| Mera Naam Joker: MANDI BESAR (JUNUB)

Senin, 20 Desember 2010

MANDI BESAR (JUNUB)


Oleh Ust. Ainur Rofiq
Mandi besar (junub) adalah mandi yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: bersetubuh, keluar mani (karena mimpi atau sebab lain baik disengaja atau tidak), haidl dan nifas (darah yang keluar dari farji/kemaluan perempuan karena habis melahirkan).
Selain itu mandi besar juga dilakukan bagi orang yang akan mengerjakan sholat jum’at, mandi hari raya, ketika ikhrom dan orang yang baru masuk Islam. Namun anehnya, banyak sekali orang yang tidak mengerti bahkan tidak tau syarat-syarat dan tata cara mandi junub.

CARA MANDI BESAR
1.niat karena Alloh (tidak diucapkan) untuk mandi besar dan membaca basmallah
2.mencuci kedua tangan (mengambil air dengan ciduk atau yang lain)
3.menuangkan air dengan tangan kanan ke tangan kiri lalu membersihkan kemaluan dengan tangan kiri, setelah itu tangan digosokkan ke tanah atau sejenisnya.
4.berwudlu sebelum mandi sebagaimana wudlu untuk sholat tanpa membasuh kedua kaki.
5.membasahi jemari dengan air kemudian menyela-nyelakannya ke pangkal rambut hingga kulit kepala terasa segar.
6.menuangkan air ke atas kepala sampai merata, dilakukan sampai tiga kali
Bagi wanita yang rambutnya panjang dan lebat, maka tidak perlu mengurai rambut dan cukup baginya menuangkan air ke bagian atas kepala tiga kali.
7.meratakan air ke seluruh tubuh, dimulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai dari atas /kepala.
8.setelah selesai dan rata hendaklah bergeser posisi, kemudian membasuh kedua kaki seperti wudhu.


DALIL-DALIL MANDI JUNUB

9.Firman Alloh dalam surat An Nisa’ (4): 43 dan surat al Maidah (5): 6, (sebagaimana dalil tentang wudhu)
10.Wudhu sebelum mandi
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ (رواه البخارى)
Dari Aisyah, istri Nabi saw, bahwa apabila beliau mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholay, kemudian beliau memasukkan jemarinya ke air lalu menyela-nyelakan ke pangkal rambutnya, kemudian beliau menyiram kepala beliau sebanyak tiga kali cidukan, setelah itu meratakan (menyiramkan) air ke seluruh tubuhnya. (HR. Bukhori)

11.ketika berwudhu untuk mandi, semuanya dibasuh kecuali kaki, dibasuh selesai mandi dengan berpindah/bergeser dari tempat berdiri.
عَنْ مَيْمُونَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ تَوَضَّأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاةِ غَيْرَ رِجْلَيْهِ وَغَسَلَ فَرْجَهُ وَمَا أَصَابَهُ مِنَ الْأذَى ثُمَّ أَفَاضَ عَلَيْهِ الْمَاءَ ثُمَّ نَحَّى رِجْلَيْهِ فَغَسَلَهُمَا هَذِهِ غُسْلُهُ مِنَ الْجَنَابَةِ (رواه البخارى)
Dari Maimunah istri nabi saw, ia berkata: “Rosululloh saw berwudhu seperti wudhu untuk sholat tanpa membasuh kedua kakinya, dan beliau mencuci kemaluannya dari kotoran-kotoran yang melekat, kemudian menyiramkan air ke badannya. Kemudian beliau memindahkan kedua kakinya lalu membasuhnya. Demikianlah cara mandi junub Rosululloh. (Hr. Bukhori)

12.Menggosokkan tangan ke tanah atau sejenisnya
عَنْ مَيْمُونَةَ قَالَتْ سَتَرْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَغْتَسِلُ مِنَ الْجَنَابَةِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ صَبَّ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَغَسَلَ فَرْجَهُ وَمَا أَصَابَهُ ثُمَّ مَسَحَ بِيَدِهِ عَلَى الْحَائِطِ أَوِ الارْضِ ثُمَّ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاةِ غَيْرَ رِجْلَيْهِ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى جَسَدِهِ الْمَاءَ ثُمَّ تَنَحَّى فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ تَابَعَهُ أَبُو عَوَانَةَ وَابْنُ فُضَيْلٍ فِي السَّتْرِ (رواه البخارى)
Maimunah berkata: saya meletakkan air untuk mandi Rosululloh saw, maka beliau mencuci kedua tangannya, kemudian menuangkan air dengan tangan kanannya ke tangan kirinya, lalu mencuci kemaluannya dari kotoran yang mengenainya, lalu menggosokkan tangannya ke tembok atau tanah, kemudian bewudhu seperti wudhu untuk sholat dengan tidak membasuh kedua kakinya, lalu menyiramkan air ke tubuhnya lalu bergeser, kemudian mencuci kedua kakinya (HR. Bukhori)
Comments
0 Comments