| Mera Naam Joker: Indonesia Tanpa JIL

Rabu, 07 Maret 2012

Indonesia Tanpa JIL


Nampaknya senjata makan tuan bagi kaum libertarian alias Jaringan Islam Liberal (JIL) dibaca 'Jaringan Iblis Laknatullah'. Setelah melakukan demonsTERASI dengan tema 'IndonesiaTanpaFPI' yang umumnya pesertanya banci kaleng rombeng, homo bin sapiens, lesbi, dan para begajulan, namun masyarakat indonesia umumnya dapat menilai, bahwa orang-orang yang ingin FPI bubar kok bentuk tampilan dan gaya hidupnya amburadul seperti itu. Tentu saja sebuah opini tentang 'bahwa pembenci FPI umumnya orang gak bener alias berpaham aneh', termasuk sang owner Ulil dan korlap guntur romli yang sudah terlanjur menerima beasiswa belajar ke luar negeri dengan dana zionis.


Get rid of JIL from our country ! 
Find us on Twitter #IndonesiaTanpaJIL


Meski mengakui dirinya masih 'begajulan', Fauzi memiliki komitmen yang kuat dalam membela Islam dan melawan pemikiran liberal, terutama melalui aktivitasnya di Twitter. Kontribusi dan semangatnya luar biasa, dan kerendahhatiannya pun perlu dicontoh oleh semua orang.

Fauzi Baadila berani bersuara, kamu ?


Sekarang, para intelektual muda indonesia sadar akan kesesatan JIL. Maka munculah gebrakan 'Gerakan Indonesia Tanpa JIL (Jaringan Iblis Laknatullah)'. Beberapa contoh keanehan JIL yaitu;

1. Mendukung gerakan pornografi dan pornoaksi dengan dalih kebebasan berekpresi.
2. Mendukung pernikahan sesama jenis.
3. Mengatakan meragukan kandungan AlQuran.
4. Meragukan Kerosulan Muhammad SAW.
5. Mengatakan Allah adalah Tuhan segala agama.

Berikut sekilas pandangan tentang kesesatan JIL (bukan Jaringan Islam Liberal, tapi Jaringan Iblis Laknatullah).

Sesuai dengan sifatnya ‘yang berbeda’, maka Fikih Lintas Agama itu pun berbeda dengan fikih hasil ijtihad para ulama. Di antara perbedaannya bisa disimplifikasikan/ disederhanakan sebagai berikut:

1.Dibiayai oleh lembaga orang kafir dan duit lembaga pendana itu dari orang kafir.

2.Ditulis oleh orang-orang yang latar belakang keilmuannya bukan ilmu fikih, namun rata-rata menggeluti filsafat atau perbandingan agama, atau tasawuf, atau ilmu kalam (bukan ilmu Tauhid). Kalau toh tadinya belajar ilmu fikih di Fakultas Syari’ah seperti Masdar F Mas’udi (salah satu dari 9 orang tim Penulis FLA Paramadina) pada perjalanan terkininya bukan lagi menekuni studi jurusan Fikih tetapi filsafat.

3.Cara ber-istidlal (mengambil dalil untuk menyimpulkan hukum) tidak ada konsistensi, sehingga antagonistis, bertabrakan satu sama lain.

4.Tidak jujur.

5.Memperlakukan ayat-ayat Al-Qur’an semau mereka.

6.Pendapat yang sangat lemah pun dijadikan hujjah, lalu disimpulkan satu ketentuan, dan ketentuan yang berdasarkan pendapat sangat lemah itu kemudian untuk menghukumi secara keseluruhan. Akibatnya, hukum dibalik-balik, yang haram jadi halal.

7.Pembolak-balikan itu untuk mempropagandakan “aqidah dan Fikih yang berbeda”.

Sekarang kita lihat beberapa kebodohan antek-antek JIL (Jaringan Iblis Laknatullah) lainnya, namun entah terlanjur gengsi atau iming-iming dollar dan kepopuleran dunia sehingga mereka menggadaikan akidah.

Coba tengok Gambar atau Ocehan mereka (JIL) di Twitland :

Turut berduka cita atas matinya akal orang ini...
kayaknya beliau merasa nyesel belajar agama ... salah alamat sih belajarnya
Maunya condong ke mana? lsrael? Buka mata dan nurani, lsrael tiap hari merampas tanah penduduk desa palestina
mungkin Islam yg difahami dan dianggap benar oleh Guntur adalah Islam oplosan...oplosan duit ASIa foundation

Melanjutkan tweet "bego"-nya, Luthfi Assyaukanie memperlihatkan watak sekularisnya yang serba hipokrit, sehingga keimanan pun dipandang secara parsial dan temporal.
Sekularisme tidak disembunyikan lagi. Anti agama 24 karat!
Inilah ciri khas kaum liberalis, selalu menggarisbawahi masalah-masalah yang tidak relevan. Yang dibicarakan hanya seputar batik dan kopiah, pakaian Arab dan pakaian Indonesia.

Parahnya lagi, ayahanda HAMKA disebut-sebut sebagai orang Arab, padahal Syaikh Abdul Karim Amrullah itu asli keturunan Minang.
Tentu saja, kita pun paham bahwa perbuatan 'rusak' di lingkungan yang 'rusak berat' tidak akan lagi dianggap abnormal. Itulah sebabnya di tengah-tengah kejahiliyahan, orang-orang yang berpegang teguh pada Islam akan dianggap sebagai 'ghurabaa', yaitu mereka yang terasingkan.
Ciuman adalah sedekah. Ini premis utamanya.
Syukron telah bertindak cukup akurat dengan membedakan antara ciuman dengan zina. Akan tetapi ia memberi kesan seolah-olah syariah tidak sejalan dengan fiqih.

Ketika Agama Menjadi Jahat (JIL)


Bertujuan pada konsep spiritual bias (Keatheisan)



Bahaya laten liberalisasi, sasaran, target, konsep, dan strategi sampah JIL, bahaya untuk semua agama!
 


JIL Mengganyang Islam

Salah satu musuh yang kini tengah dihadapi ummat Islam adalah ajaran sesat yang dibawa oleh Jaringan Islam Liberal/JIL. Sehingga kerancuan yang mereka tebarkan perlu dibantah, apalagi orang-orang yang membawa pemikiran sesat ini adalah tokoh-tokoh yang digelari cendekiawan, kyai dan intelektual. Sebenarnya pernyataan mereka terlalu menyakitkan untuk ditulis dan disebarluaskan, namun demi tegaknya kebenaran maka dalam kesempatan ini akan kami bawakan beberapa contoh kesesatan pemikiran mereka yang dengannya pembaca akan mengetahui betapa rusaknya akidah Islam Liberal ini.

Orang JIL Tidak Paham Tauhid

Nurcholis Majid menafsirkan Laa ilaaha illAllah dengan arti tiada tuhan (t kecil) kecuali Tuhan (T besar). Padahal Rasulullah, para sahabat dan para ulama dari zaman ke zaman meyakini bahwa makna Laa ilaaha ilAllah adalah tiada sesembahan yang benar kecuali Allah. Dalilnya adalah firman Allah, "Demikian itulah kuasa Allah Dialah sesembahan yang haq adapun sesembahan-sesembahan yang mereka seru selain Allah adalah (sesembahan) yang batil." (Al Hajj 22:62). Nah satu contoh ini sebenarnya sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa ajaran JIL adalah sesat karena menyimpang dari petunjuk Rasulullah dan para sahabat. Walaupun dalam mempromosikan kesesatannya mereka menggunakan label Islam, tapi sesungguhnya Islam cuci tangan dari apa yang mereka katakan.

Orang JIL Tidak Paham Kebenaran

Ulil Abshar mengatakan bahwa semua agama sama, semuanya menuju jalan kebenaran, jadi Islam bukan yang paling benar katanya. Padahal Al Qur'an dan As Sunnah menegaskan bahwa Islamlah satu-satunya agama yang benar, yaitu Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam" (QS Ali Imran 3:19). Nabi juga bersabda, "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Tidaklah ada seorang pun yang mendengar kenabianku, baik Yahudi maupun Nashrani kemudian mati dalam keadaan tidak beriman dengan ajaran yang aku bawa kecuali pastilah dia termasuk di antara para penghuni neraka" (HR. Muslim). Kalau Allah dan Rasul-Nya sudah menyatakan demikian, maka anda pun bisa menjawab apakah yang dikatakan Ulil ini kebenaran ataukah bukan?.

Orang JIL Tidak Paham Islam

Para tokoh JIL menafsirkan Islam hanya sebagai sikap pasrah kepada Tuhan. Maksud mereka siapapun dia apapun agamanya selama dia pasrah kepada Tuhan maka dia adalah orang Islam. Allahu Akbar! Ini adalah jahil murokkab (bodoh kuadrat), sudah salah, merasa sok tahu lagi. Cobalah kita simak jawaban Nabi ketika Jibril bertanya tentang Islam. Beliau menjawab, "Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan berhaji ke baitullah jika engkau sanggup mengadakan perjalanan ke sana" (HR. Muslim). Siapakah yang lebih tahu tentang Islam; Nabi ataukah orang-orang JIL ?





Ini dia Musdah Muliah, tokoh yang sudah menghalalkan homo seks



Pernyataan Bodoh Musdah Muliah (Tokoh JIL). Ini dia Musdah Muliah, tokoh yang sudah menghalalkan homo seks. Ini adalah rekaman dari acara "Mata Najwa" di Metro TV 21 April 2010. Disini Prof Dr Siti Musdah Mulia, MA mengeluarkan pernyataan yang kontroversial, sampai-sampai Najwa Shihab pun sempet bengong dibuatnya. Detail lebih lanjutnya silahkan disaksikan sendiri.





Pergerakan berdasarkan Filosofi barat, bukan islam, apalagi Quran dan Sunnah. Nafsu dunia, berpijak pada kekuasaan, dan sekarang terealisasi dengan partai besar yang mengayomi pemimpin kita, BAHAYA bukan?

Orang JIL Menghina Syari'at Islam


Ulil Abshar mengatakan bahwa larangan kawin beda agama, dalam hal ini antara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam sudah tidak relevan lagi. Padahal Allah Ta'ala telah berfirman, "Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku telah ridha Islam menjadi agama kalian" (QS Al Ma'idah 5:3). Kalau Allah Yang Maha Tahu sudah menyatakan bahwa Islam sudah sempurna sedangkan Ulil mengatakan bahwa ada aturan Islam yang tidak relevan - tidak cocok dengan perkembangan zaman - maka kita justeru bertanya kepadanya : Siapakah yang lebih tahu, kamu ataukah Allah?!.

Orang Tidak Tahu Kok Diikuti ?

Demikianlah beberapa contoh kesesatan pemikiran JIL. Kita telah melihat bersama betapa bodohnya pemikiran semacam ini. Kalaulah makna tauhid, makna Islam adalah sebagaimana yang dikatakan oleh mereka (JIL) niscaya Abu Jahal, Abu Lahab dan orang-orang kafir Quraisy yang dimusuhi Nabi menjadi orang yang pertama-tama masuk Islam. Karena mereka meyakini bahwasanya Allah-lah pencipta, pengatur, pemberi rizki, yang menghidupkan dan mematikan, yang mampu menyelamatkan mereka ketika tertimpa bencana, sehingga ketika mereka diombang-ambingkan oleh ombak lautan mereka mengikhlashkan do'a hanya kepada Allah, memasrahkan urusan mereka kepada-Nya.

Namun dengan keyakinan semacam ini mereka tetap saja menolak ajakan Nabi untuk mengucapkan Laa ilaaha illAllah. Bahkan mereka memerangi Rasulullah, menyiksa para sahabat dan membunuh sebagian di antara mereka dengan cara yang amat keji. Inilah bukti bahwa orang-orang JIL benar-benar tidak paham Al Qur'an, tidak paham As Sunnah, bahkan tidak paham sejarah !!.

#IndonesiaTanpaJIL

Islam Liberal 101

"Islam Liberal 101" bukan sekedar buku yang menguraikan fenomena Islam liberal di Indonesia dan mengungkapkan penyimpangan-penyimpangannya, namun juga membantu para pembacanya untuk berperan aktif dalam menggalang perlawanan terhadap Islam liberal. Buku ini mengulas secara seksama sejarah ghazwul fikriy (perang pemikiran) dari kedalaman al-Qur'an dan sejarah Islam, kemudian menjelaskan sejarah lah...irnya sekularisme dan infiltrasinya ke tengah-tengah umat Islam Indonesia. Akan tetapi, 'sajian utama' dari buku ini adalah penelaahan secara terperinci modus operandi dan retorika-retorika yang biasa digunakan oleh kalangan Islam liberal, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahaminya, mendeteksinya di kemudian hari, dan secara praktis membantahnya.

"Buku Islam Liberal 101 karya saudara Akmal Sjafril, ST., M.Pd.I. adalah buku yang patut dibaca oleh para cendekiawan, para pemikir, bahkan juga para mahasiswa Muslim yang ingin mendalami betapa lemahnya argumentasi-argumentasi yang dikemukakan kaum Islam liberal. Pemikiran-pemikiran mereka sesungguhnya sangat tidak logis dan juga sangat lemah; hanya hawa nafsu untuk mengacaukan pemikiran umat Islam. Sayangnya mereka tidak pede untuk tidak memakai nama Islam. Inilah yang paradoksal dan antagonistik dalam sikap mereka. Mudah-mudahan kaum Muslimin semakin memiliki pertahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pikiran-pikiran yang merusak. Selamat membaca." (Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc., Direktur Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun, Bogor)


penulis " Yang membaca buku "Islam Liberal 101" cetakan ketiga pasti sudah membaca Kata Penutup yang ditulis oleh Pak Taufiq Ismail. Awalnya saya pede saja mengirimkan buku saya (cetakan kedua) kepada beliau dan mengabari via SMS, memohon agar beliau mau menuliskan Kata Pengantar untuk cetakan ketiga. Namun setelah membaca Kata Pengantar dari Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, beliau merasa tak perlu lagi menuliskan kata pengantar. Oleh karena itu, saya pun mendapatkan Kata Penutup. Waktu itu hanya beberapa hari sebelum beliau berangkat Umrah.

Dukungan dan kepedulian beliau terhadap gerakan anti Islam liberal sangat besar. Beliau sangat senang mendengar buku "Islam Liberal 101" telah diterima masyarakat luas dan bermanfaat bagi orang banyak. Ketika beliau mengundang saya ke kediamanya, saya pun tidak perlu pikir dua kali.

Tgl 15/01/12 saya menyerahkan 2 eks. buku "Islam Liberal 101" untuk didokumentasikan di Rumah Puisi yang digagas oleh Pak Taufiq dan istrinya. Alhamdulillaah, saya pun dibekali beberapa buku sebelum pulang. Nantikan kerja apik kami ke depannya dalam melawan Islam liberal, insya Allah!"


Artis senior, Henidar Amroe, tertangkap kamera sedang membaca buku "Islam Liberal 101"

"Islam Liberal 101" goes to Singapore! Bpk. Djamal Tukimin (kanan), peraih penghargaan sastrawan negara Singapore dan Bpk. Abdussalam Sulthan, Presiden Muhammadiyah Singapore (kiri), menyempatkan diri berkunjung ke Toko Buku Media Dakwah dan membeli buku "Islam Liberal 101".

Kelemahan Jaringan Liberal

Dalam QS.4. An-Nisaa’ : 76, Allah SWT menyatakan dalam firman-Nya yang artinya : “Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang Kafir berperang di jalan Thoghut, maka perangilah para pengikut syetan itu, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah lemah.” Ini adalah info ilahi yang luar biasa, yang menguak tabir rahasia kekuatan Iblis dan bala tentara syetannya.
Berdasarkan ayat tersebut, ternyata visi misi Iblis dengan semua target, strategi, tak-tik dan programnya beserta segala kekuatan ekonomi, sosial, politik, teknologi, komunikasi, informasi hingga militernya, berikut segenap kecanggihannya di seluruh dunia, adalah LEMAH. Bahkan Iblis sendiri mengaku bahwasanya ia takkan mampu mengalahkan dan menguasai hamba-hamba Allah SWT yang ikhlash dalam beriman dan beribadah kepada Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam QS.15. Al-Hijr : 40.
Karenanya, Allah SWT mewasiatkan kepada orang yang beriman dalam QS.4. An-Nisaa’ : 104 yang artinya : “Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan sebagaimana kamu menderitanya. Sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Dengan ayat ini, ada berita besar berharga bahwasanya musuh Islam ternyata tidak sebesar dan sekuat serta sehebat yang dibayangkan sementara orang. Jika pembela Allah SWT menderita dalam melawan musuh Allah SWT, ternyata pembela Iblis juga menderita dalam melawan musuh Iblis. Jika para pejuang Allah SWT mengeluarkan tenaga, pikiran dan harta yang besar dalam melawan musuh, pusing memikirkan lawan, sibuk membuat strategi, lelah mengayunkan langkah, kurang tidur dan tak ada waktu untuk istirahat, lalu terluka dan terbunuh, maka ternyata para musuh Allah SWT juga akan merasakan hal yang sama. Bahkan penderitaan musuh Allah SWT lebih parah, karena mereka tak ada harapan mendapat rahmat dan ridho Allah SWT, sedang para pejuang Allah SWT dengan segala penderitaannya senantiasa memiliki harapan mendapat rahmat dan ridho Allah SWT.
Dan dengan ayat ini pula, umat Islam mendapat isyarat ilahi bahwasanya jika para pembela Iblis berani menderita, bahkan siap mati untuk meraih ridho Iblis dan masuk Neraka Jahannam, maka para pejuang Allah SWT harus lebih siap menderita, dan lebih siap mati untuk meraih ridho Allah SWT dan masuk ke dalam surga-Nya. Allahu Akbar !

Hasbunallaahu wa Ni’mal Wakiil, Ni’mal Maulaa wa Ni’man Nashiir.

Sumber Gambar Dan Referensi Artikel :

http://www.facebook.com/Islam.Liberal.101
http://www.facebook.com/IndonesiaTanpaJIL
http://kabarnet.wordpress.com/2010/10/09/pangeran-islam-awas-musuh-dalam-selimut/
http://kabarnet.wordpress.com/2009/09/20/fakta-fakta-kesesatan-jil-jaringan-islam-liberal/
http://www.facebook.com/media/albums/?id=109985942415383
http://www.akhirzaman.info/menukonspirasi/konspirasi-islam/1972-membongkar-borok-kesesatan-jil-dan-ahmadiyah.html
http://www.akhirzaman.info/nasional/ipoleksosbud/1302-mengapa-umat-memilih-antara-liberal-syirik.html
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/mengapa-umat-memilih-antara-liberal-syirik.htm 

Sumber : http://panjarwala417.blogspot.com/2012/02/indonesia-tanpa-jil.html
Comments
1 Comments