| Mera Naam Joker: Menelaah keagungan ayat kursi

Rabu, 22 Desember 2010

Menelaah keagungan ayat kursi

http://www.gapuramitrasejati.com/images/KEAGUNGAN%20AYAT%20KURSI.jpg
Menampilkan: Al-Baqarah (2)  No. Ayat : : 255

اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.


TAFSIR IBNU KATSIR

Ayat ini mengandung suatu hal yang sangat agung. Dan terdapat sebuah hadits shahih dari Rasulullah Salallahu 'alaihi wassalam yang menyebutkan bahwa ayat tersebut adalah ayat yang paling utama di dalam kitab Allah (Al Qur'an).

Imam AHmad meriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab , bahwa Nabi Muhammad saw pernah bertanya kepadanya, "Apakah ayat yang paling agung di dalam kitab Allah ?"
"Allah dan RasulNya lebih mengetahui"jawab Ubay Bin Ka'ab. Maka Nabi mengulang-ulang pertanyaan tersebut, dan kemudian Ubay Bin Ka'ab menjawab , "Ayat KURSI". Dan Beliau menjawab" Engkau akan dilelahkan oleh ilmu, hai Abu Mundzir. Demi zat yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai satu lidah dan dua bibir yang senantiasa menyucikan al-Malik (Allah) di sisi tiang Arsy'.

Hadits tersebut juga diriwayatkan Imam Muslim tanpa adanya tambahan, "Demi DZat yang jiwaku berada di tangan Nya sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai satu lidah dua bibir senantiasa menyucikan AL MALIK (Allah) di sisi tiang Arsy'.

 Dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah mewakilkan aku (memberi amanah kepadaku) untuk menjaga zakat Ramadhan. Maka datanglah seseorang dan ia pun mengambil segenggam makanan, maka aku menangkapnya dan kukatakan,"Aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah." Orang itu berkata,"Sungguh aku sangat membutuhkannya, aku menanggung keluarga, dan aku dalam keadaan yang sangat membutuhkan." Abu Hurairah berkata,"Maka aku pun melepaskannya." Ketika pagi hari tiba, Nabi bertanya "Wahai Abu Hurairah! Apa yang diperbuat oleh tawananmu semalam?" Abu Hurairah menjawab: Saya katakan,"Wahai Rasulullah, dia mengeluhkan kebutuhannya dan keluarga yang ditanggungnya, maka aku mengasihaninya dan aku melepaskannya." Beliau bersabda "Ketahuilah, sesungguhnya ia telah berdusta kepadamu dan sungguh ia akan kembali lagi." Maka aku mengetahui (dengan yakin) bahwa dia pasti akan datang lagi berdasarkan sabda Rasulullahm,"sungguh ia akan kembali lagi." Maka aku pun mengawasinya, kemudian ia mulai mengambil segenggam makanan, lalu aku menangkapnya dan kukatakan,"Sungguh aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah." Orang itu pun menjawab,"Lepaskan aku! Sungguh aku sangat membutuhkannya dan aku punya tanggungan keluarga. Aku tidak akan kembali lagi. maka akupun mengasianinya dan melepaskannya."Ketika pagi tiba, Rasulullah bertanya kepadaku,"Wahai Abu Hurairah! Apa yang telah dilakukan tawananmu?" Aku menjawab,"Wahai Rasulullah! Ia mengeluhkan kebutuhannya yang sangat dan keluarga yang ditanggungnya, maka aku pun mengasihaninya dan melepaskannya." Kemudian beliau bersabda,"Ketahuilah sesungguhnya ia telah berdusta kepadamu dan ia akan kembali lagi." Maka aku pun mengawasinya untuk ketiga kalinya, ia pun mulai mengambil segenggam makanan lalu aku pun menangkapnya dan kukatakan,"Sungguh aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah dan yang ketiga kali inilah yang terakhir. Engkau mengaku bahwa engkau tidak akan kembali lagi, tetapi engkau kembali lagi." Orang itu berkata,"Lepaskan aku! Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dengannya Allah akan memberikan manfaat kepadamu." Aku berkata,"Apa itu?" orang itu berkata,"Apabila engkau hendak berbaring di tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi yaitu Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum sampai akhir ayat. Sungguh engkau senantiasa mendapat penjagaan dari Allah dan setin tidak akan mendekatimu sampai pagi hari." Maka aku pun melepaskannya.Ketika pagi hari, Rasulullah bertanya kepadaku,"Wahai Abu Hurairah apa yang telah dlakukan tawananmu semalam?" Aku menjawab,"Wahai Rasulullah! Ia mengaku bahwa ia mengajariku beberapa kalimat yang dengannya Allah akan memberikan manfaat kepadaku, maka aku pun melepaskannya." Beliau bertanya,"Apa itu?" Aku berkata,"Ia berkata kepadaku apabila engkau hendak berbaring di tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi yaitu Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum sampai akhir ayat. Sungguh engkau senantiasa mendapat penjagaan dari Allah dan setin tidak akan mendekatimu sampai pagi hari." Maka aku pun melepaskannya. Mereka (para sahabat) adalah orang yang paling tamak (bersegera) terhadap kebaikan. Maka Nabi bersabda,"Ketahuilah! Sesungguhnya ia ia telah berkata jujur kepadamu tetapi ia adalah pendusta. Tahukah engkau siapa orang yang engkau ajak bicara selama tiga hari itu wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab,"Tidak." Beliau menjawab,"Itu adalah syaitan." (Bukhari no. 2311)

Dari Asma binti Yazid ia berkata,"Aku mendengar Rasulullah bersabda mengenai dua ayat ini Allahu laa ilaahailla huwal hayyul qayyum dan alif laam miim allhu laa ilaaa haaillahiwal hayyul qayyum (Ali-Imran:1-2) lalu Beliau bersabda,"Sesungguhnya pada keduanya terdapat nama Allah yang paling agung." (Abu Daud no. 1496)

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Nama Alloh Yang Paling Agung yang apabila seseorang berdoa dengannya pasti dikabulkan ada dalam tiga (tempat dalam Al Qur’an) : (1). Dalam surat Al-Baqarah 255, (2) Ali ‘Imran : 2 (3) Taahaa : 111.” (HR. Ibnu Murdawaih dari Abu Umamah)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9xW2si-6T3wK6yjtkqw2F0Iuh980r7v8RttZKduYfgObiG01jA72p4vgipEYE_xL9QA3ZUkrbvLpLRyo71rIAupkutjk27BZpexx__ndnvlZbpfWiYLIIpjqhOxHUtI5RR7hzQu1eruk/s400/Ayatkursi.jpg
Dalam ayat ini terdapat sepuluh kalimat yang masing-masing berdiri sendiri: (1) Alloh, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) meliankan Dia (2) yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); (3) tidak mengantuk dan tidak tidur. (4) Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. (5) Tiada yang dapat memberi syafa’at di sis Alloh tanpa izin-Nya (6) Alloh mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan di belakang mereka, (7) dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Alloh melainkan apa yang dikehendaki-Nya. (8) Kursi Alloh meliputi langit dan bumi. (9) Dan Alloh tidak merasa berat memelihara keduanya, (10) dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Memberi syafaat disisi-Nya kecuali dengan izin-Nya baginya didalam-Nya Dia mengetahu segala yang ada dihadapan mereka maksudnya dihadapan makhuk. Dan segala apa yang ada dibelakang mereka maksudnya segala urusan dunia dan akherat. Sedangkan mereka tidka mengetahui suatupun dari ilmu-Nya artinya mreka tidak mengetahu sesutupun urusan Allah melainkan yang Dia kehendaki untuk diketahui melalui pemberitaan oleh para Rasul. Kursinya meliputi langit dan bumi ada yang mengatakan maksudnya adalah ilmu-Nya, ada juga yang menyatakan maksudnya adalah kekuasaan-Nya dan ada pula kursi itu sendiri yang mencakup langit dan bumi karena kebesarannya berdasarkan sebuah hadits Tidaklah langit yang tujuh lapis itu kecuali seperti tujuh buah uang dirham yang dicampkakan ke dalam sebuah bejana besar. Dan tidaklah berat bagi-Nya memelihara keduanya artinya memelihara langit dan bumi. dan Dia Maha Tinggi sehingga menguasai semua makhluk-Nya lagi Maha Besar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje-QvNz1kLpvsmVFF6Aj2GcNtnyEifM3MwnojH8ZwzKqv6OU5Yq9jOQhn6ww6HfsvWg2vYDzTgwoGd-GXy4sef23f-fz6qaDKNVGAK7Vik2gMDobOrM_6bgOW93PJuUFjK7BD9oa5rNRc4/s400/G02c-AyatKursi.jpg

Ditegaskan dalam hadits shahih dari Abu Musa yang berkata, Rasulullah menyampaikan empat kaimat kepada kami, bahwa Allah tidak tidur, dan tidak sepantasnya Ia tidur, Dialah yang merendahkan timbangan (amalan) dan meninggikannya, kepada-Nya diangkat amalan malam dan siang hari sebelum amalam malam, dan amalan malam sebelum amalan siang, hijab-Nya adalah cahaya atau api, jika Dia membukanya maka keagungan dan kemuliaan wajah (cahaya dan kebesaran-Nya) akan membakar seluruh apa yang dipandang-Nya dari makhluk-Nya (dunia dan seluruh isinya).

Barangsiapa yang memperhatikan ayat ini dan sejenisnya yang datang dari ilmu Allah dan keagungan-Nya, serta kekuasaan mutlak-Nya terutama pada hari kiamat, maka keagungan Allah tidak akan membiarkan jiwanya terpedaya, bahkan meyakinkan tidak ada kebahagiaan di akherat kecuali dengan keridhaan-Nya di dunia. Brangsiapa yang tidak diridai Allah, maka tidak seorangpun yang berani meminta syafaat kepada-Nya. Allah SWT akan memberikan keselamatan sesuai dengan janji-Nya bagi orang yang melakukan amal shalih, sedang dia adalah seorang muslim.

Dalam penutup sifat-sifat Allah, ayat tersebut menjelaskan bahwa hanya Allah-lah yang memiliki ketinggian dan keagungan. Setinggi dan seagung apapun manusia, dia tidak akan mampu melampaui maqam ubudiyah kepada Allah Yang Maha Agung. Dari sini manusia akan menyadari kesombongan dan kezalimannya hingga ia kembali kepada ketakutan terhadap Allah dan kewibawaan-Nya, kembali kepada perasaan akan kemuliaan dan kebesaran-Nya, kembali kepada adab yang menjadi hak Allah dan kembali kepada ketaatan dan dan konsistensi akhlaknya terhadap manhaj Allah. Ini semua dalam bentuk keyakinan, gambaran, amal dan tingkah laku.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdU3ZwdTdqvXvyh3-R61fDorgCbxwGLnhaB4YmabL2bmUqRh43A9HIHT65cOqvkIrp7jII66LWXxr1xoPz4ZGmK-uiiYeVRFflyBMrottPnhOqBaJz3wlIjA7P8JHpQmOt_yUcx4tV_7H1/s1600/ayat+kursi+2.jpg
Ibnu Abbas berkata,

Pada kalimat Allahu Laa Ilaaha Illaa huwa maksudnya adalah tidak ada sekutu bagi-Nya. Setiap yang disembah selain Dia adalah makhluk ciptaan-Nya. Mereka tidak dapat memberikan mudharat dan manfaat. Dan mereka tidak memiliki rejeki dankehidupan.

Al Hayyu maksudnya yang tidak mati. Al Qayyum maksudnya tidak rusak, tidak lusuh dan tidak usang.

Laa takhudzuhu sinatun maksudnya tidak kantuk.

Wa laa naum maksudnya tidak tidur.

Man dzalladzii yasfau indahu illaa biidznih, maksudnya malaikat seperti firman Allah SWT,

Yalamu maa baina aidihim maksudnya dari langit ke bumi.

Wa maa khalfahum maksudnya apa yang ada di langit.

Walaa yuhiithuuna bi syaiin min ilmihi illaa bimaa syaa maksudnya dari apa yang mereka ktahui dari ilmunya.

Wasia kursiyyuhusamawaati wal ardhi masudnya ayat yang lebih besar dari langit yang tujuh dan bumi yang tujuh.

Walaa yauudhuhu hifzhuhumaa maksudnya tidak ada ssuatupun yang ada di langit dan bumi yang luput dari-Nya.

Wa huwal aliyyul azhiim maksudnya tidak ada yang lbih tinggi, lebih besar, lebih agung dan lebih mulia dari-Nya.



 
Comments
0 Comments