Setelah beberapa waktu yang lalu saya memberikan artikel tentang nilai-nilai yang terkandung didalam api unggun. Sekarang saya mau memberikan artikel tentang bentuk-bentuk api unggun. Selain alasan tersebut juga mungkin saja artikel ini bisa lebih bermankna bagi pembaca yang masih bingung terhadap susunan api unggun. Saya akan mencoba sepengetahuan saya (maklum, bisa disuruh bikin api unggun kalau ada acara di racana... hehehe...)
Oke... langsung pada bentuknya saja..
Api unggun memiliki lima macam bentuk (umumnya) dalam penyusunannya, kelima bentuk dari penyusunan api unggun sebagai berikut :- Bentuk Piramida SegitigaBentuk yang pertama adalah bentuk piramida segitiga, cara penyusunannya sebagai berikut :
Kayu disusun segitiga sama sisi, makin keatas segitiganya semakin kecil, sehingga ditengah tumpukan kayu terdapat rongga. Dirongga tersebut ditaruh bahan yang mudah terbakar, misalnya jerami, sekam yang sudah disiram minyak tanah dan sebagainya. Rongga inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai sumber api yang pertama (baca : untuk dinyalakan). Model ini biasanya dibutuhkan awat kecil (Bendrat) untuk menjaga agar tumpukan kayu tidak roboh.
Ilustrasi Api unggun bentuk piramida segitiga - Bentuk Piramida Bujur SangkarModel yang kedua adalah Piramida bujur sangkar. Pada dasarnya membuat piramida bujur sangkar caranya sama dengan bentuk piramida segitiga, yang membedakkan terletak pada bentuk bentuk penyusunannya berupa bujur sangkar. Perlu diingat. bahwa model penyusunan piramida adalah model yang semakin keatas semakin runcing (mengerucut). Model bujur sangkar dalam penataan kayu umumnya di tidurkan. tidak disusun keatas. (lihat gambar biar lebih selas, tentang susunan kayunya)
Ilustrasi Api unggun bentuk piramida bujur sangkar - Bentuk Pagoda TegakBentuk pagoda tegak memungkinkan percampuran kayu basah dan kayu kering, sebab, dibentuk ini modelnya kayu basah dan kering ditata tegak, pertama-tama pembaca membuat gawang terlebih dahulu sebagai tempat penyandar kayu dari bahan yang tidak mudah terbakar. lalu kayu disandarkan pada gawang, misalnya kayu/bambu basah. Dalam rongga antar kayu ditaruh bahan bakar yang mudah terbakar.Api unggun bentuk pagoda tegak
- Bentuk Pagoda Roboh Bentuk pagoda roboh adalah bentuk yang paling sederhana yang mungkin saja sering pembaca praktikkan ketika membakar kayu, tetapi tidak menyadari bahwa bentuk tersebut adalah bentuk pagoda roboh. Cara membuatnya :
kayu kering ditetapkan di tanah, ujung-ujungnya bertemu di tengah sehingga pangkalnya diluar membentuk lingkaran. Agar ujungnya cepat terbakar, ditempat pertemuan tersebut dapat dibuat lubang dan diberi bahan bakar yang mudah terbakar.
Ilustrasi Api unggun bentuk pagoda roboh - Bentuk KursiBentuk Kursi adalah bentuk api unggun yang mungkin saja pembaca jarang temui, sebab bentuk ini biasanya digunakan apabila angin bertiup kencang dari satu arah. Langkah membuatnya pun tidak terlalu sulit ataupun rumit, namun, sedikit memperlukan kesabaran. Caranya:
Dua kayu basah dipancangkan agak berjauhan dan agak condong ke belakang. Setelah tiang pemancang api unggun sudah di buat. langkah selanjutnya adalah menyusun kayu-kayu hingga membentuk kursi
Ilustrasi Api unggun bentuk kursi
Sekian artikel tentang macam-macam api unggun. Ingat!!! api unggun bukanlah sebuah ritual penyembahan terhadap api, namun, api unggun adalah sarana pendidikan yang mengandung nilai pendidikan moral yang tinggi. Perlengkapan api unggun dapat di lihat diartikel selanjutnya...Selamat mencoba dan semoga bermanfaat....