيَامِنِكُمْ (رواه الخمسة، عَنْ أَبِي هُرَيْرَة)
Rosululloh saw bersabda: (( Apabila kamu berwudlu, mulailah dari yang kanan ))
(HR. Bukhori dari Abu Huroiroh)
3. Cara mengusap kepala
رَأَيْتُ عَلِيًّا رَضِي اللَّهم عَنْهم … وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَاحِدَةً ثُمَّ قَالَ هَكَذَا تَوَضَّأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه أبو داود)
Saya melihat Ali ra ….. mengusap kepalanya sekali. Kemudian ia (Ali) berkata: demikianlah cara wudlu Rosululloh. (HR. Abu Daud dari Abdur Rohman bin Abi Laila)
مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ثُمَّ رَدَّهُمَا إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي بَدَأَ مِنْهُ (رواه البخارى)
“ Rosululloh mengusap kepala dengan kedua tangannya dari depan dan belakang, yaitu beliau mulai dari depan kepalanya kemudian dijalankan sampai tengkuk kemudian mengembalikannya ke tempat beliau memulai (mengusap tadi)”. (HR. Bukhori, dari Abdulloh bin Zaid,)
4. Cara mengusap telinga
ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَأَخَذَ مَاءً فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأُذُنَيْهِ فَغَسَلَ بُطُونَهُمَا وَظُهُورَهُمَا مَرَّةً وَاحِدَةً ..))
“Kemudian ia memasukkan tangannya dan mengambil air, kemudian mengusap kepala dan kedua telinganya dalam dan luar satu kali”. (HR. Abu daud dari Ali ra)
5. Berdo’a setelah wudlu
Rosululloh saw, bersabda:
(( مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ أَوْ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ )) (رواه مسلم)
((Tidak seorang daripada kamu berwudlu kemudian membagusi wudlunya, lalu berdo’a: “Asyhadu Al laa ilaaha illalloh, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuluh” , kecuali dibukakan baginya pintu surga yang delapan kemudian dia masuk dari mana saja ia suka )) (HR. Muslim dari Umar)
6. Kadar air wudlu Nabi
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ (متفق عليه)
(( Nabi saw wudlu dengan 1 mud air, dan mandi dengan dengan 1 sho’ sampai 5 mud )) (HR. Bukhori Muslim dari Anas ra)
Ket: 1 Mud = sepenuh cedokan dua telapak tangan sedang, dan 1 Sho’ = 2 ¼ kg.
Kesimpulan:
Jadi, tata cara wudlu Rosululloh saw adalah sbb:
1.mencuci kedua tangan (sunnah)
2.berkumur dan menghirup air kemudian menyemprotkannya kembali 3X (sunnah)
3.membasuh/mencuci muka maksimal 3X (wajib)
4.mencuci kedua tangan sampai siku, dimulai yang kanan dahulu 3X, kemudian yang kiri 3X dan bukan selang-seling. (wajib)
5.mengusap kepala, yaitu meletakkan 2 tangan di ubun-ubun kemudian ditarik ke belakang hingga tengkuk lalu dikembalikan ke depan. Dan ini hanya sekali saja. (wajib)-
6.Mengusap telinga bagian luar dan dalam, hanya sekali. (sunnah)
7.Mencuci kedua kaki sampai mata kaki, dimulai dari yang kanan dulu 3X kemudian yang kiri 3X.